14 Contoh Penanganan Pengolahan Limbah B3 dan Non B3 yang Benar
Ada perbedaan dalam penanganan limbah B3 dan non B3, lho. Apa saja perbedaannya? SImak penjelasannya berikut ini.
7. Pencacahan (Shredding)
Pencacahan harus melalui proses pemotongan atau penghancuran limbah B3 menjadi ukuran yang lebih kecil guna meningkatkan efisiensi pengelolaan dan pemrosesan limbah.
Dalam teknologi bersih, mesin pencacah yang efisien dan hemat energi dapat digunakan.
Pencacahan dapat memfasilitasi proses selanjutnya, seperti daur ulang atau perlakuan lebih lanjut, dan mengurangi volume limbah yang perlu dibuang.
8. Cara Pirolisis Cair (Liquid Pyrolysis)
Pirolisis cair perlu penguraian limbah B3 menggunakan panas dalam suasana tanpa oksigen untuk menghasilkan produk cair yang dapat digunakan atau diolah lebih lanjut.
Dalam konteks teknologi bersih, pengembangan proses pirolisis cair yang efisien tentu menjadi fokus utama.
Teknologi ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan nilai tambah dari limbah B3.

Advertisement
Contoh Penanganan Limbah Non B3
Setelah mempelajari penanganan limbah B3, kini saatnya kamu belajar menangani limbah non B3. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
1. Pemilahan dan Daur Ulang
Pemilahan limbah non-B3 bisa dimulai dari sumber utamanya, seperti rumah tangga atau fasilitas komersial.
Pemilahannya bisa dilakukan dengan memisahkan limbah organik, kertas, plastik, dan logam.
Fasilitas daur ulang dapat mengelola limbah non-B3 seperti kertas, karton, botol plastik, dan logam untuk diolah menjadi bahan daur ulang yang dapat digunakan kembali dalam produksi.
2. Kompos dan Pupuk Organik
Limbah organik, seperti sisa makanan dan tanaman dapat diolah menjadi kompos melalui pengomposan loh.
Kompos ini dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Selain itu, pengolahan limbah hijau, seperti ranting dan dedaunan, dapat menghasilkan bahan organik yang dapat digunakan sebagai penutup tanah atau bahan bakar alternatif.
3. Pemrosesan Air Limbah
Pengolahan air limbah harus melalui tahap pemisahan dan penghilangan kontaminan sebelum air dibuang ke lingkungan.
Sistem ini menggunakan bakteri atau proses fisika-kimia untuk menghilangkan zat berbahaya dari air limbah.
Air limbah yang telah dimurnikan dapat digunakan kembali dalam keperluan non-portabel, seperti irigasi atau sistem pendingin.
4. Pengurangan Limbah
Upaya pengurangan limbah non-B3 dapat termasuk pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Alternatif penggunaan kantong belanja kain, pemilihan kemasan yang dapat didaur ulang, dan kampanye untuk meminimalkan limbah plastik adalah strategi pengurangan limbah yang efektif.
Selain itu, keputusan pembelian yang bertanggung jawab juga dapat membantu mengurangi limbah dengan memilih produk dengan kemasan yang ramah lingkungan.