Contoh Kalimat Pengajuan dan Penawaran dalam Teks Negosiasi yang Benar

Pahami contoh kalimat pengajuan dan penawaran dalam teks negosiasi yang singkat. Keduanya punya perbedaan yang jelas. Selengkapnya di sini.

21 Januari 2025 Fajar Laksana

Contoh Kalimat Pengajuan dan Penawaran dalam Teks Negosiasi yang Benar – Mencari contoh kalimat pengajuan dan penawaran dalam teks negosiasi yang benar? Tepat sekali, karena artikel ini akan membahas tuntas kedua hal itu.

Pengajuan dan penawaran sendiri merupakan bagian dari struktur teks negosiasi. Tanpa keduanya, teks negosiasi menjadi kurang padu. Kedua komponen tersebut memegang peranan penting.

Sebagaimana dasarnya, negosiasi adalah proses tawar-menawar yang dimulai dari mengajukan suatu kesepakatan. Namun sebelum itu, mari ketahui dulu pengertian dan struktur teks negosiasi di bawah.✨📝🔎

Pengertian Negosiasi Secara Umum

Contoh Kalimat Pengajuan dan Penawaran dalam Teks Negosiasi yang Benar
freepik.com/author/freepik

Negosiasi adalah situasi di mana dua pihak atau lebih yang saling berdiskusi guna mencapai hasil yang memuaskan semua pihak terlibat. 

Singkatnya, negosiasi berarti tawar-menawar untuk memenuhi kebutuhan bersama. Secara umum, negosiasi bisa terjadi secara lisan maupun tulisan. 

Apabila kegiatan ini dituangkan dalam bentuk kata-kata, maka disebut sebagai teks negosiasi.

Ketika kamu ingin membuat teks negosiasi, pastikan tidak melupakan struktur dan kaidah kebahasaan.

Apa pun bentuknya, negosiasi dibutuhkan untuk menemukan solusi dari suatu masalah, mengakhiri perselisihan, dan mendapatkan keuntungan yang adil dan sukarela.

Pengertian Kalimat Pengajuan

Di dalam negosiasi, kalimat pengajuan muncul sebelum kalimat penawaran.

Kalimat ini bertujuan untuk menyampaikan keinginan salah satu pihak ke pihak lain.

Isinya bisa berupa permintaan, permohonan atau harapan. Setelah kedua pihak saling menyampaikan keinginannya, barulah bisa berlanjut ke kalimat penawaran.

Pengertian Kalimat Penawaran

Kalimat ini membahas tentang proses negosiasi antara dua pihak. Di tahap penawaran, perdebatan perlu diselesaikan sehingga menghasilkan keputusan yang menguntungkan semua pihak.

Kamu bisa melihat contoh kalimat pengajuan dan penawaran dalam teks negosiasi berbentuk narasi dan dialog nantinya.

Usai mendapatkan penawaran yang tepat, kedua pihak mengatakan setuju atau tidak.

Struktur Teks Negosiasi

Teks negosiasi yang benar harus mempunyai struktur yang urut, dimulai dari orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan dan penutup. Adapun penjelasan lebih lengkapnya adalah berikut: 

Orientasi

Tentu dibutuhkan awalan untuk memulai proses diskusi atau negosiasi. Inilah yang disebut sebagai orientasi. 

Menggunakan kalimat pembuka dapat mencairkan suasana. Orientasi tidaklah lama atau panjang. 

Contoh dari orientasi di antaranya kata sapaan, ucapan salam, dan pertanyaan terkait mengapa negosiasi perlu dilakukan.

Pengajuan

Pengajuan dimulai ketika ada satu pihak yang mengungkapkan maksud melakukan negosiasi. 

Lawan pihak kemudian diminta untuk mengungkapkan keinginannya pula sebelum berlanjut ke tahap berikutnya.

Penawaran

Bagian ini merupakan inti dari suatu proses negosiasi. Kedua pihak saling menyampaikan opini terkait keinginan masing-masing.

Apabila ada kesepakatan yang tidak memuaskan, setiap pihak berhak untuk menyangkalnya dan melakukan penawaran yang lebih sesuai.

Seringkali pada bagian ini muncul konflik. Namun negosiasi yang baik tetap mampu mengatasi perselisihan dan menghasilkan keputusan terbaik.

Persetujuan 

Setelah melalui tahap tawar-menawar, kedua pihak bisa memutuskan apakah setuju dengan keputusan akhir. Setiap pihak berhak menolak apabila keputusan tersebut bersifat merugikan.

Penutup

Negosiasi berakhir pada tahap penutup. Di sini, kedua pihak saling mengucapkan kalimat penutup, seperti terima kasih atau salam.

Contoh Kalimat Pengajuan dan Penawaran dalam Teks Negosiasi

Untuk memahami di mana letak kalimat pengajuan dan penawaran dalam teks negosiasi, berikut adalah beberapa contoh lengkapnya:

1. Teks Negosiasi Membeli Rambutan

Orientasi

Musim rambutan telah tiba dan banyak pedagang yang menjual buah tersebut dengan harga miring, Melihat rambutan yang masih segar, Alisa tertarik untuk membelinya.

Ia mau membeli banyak untuk dijual kembali di warungnya. Akhirnya, Alisa berhenti di salah satu pedagang rambutan dan mulailah negosiasi dengan pedagang. 

Pengajuan

Alisa: “Berapa harga satu ikat rambutan?”

Pedagang: “Murah, kak. Cuma Rp10 ribu per ikat.”

Close