Contoh Naskah Drama Tradisional Cerita Rakyat Singkat Perempuan dan Laki-laki
Dalam artikel berikut, Mamikos akan memberikan kamu contoh naskah drama tradisional cerita rakyat singkat. Yuk, baca naskah dramanya sampai selesai!
Putri
Terima kasih telah melepaskan kutukan yang ditimpakan kepadaku. Aku berterima kasih kepadamu. Sekarang aku akan mengabdi kepadamu.
Toba
A.. apakah kamu mau menjadi istriku?
Putri
Aku mau menjadi istrimu, tapi aku memiliki satu syarat.
Toba
Syarat apa yang harus aku tepati?
Putri
Syarat yang aku berikan sangat sederhana. Kau hanya tidak boleh menyinggung asal-usulku.
Toba
Hanya itu?
Putri
Iya. Hanya itu syarat yang harus kau penuhi apabila kau ingin memperistriku.
Toba
Dengan senang hati aku akan melakukannya.
Toba lalu mengajak putri pulang ke rumahnya. Mereka berdua kemudian menikah.

Advertisement
Setelah Toba menikah dengan putri jelmaan ikan, kehidupan Toba menjadi berubah. Toba menjadi orang yang kaya. Beberapa tahun kemudian mereka dikarunia seorang anak laki-laki. Anak itu diberi nama Samosir.
Babak II
Putri
Samosir, di mana ayahmu?
Samosir
Seperti biasa, Bu. Ayah masih bekerja di ladang.
Putri
Hari ini ibu memasak makanan kesukaan ayahmu. Apakah ibu bisa meminta tolong kepadamu?
Samosir
Ibu mau minta tolong apa?
Putri
Ibu, akan minta tolong kepadamu untuk mengantarkan makanan untuk ayahmu. Apakah kamu bisa melakukannya?
Samosir
Aku dengan senang hati akan melakukannya, Bu.
Putri
Nah, ini ibu sudah menyiapkan makanan untukmu. Tolong antarkan segera makanan ini kepada ayahmu. Sekarang sudah siang. Kasihan nanti ayahmu kelaparan karena dia belum sarapan.
Samosir
Baik, Bu.
Babak III
Samosir mengantarkan makanan kepada ayahnya. Di tengah jalan, Samosir bertemu dengan kawannya. Saat itu Samosir lupa dengan tugasnya karena diajak bermain dengan kawannya.
Babe
Samosir, kau mau kemana kok terburu-buru sekali?
Samosir
Aku diminta ibuku untuk mengantarkan makanan kepada ayahku.
Babe
Nanti saja. Kita main dulu.
Samosir
Aku harus mengantarkan makanan ini segera. Sebab, aku takut ayahku akan memarahiku nanti.
Beno
Kita main sebentar saja. Toh, kalau kita main sebentar ayahmu tidak akan tahu.
Samosir
Baiklah, kita main sebentar. Tapi janji sebentar saja, ya!
Babe
Baik, kita main sebentar saja.
Samosir dan kawan-kawannya lalu bermain. Mereka bermain hingga siang.