Contoh Puisi Rakyat 2, 3, 4 Bait Pendek dalam Bahasa Indonesia

Contoh Puisi Rakyat 2, 3, 4 Bait Pendek dalam Bahasa Indonesia – Sebenarnya ada banyak sekali puisi rakyat yang terdapat dalam khasanah kasusastran Indonesia yang masih lestari hingga sekarang.

Hanya saja dalam kesempatan ini Mamikos akan menampilkan lima jenis puisi rakyat disertai dengan berbagai contohnya. Tanpa banyak buang waktu. 

Perhatikan contoh-contohnya berikut ini

1. Contoh Puisi Rakyat Syair

https://www.freepik.com/author/stockking

Syair merupakan salah satu karya sastra yang tergolong puisi lama. Syair dikisahkan datang dari daerah Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan kedatangan para penyebar agama Islam di Nusantara.

Contoh Syair 2 Bait

Tak perlulah engkau menabur cinta

Karena hanya akan membuat luka

Jika nanti kita tak bersama

Jangan sampai meninggalkan luka

 

Berjanjilah untuk tetap setia

Jagalah mata supaya tak tergoda

Sehingga cinta ini tetap terjaga

Kesetiaanlah yang akan lahirkan bahagia

Contoh Syair 3 Bait

Dengarlah wahai para anak muda

Rajinlah belajar sepanjang usia

Ilmu itu tak akan habis dipunya

Untuk bekal datangnya masa senja

 

Buanglah seluruh rasa malas

Belajarlah yang rajin di dalam kelas

Jaga sikapmu jangan jadi orang culas

Jangan biarkan hatimu berubah keras

 

Ke sekolah betulkanlah niatmu

Tekadkan hati untuk mencari ilmu

Tak akan  rugi belajar tiap waktu

Supaya kelak baik masa depanmu

Contoh Syair 4 Bait

Namamu semakin terdengar mesra

Rindu bertambah menggebu di jiwa

Tertuang dalam seribu bait cinta

Yang ku cipta hanya untukmu saja

 

Cinta membuatku bertahan untukmu

Hatiku telah dipenuhi rasa rindu

Rasa menggebu ingin bertemu

Untuk menemukan cinta sejatiku

 

Mungkin harusnya beginilah cinta

Jalan panjang penuh cerita suka dan luka

Pastilah tak akan mungkin terlupa sepanjang masa

Bisa jadi akan abadi selamanya

 

Wajahmu seperti halnya surya

Datang untuk menerangi dunia

Bersamamu membuatku bahagia

Semoga inginku direstui oleh-Nya

2. Contoh Puisi Rakyat Pantun

Pantun merupakan bagian dari puisi rakyat yang mengakar dan telah dikenal luas oleh masyarakat nusantara selama ratusan tahun lamanya.

Pantun terbagi menjadi dua bagian penting yaitu bagian sampiran dan bagian isi. Adapun bagian sampiran terdapat pada baris pertama dan kedua. Sementara bagian isinya terletak pada baris ketiga dan keempat.

Contoh Pantun 2 bait

Pergi ke toko beli keripik sukun

Jangan lupa beli juga keripik nangka

Belajarlah dengan rajin dan tekun

Supaya kelak bisa hidup bahagia

 

Jalan-jalan ke kota Siantar

Jangan lupa mampir beli sukun

Jika kamu ingin pintar

Belajarlah dengan rajin tekun

Contoh Pantun 3 bait

Padi ditumbuk menjadi beras

Beras dimasak di atas bara

Marilah kita belajar keras

Untuk mewujudkan cita-cita

 

Beras dimasak di atas bara

Nasi dibungkus daun pisang

Jika sudah menggapai cita-cita

Jangan lupakan ibu tersayang

 

Nasi dibungkus daun pisang

Bunga mawar tak juga kembang

Jika masih ada rasa sayang

Kenapa kamu malah menghilang

Contoh Pantun 4 Bait

Tiada hari tanpa ditemani matahari

Cahayanya terang bikin cerah hari

Kini kami tak lagi akan sedih lagi

Selama guru-guruku berkenan menemani

 

Jika bulan tiba di malam sepi

Jangan lupakan bunyikan kendang

Maafkan segala kesalahan muridmu ini

Mohon doakan kami agar bisa berkembang

 

Bukan gulita yang kami takuti

Sebab lampu telah ganti peran bulan

Jika ada hati yang pernah kami sakiti

Kami minta ampunan atas semua kesalahan

 

Cerdik benar si kancil

Bagaimana bisa dia kelabuhi harimau

Sudah sejak dari sejak kecil

Bapak dan ibu bagi kami ilmu

3. Contoh Puisi Rakyat Gurindam

Gurindam merupakan salah satu jenis karya sastra yang termasuk golongan puisi lama dalam khazanah kesusastraan Indonesia.

Para ahli sastra memperkirakan gurindam ini asalnya datang dari negeri India. Gurindam diperkirakan masuk ke nusantara seiring adanya hubungan dagang antara orang nusantara dengan orang India.

Contoh Gurindam 2 Bait

Ilmu jangan hanya kamu simpan

Jauh lebih baik bila dibagikan

 

Ketika mulai mencari ilmu

Harus tekunlah selalu

Contoh Gurindam 3 Bait

Ketika engkau sedang belajar

Selain tekun juga haruslah sabar

 

Jika hidupmu tak punya ilmu

Hidupmu akan gelap selalu

 

Belajarlah sepanjang usia

Supaya bahagia di usia tua

Contoh Gurindam 4 Bait

Percuma punya segunung harta

Jika tidak bederma pada sesama

 

Apalah guna banyak kata-kata

Jika tak mampu berikan buktinya

 

Percuma punya banyak kawan

Jika saling menjatuhkan

 

Jika kamu ingin dipercaya orang

Perilaku jujur haruslah dipegang

4. Contoh Puisi Rakyat Seloka

Seloka merupakan salah satu bentuk puisi Melayu Klasik yang isinya berupa pepatah maupun perumpamaan yang mengandung candaan, sindiran dan bahkan berupa ejekan.

Umumnya seloka ditulis dengan empat baris memakai bentuk pantun atau syair, tetapi terkadang ada pula jenis seloka yang ditulis dengan memakai lebih dari empat baris.

Kata “seloka” menurut para ahli bahasa diambil dari bahasa Sanskerta yakni sloka.

Contoh Seloka 2 Bait

Jalan panjang ke Payakumbuh

Kayu meranti bertimbal jalan

Bagaimana hati tak kan rusuh

Hari sepi tanpa kekasih kesayangan

 

Kayu meranti bertimbal jalan

Angin turun patahkan dahan

Kekasih hati belum kutemukan

Kemana rindu ini dilabuhkan

Contoh Seloka 3 Bait

Bunga berduri robekkan kain

Ambillah tambang diikat sebelah

Pikirkanlah diri yang belum kawin

Adakah lebah yang bersedia singgah

 

Ambilkan tambang ikatlah sebelah

Robek menganga ini kain perca

Adakah lebah bersedia singgah

Taman bunga mekarlah cinta

 

Robek terbuka si kain perca

Buatkanlah tambalan kain pengganti

Taman bunga cinta ceria

Sesudah temukan kekasih hati

Contoh Seloka 4 Bait

Ada pelangi di atas rumah

Gurita sampingan dua

Kalau kita mati bersama

Satu lahat kita isi berdua

 

Gurita sampingan dua

Warna pelangi tersusun rapi

Satu lahat kita bersama

Jika boleh bersusun bangkai

 

Pelangi bersusun indah sekali

Tanamlah padi satu persatu

Kalau memang boleh bersusun bangkai

Hingga hancur kita tetap satu

 

Tanamlah padi satu persatu

Anak lintah dalam hutan

Jasad hancur menjadi satu

Tanda cinta dalam kefanaan

5. Contoh Puisi Rakyat Talibun

Talibun merupakan salah satu dari sekian diantara jenis puisi lama yang cara penulisannya mirip dengan pantun.

Penyebabnya adalah talibun memiliki bagian sampiran dan bagian isi. Hanya saja, yang jadi pembeda dengan pantun adalah jumlah barisnya.

Talibun mempunyai jumlah baris genap seperti. Talibun biasanya mempunyai paling sedikit enam baris, delapan baris, 10 baris dan paling banyak 20 baris.

Contoh Talibun 2 Bait

Kelinci itu sungguh larinya cepat

Konon lebih cepat dari angin

Tapi masih kalah dari kura-kura

Hidup di dunia ini sungguh singkat

Gunakan waktu sebijak mungkin

Sebelum ajal menghampiri kita

 

Berlayar menuju pulau Swarnadwipa

Menerjang ombak di malam gelap gulita

Bersama nahkoda dengan mata menyala

Agar menjadi orang yang bijaksana

Belajarlah membumi dan lihatlah semesta

Jangan lupa ringankan beban orang papa

Contoh Talibun 3 Bait

Di kala mendung hendak menyapa

Rintik hujan terlihat sedang bersiap

Pelangi pun sejenak menyemburat

Jika engkau berharap akan surga

Buat amal baik yang padat merayap

Tinggalkan semua perbuatan yang jahat

 

Di kala hujan turun di samudra

Menarilah semua  ikan dan gurita bersama-sama

Di dalam air yang mengalirkan kehidupan

Jika hendak hidup bahagia

Sering-seringlah bantu sesama

Dan dekatkanlah diri kepada Tuhan

 

Mencari udang hingga ke dasar telaga

Udang mati setelah ditelan buaya

Kini semuanya tinggallah cerita

Tiada hari tanpa derita

Bagaimana hati ini tidak semakin terluka

Cinta yang dirindu tak juga tiba

Contoh Talibun 4 Bait

Burung rajawali terbang tinggi ke angkasa

Membidik mangsa di daratan Sumatera

Makanan hilang di tengah sabana

Wahai kalian para muda harapan bangsa

 

Jangan pernah lengah dan sampai terperdaya

Dengan rayuan sesat dan jahanam dunia

Pergi ke pasar kala fajar tiba

Membeli baju berwarna biru

 

Berlengan pendek bukannya panjang

Kenapa para wanita tak sadar juga

Jika kelak akan berperan sebagai ibu

Bangun rumah tangga penuh kasih sayang

 

Telah lelah hamba mendaki

Mendaki gunung batu berjenjang

Bulan tak juga kelihatan terang-terangnya

Telah lelah hamba menanti

 

Telah putih mata ini memandang

Tuan tak kunjung berbagi kabar juga

Setinggi-tinggi hamba terbang

Membumbung tinggi ke awang-awang

 

Baliknya ke tanah juga akhirnya

Bagaimana mungkin tak bilang sayang

Bila senyum manismu terus terngiang

Dan selalu nampak di pelupuk mata

Demikianlah contoh puisi rakyat yang masih lestari hingga sekarang. Semoga artikel ini memperluas wawasanmu tentang khasanah kesusastraan Indonesia.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta