2 Contoh Kutipan Cerpen beserta Strukturnya yang Benar, Yuk Pelajari!
Ingin tahu bagaimana bentuk kutipan cerpen yang baik dan benar? Dalam artikel ini, Mamikos akan berikan beberapa contoh disertai strukturnya.
Kemudian Mumu kembali ke bawah pohon dan menyiapkan makanan dan minuman.
Sementara itu, Pak Saiful mundur beberapa langkah untuk memandang lukisannya lagi. Oh, semakin jauh jaraknya, lukisan itu semakin indah terlihat.
Pak Saiful mundur beberapa langkah lagi dan memandang lukisannya kembali. Rupanya ia tak sadar bahwa ia tepat berada di tepi rawa.
Sementara itu Mumu melihat majikannya yang sudah berada di tepi rawa. Alangkah berbahayanya. Bila Pak Saiful mundur selangkah lagi, pasti ia terjatuh ke dalam rawa.
Mumu mendekati lukisan di bawah pohon dan mengangkat lukisan itu dari tempatnya.
Pak Saiful berlari ke dekat pohon dan berkata dengan marah, “Apa-apaan kamu ini, Mu. Berani-beraninya kamu mau merusak lukisanku, atau mau mencurinya?!”
“Maaf, Pak, maksud saya…!” Jawab Mumu.
Namun, Pak Saiful tidak mau mendengar penjelasan Mumu.
“Pergi kau dari sini. Aku tidak memerlukan pelayan yang kurang ajar!” seru Pak Saiful dengan wajah merah padam.
Terpaksa Mumu pergi. Pak Saiful membereskan alat-alatnya dan membawa perlengkapannya pulang. Uuuh, rupanya berat juga.
Komplikasi

Advertisement
Esok paginya Pak Saiful membawa lagi lukisannya ke bawah pohon besar. Karena belum puas memandang, hari ini ia akan memandang sepuas-puasnya tanpa diganggu oleh Mumu.
Mula-mula Pak Saiful memandang lukisannya dari dekat, kemudian ia memperpanjang jaraknya. Akhirnya ia sudah mendekati tepi rawa. Ia tak tahu di balik pohon besar ada sepasang mata mengawasinya.
“Karya hebat. Aku sendiri pun hampir meneteskan air mata memandang lukisan itu. Orang akan tergugah untuk menyayangi binatang.
Dan mereka akan berpikir bahwa kasih sayang itu sesuatu yang amat penting dan berharga!” pikir Pak Saiful. Tanpa sadar Pak Saiful mundur lagi dan… oooh… ia terperosok ke dalam rawa.
“Tolooong… tolooong!” jerit Pak Saiful dengan panik. Ia sadar bahwa dirinya akan terhisap ke dalam lumpur rawa dan maut akan segera menjemputnya.
Saat itulah Mumu muncul sambil membawa tambang. Ia sudah mengikatkan tambang di sebuah pohon besar dekat rawa.
“Pegang tambang ini, Pak!” kata Mumu sambil mengulurkan tambang. Lalu Mumu cepat-cepat menarik tambang sekuat tenaga, menarik Pak Saiful dari rawa.
Keringat bercucuran di wajah Mumu, namun akhirnya ia berhasil menyeret majikannya keluar dari rawa. Begitu tiba di rerumputan, Pak Saiful pingsan.
Resolusi
Ketika sadar, ia sudah berada di rumahnya dalam keadaan bersih, Mumu sudah mengurus segala sesuatunya dengan baik.
“Terima kasih, Mumu, kamu menyelamatkan nyawaku!” kata Pak Saiful. “Maafkan aku!”
“Tidak apa-apa, Pak. Saya senang Bapak selamat. Saya mengangkat lukisan Bapak kemarin karena saya ingin menarik perhatian Bapak. Bapak sudah berada di tepi rawa waktu itu.
Saya kuatir Bapak akan jatuh. Tadi saya berjaga-jaga dan menyiapkan tambang karena saya kuatir Bapak asyik memandang lukisan dan terperosok ke dalam rawa!” kata Mumu.
Mumu, si pelayan setia mendapat hadiah dan kembali bekerja pada Pak Saiful.
Kasih sayang seorang anak pada anjingnya, kasih sayang seorang pelayan pada majikannya membuat Pak Saiful makin menyadari arti kasih sayang.
Dan sebagai rasa syukur, Pak Saiful memberikan hasil penjualan lukisan itu pada panti asuhan.
Sumber: Ruangguru.com
Demikianlah beberapa contoh kutipan cerpen beserta strukturnya. Apakah kamu sudah memahami bagaimana cara membuatnya?
Semoga semua informasi dan contoh cerpen yang telah Mamikos berikan di atas dapat bermanfaat untuk kamu, ya. Khususnya bagi kamu yang ingin tahu bagaimana contoh kutipan cerpen beserta strukturnya yang benar.
Jika kamu ingin mengetahui informasi lain seputar cerpen atau karya sastra lainnya. Jangan lupa untuk kunjungi blog Mamikos Info karena akan ada banyak artikel menarik dan bermanfaat yang asyik kamu baca.