Contoh Kalimat Pengajuan dan Penawaran dalam Teks Negosiasi yang Benar
Contoh Kalimat Pengajuan dan Penawaran dalam Teks Negosiasi yang Benar – Mencari contoh kalimat pengajuan dan penawaran dalam teks negosiasi yang benar? Tepat sekali, karena artikel ini akan membahas tuntas kedua hal itu.
Pengajuan dan penawaran sendiri merupakan bagian dari struktur teks negosiasi.
Tanpa keduanya, teks negosiasi menjadi kurang padu. Kedua komponen tersebut memegang peranan penting.
Sebagaimana dasarnya, negosiasi adalah proses tawar-menawar yang dimulai dari mengajukan suatu kesepakatan.
Namun sebelum itu, mari ketahui dulu pengertian dan struktur teks negosiasi di bawah.
Pengertian Negosiasi Secara Umum
Daftar Isi
Daftar Isi
Negosiasi adalah situasi di mana dua pihak atau lebih yang saling berdiskusi guna mencapai hasil yang memuaskan semua pihak terlibat.
Singkatnya, negosiasi berarti tawar-menawar untuk memenuhi kebutuhan bersama. Secara umum, negosiasi bisa terjadi secara lisan maupun tulisan.
Apabila kegiatan ini dituangkan dalam bentuk kata-kata, maka disebut sebagai teks negosiasi.
Ketika kamu ingin membuat teks negosiasi, pastikan tidak melupakan struktur dan kaidah kebahasaan.
Apa pun bentuknya, negosiasi dibutuhkan untuk menemukan solusi dari suatu masalah, mengakhiri perselisihan, dan mendapatkan keuntungan yang adil dan sukarela.
Pengertian Kalimat Pengajuan
Di dalam negosiasi, kalimat pengajuan muncul sebelum kalimat penawaran.
Kalimat ini bertujuan untuk menyampaikan keinginan salah satu pihak ke pihak lain.
Isinya bisa berupa permintaan, permohonan atau harapan. Setelah kedua pihak saling menyampaikan keinginannya, barulah bisa berlanjut ke kalimat penawaran.
Pengertian Kalimat Penawaran
Kalimat ini membahas tentang proses negosiasi antara dua pihak. Di tahap penawaran, perdebatan perlu diselesaikan sehingga menghasilkan keputusan yang menguntungkan semua pihak.
Kamu bisa melihat contoh kalimat pengajuan dan penawaran dalam teks negosiasi berbentuk narasi dan dialog nantinya.
Usai mendapatkan penawaran yang tepat, kedua pihak mengatakan setuju atau tidak.
Struktur Teks Negosiasi
Teks negosiasi yang benar harus mempunyai struktur yang urut, dimulai dari orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan dan penutup. Adapun penjelasan lebih lengkapnya adalah berikut:
Orientasi
Tentu dibutuhkan awalan untuk memulai proses diskusi atau negosiasi. Inilah yang disebut sebagai orientasi.
Menggunakan kalimat pembuka dapat mencairkan suasana. Orientasi tidaklah lama atau panjang.
Contoh dari orientasi di antaranya kata sapaan, ucapan salam, dan pertanyaan terkait mengapa negosiasi perlu dilakukan.
Pengajuan
Pengajuan dimulai ketika ada satu pihak yang mengungkapkan maksud melakukan negosiasi.
Lawan pihak kemudian diminta untuk mengungkapkan keinginannya pula sebelum berlanjut ke tahap berikutnya.
Penawaran
Bagian ini merupakan inti dari suatu proses negosiasi. Kedua pihak saling menyampaikan opini terkait keinginan masing-masing.
Apabila ada kesepakatan yang tidak memuaskan, setiap pihak berhak untuk menyangkalnya dan melakukan penawaran yang lebih sesuai.
Seringkali pada bagian ini muncul konflik. Namun negosiasi yang baik tetap mampu mengatasi perselisihan dan menghasilkan keputusan terbaik.
Persetujuan
Setelah melalui tahap tawar-menawar, kedua pihak bisa memutuskan apakah setuju dengan keputusan akhir. Setiap pihak berhak menolak apabila keputusan tersebut bersifat merugikan.
Penutup
Negosiasi berakhir pada tahap penutup. Di sini, kedua pihak saling mengucapkan kalimat penutup, seperti terima kasih atau salam.
Contoh Kalimat Pengajuan dan Penawaran dalam Teks Negosiasi
Untuk memahami di mana letak kalimat pengajuan dan penawaran dalam teks negosiasi, berikut adalah beberapa contoh lengkapnya:
1. Teks Negosiasi Membeli Rambutan
Orientasi
Musim rambutan telah tiba dan banyak pedagang yang menjual buah tersebut dengan harga miring, Melihat rambutan yang masih segar, Alisa tertarik untuk membelinya.
Ia mau membeli banyak untuk dijual kembali di warungnya. Akhirnya, Alisa berhenti di salah satu pedagang rambutan dan mulailah negosiasi dengan pedagang.
Pengajuan
Alisa: “Berapa harga satu ikat rambutan?”
Pedagang: “Murah, kak. Cuma Rp10 ribu per ikat.”
Penawaran
Alisa: “Rp8 ribu kali pak, mumpung lagi musim rambutan.”
Pedagang: “Kalau beli banyak baru boleh lebih murah.”
Alisa: “Saya mau 10 ikat, jadi Rp80 ribu ya pak?”
Pedagang: “Waduh, saya tidak dapat untung nanti. Tambahin lagi coba.”
Alisa: “Rp90 ribu buat 10 ikat, baru saya mau.”
Persetujuan
Pedagang: “Iya deh, khusus buat kakak boleh Rp90 ribu.”
Alisa: “Oke, saya pilih dulu yang bagus-bagus.”
Alisa: (memasukkan 10 ikat rambutan ke dalam kantung plastik)
Penutup
Pedagang: “Terima kasih atas pembeliannya.”
Alisa: “Sama-sama.”
2. Teks Negosiasi Singkat
Laptop lama Indra rusak, sekarang ia kesulitan mengerjakan tugas sekolah. Orang tua Indra berjanji untuk membelikan laptop baru pada hari ulang tahunnya dan ia pun menagihnya.
Orientasi
Indra: “Ayah, Ibu, hari ini aku ulang tahun. Masih ingat dengan janji kalau aku akan dibelikan laptop baru?”
Ayah: “Tentu saja Ayah dan Ibu masing ingat dengan janji tersebut.”
Ibu: “Ibu baru saja mau membicarakannya sama kamu.”
Indra: “Syukurlah, ayo kita berangkat ke toko laptop sekarang.”
Pengajuan
Indra: “Mas, apakah ada laptop yang harganya di bawah Rp5 juta?”
Penjual: “Ada, mau merek apa? Kami punya Samsang, Tell dan Lenova.”
Ayah: “Merek Lenova berapa harganya?”
Penjual: “Untuk laptop seri yang terbaru harganya Rp4.500.000.”
Penawaran
Ibu: “Wah, mahal sekali. Di toko lain harganya Rp4.000.000 untuk model yang sama.”
Penjual: “Kami memastikan kalau perangkat dan seluruh bagian dari laptop kami asli. Laptop ini bukan bekas.”
Indra: “Apa saja kelebihan laptop ini?”
Penjual: “Memori laptopnya 1000 GB, 8 GB RAM dan prosesor i3.”
Indra: “Boleh lebih murah tidak harganya? Apalagi prosesornya masih i3.”
Penjual: “Semua harga laptop di sini sudah harga mati. Tetapi kebetulan ada promo menarik untuk laptop Lenova.”
Ayah: “Promo seperti apa?”
Penjual: “Kalau Anda membelinya secara cash, maka ada potongan diskon seharga Rp100.000. Berarti Anda hanya bayar Rp4.400.000.”
Persetujuan
Ibu: “Penawaran yang menarik, ya sudah kita ambil laptop itu.”
Penjual: “Baik, saya ambilkan dulu stok laptop yang masih baru. Sembari itu, ibu bisa mendatangi kasir untuk menyelesaikan pembayaran.”
Penutup
Penjual: (Memberikan kantung berisi laptop baru)
Penjual: “Terima kasih, semoga datang kembali.”
Indra: “Sama-sama.”
Ayah: “Jaga baik-baik laptopnya, jangan sampai rusak lagi.”
Indra: “Iya. Terima kasih Ayah dan Ibu.”
3. Contoh Kalimat Pengajuan dan Penawaran dalam Teks Negosiasi Guru dan Siswa
Orientasi
Guru: “Baik anak-anak, untuk tugas minggu ini tolong kerjakan soal latihan nomor 1-50.”
Julia: “Dikumpulkannya hari apa bu?”
Guru: “Dua hari dari sekarang, berarti hari Kamis. Saya mau semuanya mengumpulkannya tepat waktu dan tidak asal-asalan.”
Pengajuan
Julia: “Mohon maaf bu, saya selaku perwakilan kelas mau bertanya. Apakah waktu pengumpulannya boleh diundur menjadi hari Jum’at bu?”
Penawaran
Guru: “Memangnya kenapa? Waktu yang ibu berikan sudah cukup lama untuk mengerjakan tugas yang mudah tersebut.”
Julia: “Kebetulan hari Kamis kami ada ulangan harian pelajaran Matematika, takutnya kami tidak sempat mengerjakan tugas ibu karena harus fokus ulangan juga bu.”
Guru: “Pasti bisa, soalnya tugas yang ibu berikan sedikit. Satu hari pasti selesai.”
Julia: “Pertanyaan-pertanyaannya cukup rumit bu, apakah ibu mau memberi keringanan waktu?”
Persetujuan
Guru: “Ya sudah, kalau memang waktunya kurang. Ibu kasih tambahan waktu 1 hari lagi. Jadi tugasnya dikumpulkan hari Kamis.”
Julia: “Baik bu, kami pasti akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.”
Penutup
Guru: “Jika anak-anak sudah puas, saya mau izin ke kelas lain. Sampai jumpa dan selamat mengerjakan tugas.”
Anak-anak: “Terima kasih ibu, sampai jumpa.”
4. Contoh Teks Negosiasi di Tempat Kerja
Orientasi
Anto: “Selamat sore Pak Bowo.”
Wakil perusahaan: “Selamat sore. Ada yang bisa saya bantu?”
Anto: “Ada yang mau saya bicarakan pak, sebelumnya perkenalkan saya Bowo, perwakilan dari seluruh karyawan.”
Permintaan
Wakil perusahaan: “Perwakilan karyawan? Kebetulan saya sedang bingung, mengapa dua bulan terakhir banyak karyawan yang mulai mogok kerja. Apa yang membuat mereka begitu?”
Anto: “Kami berlaku demikian karena ingin nasib yang lebih baik, Pak.”
Wakil perusahaan: “Kalau begitu terus, bisa-bisa banyak yang di-PHK. Lantas, apa yang Anda inginkan?”
Anto: “Kami sangat nyaman bekerja di perusahaan ini, namun akhir-akhir ini nasib kamu dipertaruhkan. Kami ingin meminta kenaikan gaji, karena gaji yang kami terima saat ini kurang sebanding.”
Penawaran
Wakil perusahaan: “Permintaan tersebut sayangnya akan sulit dikabulkan. Perusahaan kita membutuhkan biaya operasional yang tinggi untuk bisa memperkerjakan semua karyawan.”
Anto: “Setidaknya saya mengusulkan kenaikan gaji Rp2 juta, pak.”
Wakil perusahaan: “Sulit untuk memenuhinya, belum lagi semua karyawan mendapatkan tunjangan dan uang lembur yang cukup besar.”
Anto: “Kami akan terus mogok kerja apabila tidak ditanggapi. Apalagi, biaya kehidupan sehari-hari mulai naik, gaji yang kami terima tidak cukup.”
Persetujuan
Wakil perusahaan: “Baiklah, saya akan coba berusaha mempertimbangkan usulan tersebut kepada pimpinan.”
Anto: “Saya mohon untuk berusaha semaksimal mungkin, Pak. Saya janji pasti akan bekerja lebih keras.”
Wakil perusahaan: “Ya sudah. Sekarang, Anda bilang kepada karyawan yang lain untuk kembali bekerja. Jika tidak maka kami tak segan-segan untuk mengeluarkan mereka dari perusahaan.”
Penutup
Anto: “Baik, terima kasih Pak. Saya tunggu kabarnya.”
Wakil perusahaan: “Ya, nanti saya informasikan lagi.”
5. Contoh Teks Negosiasi di Toko Jaket
Orientasi
Mia: “Permisi!”
Penjual: “Iya, ada yang sedang dicari, dik?”
Pengajuan
Mia: “Saya mau beli jaket kulit warna hitam ukuran all size, apakah Ibu menjualnya?”
Penjual: “Coba lihat di rak dekat pintu masuk, sudah mencarinya?”
Mia: “Tadi saya sudah mengeceknya, tetapi tidak ada. Kebetulan saya sedang butuh sekali.”
Penjual: “Jaket kulit hitam memang sedang trendy. Saya coba cek stok di gudang, kamu bisa tunggu sebentar.”
Mia: “Baiklah, saya tetap di sini.”
Penjual: “Masih ada sisa 1 lagi, silakan dilihat dulu jaketnya.”
Penawaran
Mia: “Ini jaket yang saya cari, kira-kira berapa harganya?”
Penjual: “Mumpung terakhir, harganya Rp180 ribu, spesial buat adik.”
Mia: “Untuk saya harganya sangat mahal. Boleh Rp150 ribu saja?”
Penjual: “Harga tadi sudah terbilang murah, biasanya Rp200 ribu.”
Mia: “Boleh lebih murah lagi tidak?”
Penjual: “Bagaimana kalau Rp145 ribu? Tidak ada toko lain yang menjual jaket semurah itu.”
Persetujuan
Mia: “Baiklah, saya beli jaketnya. Saya juga mau beli ikat pinggang cokelat.”
Penjual: “Baik, saya siapkan semuanya. Tunggu sebentar.
Penutup
Mia: “Ini uangnya, Bu,”
Penjual: “Baik, ini barang dan kembaliannya.”
Mia: “Terima kasih.”
Penjual: “Terima kasih juga sudah membeli di toko saya. Sampai jumpa lagi.”
Silakan pahami lagi contoh kalimat pengajuan dan penawaran dalam teks negosiasi di atas apabila kamu masih bingung.
Mudah sekali mengidentifikasi mana kalimat pengajuan dan penawaran.
Intinya, pengajuan merupakan tahapan di mana salah satu pihak menyampaikan keinginannya.
Sedangkan penawaran membahas tentang perdebatan kedua pihak untuk mencapai tujuan bersama.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: