8 Contoh Populasi dan Sampel Untuk Penelitian dan Penjelasannya

8
Contoh
Populasi dan Sampel Untuk Penelitian dan Penjelasannya – Para mahasiswa baru
wajib memahami tentang populasi dan sampel.

Karena, dua komponen ini sangat penting dalam penulisan penelitian, terutama dalam penelitian kuantitatif.

Hari ini, Mamikos
akan memberikan contoh populasi dan sampel untuk penelitian beserta penjelasan
lengkapnya. Jadi, jangan ke mana-mana dan simak artikel ini ya?

Definisi Populasi

unsplash.com/@uxindo

Kalau mendengar
kata “populasi,” kamu pasti memikirkan tentang jumlah suatu masyarakat atau
makhluk hidup lainnya.

Nah, arti populasi
dalam istilah penelitian tidak jauh berbeda dengan arti populasi yang
sebenarnya.

Populasi dalam
penelitian adalah jumlah total objek penelitianmu. Perbedaannya dengan arti
populasi yang sebenarnya adalah populasi dalam penelitian tidak selalu berupa
makhluk hidup.

Kamu bisa meneliti
benda mati, seperti perusahaan, sekolah atau lembaga internasional, dan jumlah
total objek penelitianmu itu—walau berupa benda mati—tetap disebut populasi.

Definisi Sampel

Jika populasi
adalah jumlah total, maka sampel adalah sebagian dari jumlah total tersebut.

Penentuan sampel
ini biasanya memiliki perhitungan dan pertimbangan khusus. Ada yang menggunakan
metode acak, ada pula yang menggunakan perhitungan dengan rumus.

Fungsi Sampel

Kamu pasti
bertanya-tanya, mengapa dalam penelitian—terutama penelitian
kuantitatif—memerlukan populasi dan sampel.

Berikut adalah 2
fungsi dari populasi dan sampel yang akan memberikan dampak pada penelitianmu:

1. Efisien dan Efektif

Dengan menggunakan
sampel dan populasi, kamu akan menghemat banyak waktu dan biaya dalam
melaksanakan penelitianmu.

Karena kamu tidak
harus mengunjungi ratusan orang hanya untuk melakukan survei misalnya, tentu
saja waktu dan biayamu akan cepat habis.

Selain itu, dari
segi tenaga bantuan juga lebih hemat. Jika kamu sudah menentukan populasi dan
sampel untuk penelitianmu, maka kamu juga sudah bisa menentukan berapa jumlah
tenaga bantuan yang kamu butuhkan.

Atau mungkin kamu
tidak membutuhkan tenaga bantuan sama sekali karena kamu mengambil jumlah
populasi dan sampel yang tidak terlalu banyak.

2. Hasil Lebih Akurat

Fungsi populasi
dan sampel selanjutnya adalah untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Dan karena jumlah
sampel tidak sebesar populasi, pada akhirnya kamu bisa mendapatkan hasil yang
jauh lebih akurat.

Hal ini karena
jumlah sampel lebih sedikit sehingga kamu bisa fokus untuk menelitinya secara
mendalam.

Macam-macam Teknik Sampling

pixabay.com/id/users/pexels-2286921

Baik penelitian
kualitatif maupun kuantitatif dapat menggunakan populasi dan sampel.
Perbedaannya hanya pada hasil perhitungan nanti.

Hasil perhitungan
dan penelitian sampel kualitatif akan berupa narasi deskripsi. Sementara hasil
perhitungan dan penelitian sampel kuantitatif akan berupa angka-angka.

Untuk menentukan
sampel ada beberapa teknik yang bisa kamu lakukan sebagai berikut:

1. Teknik Sampling Probabilitas (Probability Sampling)

Teknik ini disebut
juga sebagai teknik random sampling atau pengambilan sampel secara acak.

Tujuan dari teknik
ini adalah memberi kesempatan bagi populasi untuk menjadi sampel sehingga
nantinya hasil yang didapat bisa menjadi sampel representatif.

Teknik Sampling
Probabilitas ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Simple Random Sampling

Untuk teknik
pengambilan sampel yang satu ini digunakan metode yang memang acak. Jadi,
sampel diambil secara acak dari populasi yang sudah ada tanpa memperhatikan unsur-unsur
lain.

Biasanya, teknik
ini digunakan untuk mengambil sampel dari populasi yang dianggap sama atau
homogen. Sehingga bisa dilakukan dengan mengundi secara acak.

b. Systematic Sampling

Hampir sama dengan
Simple Random Sampling, teknik ini juga mengambil sampel secara acak.

Perbedaannya
adalah, pengambil sampel acak ini bukan diundi, melainkan dengan memilih secara
acak dari tabel berisi populasi.

c. Proportionate Stratified Random Sampling

Nah, teknik yang
satu ini bisa dilakukan secara acak dengan undian maupun secara sistematis
dengan memilih dari tabel.

Yang pasti,
perbedaan teknik ini terletak pada populasinya yang memiliki strata atau perbedaan
sehingga membentuk populasi yang heterogen namun tetap proporsional.

d. Cluster Sampling

Teknik yang satu
ini digunakan saat jumlah populasi terlalu besar dan tersebar di berbagai
wilayah.

Jika kamu
menghadapi hal semacam itu, maka kamu bisa menggunakan Cluster Sampling ini.
Caranya adalah memilih sampel dari satu wilayah saja dalam bentuk cluster.

2. Teknik Sampling Non-Probabilitas (Non-Probability
Sampling
)

Kebalikan dari Probability
Sampling
, teknik yang satu ini digunakan ketika kamu (sebagai peneliti)
sudah menentukan sampel untuk penelitian.

Itu sebabnya
teknik ini tidak memberikan kesempatan kepada populasi untuk menjadi sampel.

Teknik Sampling Non-Probabilitas
ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Convenience Sampling

Sesuai namanya, teknik
ini digunakan untuk mengambil sampel yang paling mudah dicapai oleh peneliti.

Dengan begitu, kamu
bisa menghemat waktu, biaya dan tenaga. Walau begitu, teknik ini memiliki
risiko bias yang cukup tinggi.

b. Voluntary Sampling

Hampir mirip
dengan Convenience Sampling, teknik yang satu ini mencari sampel yang
mau diteliti secara sukarela.

Sama seperti Convenience
Sampling
, teknik ini juga bisa berakibat bias karena kurangnya
representatif dari sampel yang kamu pilih.

c. Purposive Sampling

Kebalikan dari Accidental
Sampling
, Purposive Sampling adalah teknik yang digunakan untuk
mengambil sampel secara teliti dan penuh perhitungan.

Ada suatu tujuan
tertentu yang hendak kamu capai. Maka dari itu kamu memilih sampel dengan
teliti menggunakan teknik ini.

e. Snowball Sampling

Teknik yang
terakhir adalah Snowball Sampling. Sesuai namanya, ini adalah teknik di
mana jumlah sampelmu semakin lama semakin membesar, seperti membuat bola salju.

Biasanya, hal ini
terjadi karena saat kamu meneliti dan menelaah sampel, kamu diarahkan atau harus
mengarah pada sampel lain untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Contoh Populasi dan Sampel Untuk Penelitian

unsplash.com/@epicantus

Nah, setelah memahami definisi, fungsi dan macam-macam populasi dan sampel, sekarang mari kita bahas contoh populasi dan sampel untuk penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Contoh 1 sampai 4 adalah contoh populasi dan sampel untuk teknik sampling probabilitas.

Sementara contoh 5 sampai 8 adalah contoh populasi dan sampel untuk teknik sampling non-probabilitas.

Contoh 1

Kamu akan
melakukan penelitian tentang kualitas pendidikan di Sekolah Dasar di Kabupaten
Bogor. Jumlah Sekolah Dasar yang ada di kabupaten ini sekitar 40 dengan lokasi
yang berbeda-beda.

Untuk memudahkan
penelitian, kamu memutuskan untuk meneliti di 7 Sekolah Dasar di daerah Cileungsi
saja.

Dari contoh
tersebut, dapat disimpulkan bahwa:

Populasi
Penelitian =
Sekolah Dasar di Kabupaten Bogor (jumlah
totalnya 40)

Sampel Penelitian =
Sekolah Dasar di daerah Cileungsi (jumlahnya 7)

Teknik Sampling =
Simple Random Sampling karena seluruh SD tersebut memiliki sistem
pendidikan, alias sesuatu yang homogen. Jadi, tidak masalah bila memilih sampel
secara acak.

Contoh 2

Kamu akan meneliti
kinerja para pekerja di Perusahaan A. Jumlah pekerja tersebut ada 1.000 orang.

Agar kamu lebih
mudah meneliti, maka kamu memberikan nomor kepada data pekerja tersebut dari 1
sampai 1000. Setelah itu kamu memutuskan untuk mengambil 100 sampel.

Untuk itu, kamu
menggunakan rumus K (jarak interval) = N (jumlah populasi) / n (jumlah
sampel)
untuk menghitung interval antar sampel.

Jadi, berdasarkan
contoh ini, dapat kita ketahui bahwa:

Populasi
Penelitian =
Pekerja di Perusahaan A (jumlah totalnya 1000)

Sampel Penelitian =
Pekerja di Perusahaan (jumlahnya 100)

Teknik Sampling =
Systematic Sampling karena kamu akan mengambil sampel secara acak namun
tetap sistematis.

Rumus jarak
interval =
N/n = 1000/100 = 10

Jadi, nomor sampel
yang akan kamu ambil adalah 1, 11, 21, 31, 41, 51, 61, dan seterusnya.

Jika kamu
mengambil sampel dari nomor urutan 2, maka selanjutnya adalah nomor 12, 22, 32,
42, 52, 62, dan seterusnya.

Contoh 3

Kamu akan melakukan penelitian tentang pengaruh pendidikan terhadap karier generasi milenial.

Karena populasi generasi milenial terlalu banyak, maka kamu memutuskan untuk mengambil sampel generasi milenial lulusan S2 sebanyak 20, S1 sebanyak 30 dan SMA/SMK sebanyak 50.

Dari contoh
tersebut, dapat disimpulkan bahwa:

Populasi
Penelitian =
Generasi Milenial

Sampel Penelitian =
Generasi Milenial (lulusan S2 sebanyak 20, lulusan S1 sebanyak 30 dan lulusan SMA/SMK
sebanyak 50)

Teknik Sampling =
Proportionate Stratified Random Sampling karena terdapat strata yang
proporsional dalam populasi tersebut.

Contoh 4

Kamu akan
melakukan penelitian tentang pengaruh jumlah Posyandu terhadap kesehatan bayi
di Kecamatan X.

Untuk mempermudah
penelitian, kamu memutuskan untuk mengambil sampel di 4 desa dalam kecamatan
yang terdiri dari 16 desa.

Dari contoh
tersebut, dapat disimpulkan bahwa:

Populasi
Penelitian =
Kecamatan X (terdiri dari 16 desa)

Sampel Penelitian =
4 desa (dari Kecamatan X)

Teknik Sampling =
Cluster Sampling karena kamu hanya mengambil sampel di 4 cluster atau
daerah saja.

Contoh 5

Kamu akan meneliti
tentang pelayanan Unit Anti Kekerasan Berbasis Gender terhadap mahasiswa di
Kampus B. Untuk itu, kamu membuat survei dan meminta teman-teman sekelasmu
untuk mengisinya.

Dari sini dapat diketahui bahwa:

Populasi
Penelitian =
Mahasiswa
Kampus B

Sampel
Penelitian
=
Teman-teman sekelasmu

Teknik
Sampling
=
Convenience Sampling karena kamu hanya mengambil sampel dari orang-orang
terdekat, yaitu teman-teman sekelasmu saja.

Contoh 6

Kamu akan meneliti
tentang pengaruh perekonomian rumah tangga terhadap harga cabai di pasar.

Untuk itu kamu
menyebarkan survei kepada para ibu rumah tangga di 20 kompleks perumahan. Total
ibu rumah tangga yang ada di 20 kompleks ini adalah 400 orang, tapi ternyata
yang mengisi survei hanya 150 orang.

Dari sini dapat
diketahui bahwa:

Populasi
Penelitian =
400 ibu rumah tangga di 20 kompleks
perumahan

Sampel Penelitian =
150 orang ibu rumah tangga

Teknik Sampling =
Voluntary Sampling karena kamu hanya mengambil sampel dari orang-orang yang
secara sukarela mengisi surveimu saja.

Contoh 7

Kamu hendak
meneliti tentang kualitas sarana penyandang disabilitas di Perusahaan C dan D.
Maka dari itu, kamu menjadikan para pekerja dengan disabilitas di Perusahaan C
sebagai sampel.

Dari sini dapat
diketahui bahwa:

Populasi
Penelitian =
Pekerja di Perusahaan C dan D

Sampel Penelitian =
Pekerja dengan disabilitas di Perusahaan C dan D

Teknik Sampling =
Purposive Sampling karena kamu akan meneliti tentang sarana bagi
penyandang disabilitas di perusahaan. Maka, sampel yang diambil hanya pekerja
dengan disabilitas saja.

Contoh 8

Kamu akan meneliti tentang metode bertahan hidup para tunawisma di Kota Y.

Karena tidak ada data resmi tentang para tunawisma di kota tersebut, maka kamu memutuskan untuk mendatangi seorang tunawisma di jalanan Kota Y.

Setelah itu kamu
menemui tunawisma lain, dan tunawisma lainnya hingga kamu merasa sampel yang
dibutuhkan sudah cukup.

Dari sini dapat
diketahui bahwa:

Populasi
Penelitian =
Tunawisma di Kota Y

Sampel Penelitian =
Beberapa tunawisma di Kota Y

Teknik Sampling =
Snowball Sampling karena kamu menemui satu per satu individu yang
menjadi sampel hingga lama kelamaan jumlahnya menjadi banyak dan sesuai
kebutuhanmu.

Bagaimana? Apakah
kamu sudah memahami contoh populasi dan sampel untuk penelitian yang sudah
dijelaskan di atas?

Kira-kira, teknik sampling apa yang akan kamu gunakan saat menulis karya ilmiahmu?


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta