Contoh Naskah Drama Roro Jonggrang Singkat Cocok untuk Referensi

Contoh Naskah Drama Roro Jonggrang Singkat Cocok untuk Referensi – Salah satu cerita yang melegenda di Jawa adalah cerita rakyat tentang pembangunan Candi Prambanan.

Candi yang sebenarnya dibangun oleh Rakai Pikatan ini dimitoskan dibangun oleh Bandung Bondowoso yang mencoba memenuhi permintaan Roro Jonggrang.

Kisah tentang Roro Jonggrang yang meminta 1000 candi sebagai syarat yang harus dipenuhi Bandung Bondowoso ini sering dipentaskan dalam drama singkat. Simak contoh naskahnya di bawah ini.

Contoh Naskah Drama Roro Jonggrang Singkat Cocok untuk Referensi

visitingjogja.jogjaprov.go.id

Di bawah ini adalah artikel singkat tentang drama Roro Jonggrang singkat.

Babak I

Setting: Medan Perang

Prabu Boko

Siapakah kamu anak muda? Apa maksud dan tujuanmu datang ke kerajaanku?

Bandung Bondowoso

Aku adalah Bandung Bondowoso, Pangeran dari Pengging. Tujuanku datang ke sini karena ingin menaklukkan kerajaan Prambanan.

Prabu Boko

Lancang. Jaga mulutmu anak muda.

Bandung Bondowoso

Jangan banyak bicara orang tua. Kau ingin memberikan kerajaanmu baik-baik atau aku harus merebutnya dengan cara kekerasan.

Prabu Boko

Bedebah. Jangan jumawa anak muda. Terima ini!

Prabu Boko dan Bandung Bondowoso kemudian bertempur. Dalam pertempuran itu, Prabu Boko dapat dikalahkan oleh Bandung Bondowoso.

Bandung Bondowoso

Kalau kau menyerahkan kerajaanmu dengan baik-baik, tentu kau tidak akan mengalami kejadian menyedihkan seperti ini.

Prabu Boko

Lebih baik aku mati terhormat dibanding mati sebagai pecundang. Lagi pula kalau aku mati yang akan jadi raja adalah putriku, Roro Jonggrang. Bukan kamu.

Setelah mengatakan demikian Prabu Boko lalu menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Bandung Bondowoso

Kurang ajar. Rupanya dia sudah mempersiapkan putrinya untuk menjadi penggantinya. Aku harus mendapatkan putrinya agar kerajaan Prambanan ini bisa kumiliki.

Babak II

Setting: Ruang pertemuan

Pengawal

Gusti Putri. Ketiwasan gusti…

Roro Jonggrang

Ada apa pengawal?

Pengawal

Gusti Prabu Boko gugur dalam pertempuran melawan Bandung Bondowoso, pangeran dari Pengging.

Roro Jonggrang

Apa? Ayahanda telah gugur?

Pengawal

Betul. Gusti. Setelah pangeran itu mengalahkan sang prabu, ia pasti akan datang ke sini untuk menangkap gusti putri. Apa tidak sebaiknya gusti putri pergi?

Roro Jonggrang

Tidak pengawal. Aku tidak akan melarikan diri. Aku akan menghadapi pangeran dari Pengging itu.

Aku akan mencoba mempertahankan kerajaan ini hingga titik darah penghabisan.

Pengawal

Jika itu keinginan gusti putri, hamba dengan senang hati akan turut membantu.

Babak III

Setting: Pendapa istana

Bandung Bondowoso datang beserta pasukannya.

Bandung Bondowoso

Keluarlah wahai putri prambanan! Aku datang untuk memintamu menyerahkan kerajaanmu padaku!

Roro Jonggrang

Aku sudah di sini pangeran, tetapi aku tidak akan pernah memberikan kerajaanku kepadamu.

Bandung Bondowoso

Ternyata cantik betul putri dari Prambanan ini. Sungguh sangat sayang kalau kau kubunuh. Aku memberimu tawaran.

Bagaimana kalau kau menjadi istriku? Selain kau bisa akan hidup dengan tenang, aku juga tidak akan meluluhlantakan kerajaanmu?

Roro Jonggrang

Emmm…. sepertinya tawaranmu menarik Pangeran. Tetapi, apakah engkau dapat menjamin untuk tidak menyakiti wargaku?

Bandung Bondowoso

Tentu. Aku pangeran dari pengging tidak akan ingkar janji. Apabila aku ingkar janji, kau boleh memenggal kepalaku di alun-alun.

Roro Jonggrang

Tunggulah sampai nanti petang. Aku akan memberimu keputusan.

Bandung Bondowoso

Aku dengan senang hati menunggunya. Sembari menunggu, aku akan melihat-lihat dahulu keindahan negeri Prambanan.

Tetapi, kamu musti ingat, Putri. Apabila engkau sampai salah mengambil keputusan dan membuatku kecewa, kerajaanmu yang indah ini dapat aku pastikan akan hancur lebur menjadi abu.

Roro Jonggrang

Aku tahu pangeran. Aku tahu sedang berhadapan dengan siapa. Tentu aku tidak akan mengambil keputusan yang salah.

Bandung Bondowoso

Bagus. Aku senang mendengarnya.

Babak IV

Setting: Kamar Roro Jonggrang

Emban

Apakah putri akan menerima lamaran dari pangeran dari pengging?

Roro Jonggrang

Demi kebaikan kerajaan ini. Aku akan menerimanya. Walau aku tahu ia adalah pembunuh. Ya, dialah laki-laki yang telah membunuh ayahku.

Emban

Lalu, bagaimana kalau putri juga akan dibunuhnya?

Roro Jonggrang

Kau tidak perlu khawatir, Emban. Dia tidak akan mampu menjadikanku sebagai istrinya.

Emban

Ampun putri, hamba bingung. Tadi paduka bilang akan menerima lamarannya. Tetapi, sekarang paduka bilang akan membuat Bandung Bondowoso tidak akan mampu menjadikan paduka istrinya.

Maksudnya bagaimana?

Roro Jonggrang

Begini, Emban. Aku akan mengajukan sebuah persyaratan yang teramat sulit untuk dipenuhi Bandung Bondowoso.

Soal apa yang menjadi permintaanku itu, engkau tunggu saja. Sebab, aku juga akan meminta bantuan darimu.

Kita akan berjuang bersama-sama demi keselamatan kerajaan kita.

Emban

Baik, gusti putri. Hamba dengan senang hati akan membantu gusti.

Babak V

Setting:Ruang pertemuan

Bandung Bondowoso

Bagaimana keputusanmu putri Prambanan yang jelita? Sudah siapkah engkau menjadi istriku?

Roro Jonggrang

Tentu. Aku sangat senang kalau menjadi istri pangeran agung dari kerajaan pengging. Tetapi, apakah engkau benar-benar mencintaiku?

Bandung Bondowoso

Apa yang kau sangsikan dari cintaku padamu?

Roro Jonggrang

Kau seorang pangeran yang tampan. Tentu mudah bagimu untuk mendapatkan perempuan.

Bandung Bondowoso

Tetapi, tidak ada perempuan lain secantik dirimu?

Roro Jonggrang

Ah, gombal. Lelaki memang seperti itu.

Bandung Bondowoso

Demikian pula perempuan. Selalu meminta bukti atas cinta seorang lelaki. Lalu, bukti seperti apa yang engkau inginkan dariku?

Roro Jonggrang

Jika engkau memang benar-benar cinta kepadaku, aku mau engkau membuatkanku seribu candi yang harus jadi dalam waktu semalam.

Jika engkau gagal memenuhi permintaanku, engkau dan seluruh pasukanmu harus segera meninggalkan kerajaanku dan jangan pernah engkau usik lagi kerajaanku.

Bandung Bondowoso

Baiklah. Aku akan memenuhi permintaanmu. Tetapi, ingat. Kau harus mau menjadi istriku setelah ku buatkan seribu candi.

Apabila kau sampai menolak, aku tidak akan ragu untuk melenyapkanmu dan kerajaanmu beserta seluruh rakyatmu.

Roro Jonggrang

Baik. Kita sepakat.

Babak VI

Setting:Kamar pribadi Roro Jonggrang

Roro Jonggrang

Emban. Tolong perintahkan kepada pengawal untuk mengumpulkan jerami padi sebanyak mungkin di sisi timur sungai opak.

Jangan lupa untuk mengumpulkan lesung sebanyak mungkin.

Emban

Baik, paduka. Tetapi apakah hamba boleh tahu untuk apakah barang itu?

Roro Jonggrang

Engkau akan tahu sendiri nanti.

Emban

Baik. Hamba akan segera melakukan titah paduka.

Babak VII

Seting: Sebuah tanah lapang

Bandung Bondowoso memejamkan mata. Ia terlihat sedang membaca mantra. Tiba-tiba langit menjadi gelap. Tak lama kemudian, ribuan makhluk mengerikan muncul.

