Contoh Literature Review dalam Penelitian beserta Cara Membuatnya yang Baik dan Benar
Apakah kamu kesulitan untuk membuat literature review? Para mahasiswa wajib merapat untuk mendapatkan tips mudah membuat literature review dan contohnya di sini.
Sementara itu, laki-laki dalam iklan lebih sering diasosiasikan dengan peran yang terkait dengan kekuatan, kepemimpinan, dan prestasi profesional. Selain itu, penelitian ini menemukan adanya ketidakseimbangan dalam jenis produk yang diiklankan oleh laki-laki dan perempuan.
Artis laki-laki biasanya dihubungkan dengan produk yang mencerminkan kompetensi atau keahlian, seperti layanan pendidikan atau organisasi sosial, sementara artis perempuan lebih sering dikaitkan dengan produk kecantikan atau kebutuhan rumah tangga.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa bias gender dalam iklan televisi Indonesia masih menjadi masalah yang signifikan. Untuk mendorong kesetaraan gender, para penulis merekomendasikan adanya revisi aturan penyiaran yang melibatkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan pelaku industri iklan.
Contoh Literature Review 2
Contoh literature review dalam penelitian selanjutnya Mamikos ambil dari sumber Jurnal Penelitian Komunikasi Vol.20, No. 2, yang terbit pada 18 Desember 2017.
Kerangka Literature Review
Judul: Perilaku Narsis pada Media Sosial di Kalangan Remaja dan Upaya Penanggulangannya

Advertisement
Penulis: Engkus, Hikmat, Karso Saminnurahmat (2017)
Tujuan Penelitian: Menganalisis profil perilaku narsisme pada remaja dan merumuskan kebijakan pencegahan perilaku tersebut.
Teori: Teori psikoanalisis Freud yang menjelaskan narsisme sebagai fiksasi pada fase cinta diri sebelum mengalihkan kasih sayang kepada orang lain.
Metode: Survei dengan pendekatan explanatory research melalui kuesioner pada siswa SMP dan MTS di kawasan Bandung Timur.
Hasil Penelitian:
โ Perilaku narsisme berada pada kategori sedang, mencakup indikator kebutuhan pengakuan, obsesi terhadap tubuh, dan keinginan untuk populer.
โ Perilaku narsisme cenderung meningkat seiring pengaruh teknologi informasi dan media sosial.
Literature Review
Engkus, Hikmat, dan Karso Saminnurahmat (2017) dalam artikelnya yang berjudul Perilaku Narsis pada Media Sosial di Kalangan Remaja dan Upaya Penanggulangannya bertujuan untuk memetakan profil perilaku narsisme di kalangan remaja dan merumuskan kebijakan pencegahannya.
Penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis Freud, yang menggambarkan narsisme sebagai fiksasi terhadap fase cinta diri sebelum anak mengalihkan kasih sayangnya kepada orang lain.
Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan survei melalui kuesioner terhadap siswa tingkat SMP dan MTS di kawasan Bandung Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku narsisme pada remaja di kawasan ini berada pada kategori sedang, dengan beberapa indikator perilaku yang meningkat, seperti kebutuhan akan pengakuan, obsesi terhadap keindahan tubuh, dan keinginan untuk menjadi populer.
Namun, perilaku ini memiliki kecenderungan meningkat seiring perkembangan teknologi informasi dan media sosial.
Penelitian ini juga menekankan pentingnya kebijakan penanggulangan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah, orang tua, tokoh masyarakat, dan lembaga keagamaan.
Kebijakan tersebut diusulkan untuk dilaksanakan secara komprehensif dan berkelanjutan guna mencegah dampak negatif narsisme pada perkembangan kepribadian remaja.