6 Contoh Masalah Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari di Masyarakat Indonesia

Contoh masalah ekonomi dalam kehidupan sehari-hari yaitu terjadinya kelangkaan minyak goreng pada akhir tahun 2021 lalu.

26 Januari 2023 Ikki Riskiana

Solusi tercepat adalah mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya alam dan meningkatkan sumber daya manusia dengan mencari pinjaman modal dari negara lain.

Untuk Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, modal ini dapat digunakan membangun teknologi dan mengolahnya.

Dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia, pendidikan dan kesehatan, maka kesejahteraan penduduk akan meningkat juga.

Lambat laun, pendapatan perkapita akan bertambah, dan kemampuan melunasi hutang meningkat.

Usaha lanjutan yang dapat dilakukan pemerintah setelah itu adalah mengolah dan mengelola sumber daya alam dengan sumber daya manusia lokal.

Dengan demikian, jumlah pengangguran domestik tiap tahunnya akan berkurang.

Memperbanyak hasil produksi pertanian, perindustrian, pertambangan, perdagangan juga fasilitas jasa (pelayanan), akan mengoptimalkan tingkat kesejahteraan setiap penduduk.

Hal ini kelak akan mempengaruhi tingkat pendidikan, mutu hasil produksi dan keanekaragaman kreativitas produsen.

4. Langkanya Garam

Garam bukan hanya penyedap rasa, tapi juga bahan baku utama berbagai produksi industri.

Sebagai negara kedua setelah Kanada dengan garis pantai terpanjang di dunia, Indonesia mampu berproduksi hingga jutaan ton garam.

Oleh karena itu, seharusnya Indonesia tidak mengalami kelangkaan garam. Namun karena cara produksi garamnya yang masih tradisional, maka ketika curah hujan tinggi, para petani garam biasanya akan gagal panen.

Sebagaimana terjadi pada tahun 2010 sampai 2017, Indonesia mengalami kelangkaan garam karena produksi garam dalam negeri menurun.

Pada 2016 saja, produksi garam di Jawa Timur mengalami kegagalan hingga 98 ribu ton, dengan penyebab utama cuaca.

Proses produksi garam dimulai dengan cara mengalirkan air ke ladang. Setelah itu mengandalkan panas matahari untuk menguapkan air laut dan membentuk kristal garam.

Dalam proses ini, petani garam tidak menggunakan teknologi, sehingga hasil produksi sangat dipengaruhi faktor alam.

Hasil yang tak menentukan membuat masyarakat di pesisir pantai pulau Jawa dan Madura kurang berminat menjadi petani garam. 

Dengan demikian berkontribusi menambah faktor langkanya garam konsumen di pasaran pada tahun-tahun tersebut.

Krisis garam di Jawa Timur ini harusnya tidak dibiarkan berlarut-larut dan cepat diselesaikan dengan melakukan berbagai inovasi ketika memproduksi garam.

Close