Raja Jin

Wahai manusia. Apa tujuan kamu memanggilku dan seluruh rakyatku?

Bandung Bondowoso

Aku ingin meminta bantuanmu untuk membangun 1000 candi dalam waktu semalam.

Raja Jin

Aku bisa saja mengabulkan permintaanmu. Tetapi, balasan apa yang akan kau berikan?

Bandung Bondowoso

Aku akan memberimu 1000 ekor lembu dan 2000 ekor kambing kendit.

Raja Jin

Aku mau kau membayarnya di depan.

Bandung Bondowoso

Tenang. Aku sudah menyediakannya. Kau boleh memakannya sekarang. Tetapi, kau harus menyelesaikan pembangunan candi ini dalam waktu semalam.

Raja Jin

Baik..

Setelah menyantap sajian yang diberikan Bandung Bondowoso, Raja Jin mulai bekerja. Tetapi, tanpa sepengetahuan Bandung Bondowoso, seorang mata-mata mengawasi dari kejauhan.

Babak VIII

Emban

Gusti. Ada prajurit yang ingin menghadap.

Roro Jonggrang

Suruh dia menghadap, Emban.

Emban

Baik. Gusti.

Roro Jonggrang

Apa yang kau lihat prajurit?

Prajurit

Hamba melihat sesuatu yang sangat mengerikan, gusti. Hamba melihat pangeran Bandung Bondowoso meminta bantuan dari jin dan siluman.

Sehingga, mereka mampu membuat candi dalam waktu yang sangat singkat. Jika terus begini, mereka akan selesai membuat 1000 candi selepas tengah malam.

Roro Jonggrang

Sudah kuduga kalau Pangeran Bandung akan menggunakan kesaktiannya. Sedari dulu aku sudah yakin kalau ia mampu memerintah bangsa jin dan siluman.

Tetapi, aku tahu cara untuk menggagalkan usahanya. Hanya dengan cara ini usaha pangeran Pengging dapat digagalkan dan aku akan menyelamatkan kerajaanku.

Emban, aku perintahkan kepadamu untuk mengajak kawan-kawanmu menabuh lesung. Dan kau prajurit. Kau bakar tumpukan jerami yang ada di sisi timur sungai Opak.

Emban

Tapi, bukankah ini masih tengah malam putri. Untuk apa menabuh lesung-lesung tengah malam begini.

Roro Jonggrang

Suara lesung itu akan membuat para siluman dan jin yang membantu pangeran Pengging lari karena mengira waktu sudah pagi.

Selain itu, tumpukan jerami yang dibakar akan membuat langit terlihat kemerahan. Sehingga, jin dan siluman akan mengira kalau matahari akan segera terbit.

Sudah, sekarang kalian laksanakan saja perintahku sebelum semuanya terlambat.

Babak IX

Raja Jin

Aku dan pasukanku harus segera kabur. Kalau tidak kami akan terbakar.

Bandung Bondowoso

Apa yang terjadi dengan kalian? Bukankah sekarang masih tengah malam?

Raja Jin

Siapa bilang? Kau lihat langit sebelah timur itu! Langit sudah kemerahan dan apakah kau tidak mendengar suara lesung?

Gawat. Kami bisa-bisa akan terpanggang. Kami harus lari.

Raja jin dan pasukannya melarikan diri. Sebab, di sisi timur langit sudah memerah dan lesung sudah ramai dipukul. Rencana Roro Jonggrang berhasil.

Roro Jonggrang

Bagaimana pangeran? Apakah kau sudah menyelesaikan 1000 candi untukku?

Bandung Bondowoso

Kurang ajar kau! Kau telah menggagalkan usahaku! Kau membuat jin dan siluman yang membantuku lari tunggang langgang!

Roro Jonggrang

Apa aku sehebat itu pangeran? Aku bahkan tidak mampu melihat jin dan siluman.

Bandung Bondowoso

Jangan bersilat lidah, Jonggrang! Langit memerah dan suara lesung yang dipukul itu pasti adalah ulahmu.

Sebab kau telah menggagalkan usahaku, maka kau akan ku kutuk menjadi candi ke seribu.

Roro Jonggrang berubah menjadi candi. Tetapi, ia mampu menyelamatkan rakyatnya. Sebab, sebelum menemui Bandung Bondowoso, ia sudah memerintahkan rakyatnya mengungsi ke Jawa Timur.

Demikian contoh naskah drama Roro Jonggrang yang bisa diberikan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang sedang membutuhkan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta