5 Contoh Logika Induktif dan Deduktif Dilengkapi Pengertian dan Perbedaan

5 Contoh Logika Induktif dan Deduktif Dilengkapi Pengertian dan Perbedaan – Logika adalah pengetahuan tentang cara berpikir dan juga merupakan sebuah proses dalam berpikir.

Tujuannya adalah mencapai suatu kebenaran yang logis dan masuk akal yang bersifat sistematis dalam bentuk argumen.

Sedangkan, logika dalam penalaran adalah cara dalam menarik kesimpulan terhadap suatu argumen atau permasalahan yang ada.

Pengertian Logika Induktif dan Deduktif

pexels.com/@divinetechygirl

Nah dalam pembahasan kali ini, Mamikos akan membahas tentang logika dalam penalaran yang terbagi menjadi 2, yaitu:

  1. Logika Induktif
  2. Logika Deduktif

Logika induktif dan deduktif ini merupakan bagian dari penalaran induktif dan deduktif, artikel kali ini akan membahas tentang contoh logika induktif dan deduktif dilengkapi dengan pengertian dan perbedaannya.

Menurut KBBI, logika adalah pengetahuan tentang kaidah berpikir atau jalan pikiran yang masuk akal.

Singkatnya, logika dalam penalaran adalah cara dalam menarik kesimpulan terhadap suatu argumen atau permasalahan yang ada.

Jika suatu kebenaran yang logis telah ditemukan, maka biasanya akan berlanjut pada sebuah proses penalaran agar kesimpulan bisa didapatkan dan kemudian menjadi sebuah fakta terhadap suatu informasi.

Logika memiliki 2 jenis, yaitu logika ilmiah dan logika alamiah.

Penalaran logika induktif dan deduktif merupakan dua hal yang berbeda, meskipun keduanya termasuk dalam unsur penalaran logika.

Pengertian Logika Induktif

Induktif (induksi) menurut KBBI ialah metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus untuk menentukan hukum yang umum;

Penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yang khusus untuk diperlakukan secara umum; penentuan kaidah umum berdasarkan kaidah khusus.

Singkatnya, logika induktif lebih bersifat umum atau generalisasi (melalui pengamatan, pengalaman, berdasarkan fakta, dan data) dalam menyimpulkan sebuah permasalahan yang kemudian disimpulkan secara spesifik.

Filsuf asal Inggris, Francis Bacon merupakan tokoh dan politikus Inggris yang dikenal akan perannya dalam mengukuhkan dasar-dasar metode empiris (berdasarkan pengalaman) atau empirisme dengan menggunakan metode induktif.

Oleh karena itu, Francis Bacon disebut sebagai “Bapak Empirisme” atau “Bapak” dari metode induktif.

Pengertian Logika Deduktif

Logika deduktif adalah kebalikan dari logika induktif. Yaitu, penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yang umum untuk diperlakukan secara khusus.

Dengan kata lain, penalaran logika deduktif yaitu menyimpulkan suatu argumen secara logis dari asumsi yang diberikan.

Dalam argumen deduktif, tidak ada istilah benar atau salah, melainkan valid atau tidak valid.

Sebuah argumen deduktif akan dinyatakan valid apabila kesimpulan yang dihasilkan merupakan konsekuensi logis dari asumsi-asumsinya.

Tokoh filsuf yang dikenal di balik pemikiran dan metode deduktif yaitu Aristoteles. Dia memaknai logika sebagai sebuah ilmu tentang hukum-hukum berpikir untuk memelihara jalan pikiran dari setiap kekeliruan.

Perbedaan Penalaran Logika Induktif dan Deduktif

Dari penjelasan metode penalaran logika induktif dan deduktif di atas terlihat perbedaan dari masing-masing proses dan metode yang dilakukan keduanya.

Logika induktif bersifat umum atau generalisasi dan melalui pengamatan, berdasarkan fakta, serta data yang ada, dari hal itu kemudian disimpulkan sebuah permasalahan secara spesifik.

Tujuan serta hasil akhir (output) dari kedua unsur ini tentunya juga berbeda, seperti ini:

  • Induktif menghasilkan output yang bersifat empirisme (berdasarkan pengalaman)
  • Deduktif menghasilkan output berupa rasionalisme (berdasarkan rasionalitas atau pertimbangan yang logis dan masuk akal)

Jadi, perbedaan logika induktif dan deduktif terlihat jelas dari tujuan akhir dari penarikan kesimpulan terhadap suatu argumen atau permasalahan.

Contoh Logika Induktif dan Deduktif

Berdasarkan penjelasan diatas, maka bisa tergambarkan seperti apa itu cara berpikir yang logis, kan?

Sekarang, mari kita lihat 5 contoh dari logika induktif dan deduktif, yuk disimak!

Contoh Logika Induktif 1:

  • Manusia butuh makanan
  • Hewan butuh makanan
  • Tanaman butuh makanan

Kesimpulan: Semua makhluk hidup butuh makanan

Contoh Logika Induktif 2:

  • Suhu udara di Gunung Bromo dingin
  • Suhu udara di Gunung Semeru dingin
  • Suhu udara di Gunung Latimojong juga dingin

Kesimpulan: Suhu udara di semua gunung dingin

Contoh Logika Induktif 3:

  • Sapi Indonesia punya sebuah jantung
  • Sapi New Zealand punya sebuah jantung
  • Sapi India punya sebuah jantung
  • Sapi Inggris punya sebuah jantung

Kesimpulan: Setiap hewan sapi mempunyai sebuah jantung

Contoh Logika Induktif 4:

  • Jeruk asal China berwarna kuning
  • Jeruk asal Indonesia berwarna kuning
  • Jeruk asal Bali berwarna kuning

Kesimpulan: Semua jeruk berwarna kuning

Contoh Logika Induktif 5:

  • Motor bergerak karena memiliki roda
  • Mobil bergerak karena memiliki roda
  • Gerobak bergerak karena memiliki roda
  • Sepeda bergerak karena memiliki roda

Kesimpulan: Maka, semua yang memiliki roda bisa bergerak

Contoh-contoh diatas merupakan cara berpikir atau logika induktif, sekarang mari kita perhatikan contoh dari logika deduktif.

Contoh Logika Deduktif 1:

  • Setiap hewan mamalia punya kelenjar susu
  • Semua kambing adalah hewan mamalia

Kesimpulan: Setiap kambing punya kelenjar susu

Contoh Logika Deduktif 2:

  • Semua hewan adalah makhluk hidup
  • Kucing adalah hewan

Kesimpulan: Maka, semua kucing adalah makhluk hidup

Contoh Logika Deduktif 3:

  • Semua manusia bisa meninggal
  • Aristoteles adalah manusia

Kesimpulan: Maka, Aristoteles bisa meninggal

Contoh Logika Deduktif 4:

  • Semua siswa di SMAN 1 Malang perlu mendapatkan nilai A agar bisa lulus
  • Anton adalah siswa di SMAN 1 Malang

Kesimpulan: Jadi, Anton perlu mendapatkan nilai A agar bisa lulus dari SMAN 1 Malang

Contoh Logika Deduktif 5:

  • Dhila sering berolahraga
  • Orang yang sering olahraga, memiliki tubuh yang sehat

Kesimpulan: Dhila memiliki tubuh yang sehat

Manfaat Berpikir Dengan Logika

Para ahli telah mengungkapkan bahwa ada banyak sekali manfaat jika kita berpikir dengan logika yang masuk akal.

Berikut ini manfaat berpikir logis:

  1. Meningkatkan kecerdasan berpikir
  2. Mengasah kemampuan otak dengan baik
  3. Mampu mencari jalan keluar yang logis dalam suatu permasalahan
  4. Meningkatkan kemampuan dalam berpikir secara cermat dan objektif
  5. Mampu menajamkan otak
  6. Memiliki kemampuan berpikir yang rasional dan masuk akal
  7. Mampu menelaah pemikiran dan permasalahan yang kompleks
  8. Mampu terhindar dari kesalahan berpikir, atau kekeliruan terhadap suatu informasi
  9. Terhindar dari misinformasi atau tidak mudah termakan hoax yang beredar
  10. Mampu mencari kebenaran terhadap suatu hal secara mandiri
  11. Kemampuan analisis yang sistematis terhadap suatu kejadian yang saling berkaitan
  12. Memiliki pemikiran yang lebih luas dan terbuka
  13. Memiliki kemampuan pengamatan yang detail dan terstruktur
  14. Mampu menerima setiap perbedaan pendapat dalam sebuah argumen

Manfaat apabila kita berpikir secara logis memang sangat baik terhadap kesehatan, terutama bagi otak manusia.

Karena pada hakikatnya, manusia diciptakan untuk berpikir. Seperti yang diutarakan seorang filsuf asal Perancis, Rene Descartes, bahwa Cogitu ergo sum (aku berpikir, maka aku ada).

Gimana pembahasan kali ini tentang contoh logika induktif dan deduktif seru, kan?

Artikel serupa bisa kamu baca di blog Mamikos dengan mengunjungi websitenya atau melalui aplikasinya yang bisa kamu download playstore maupun appstore.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta