Contoh Teks Eksplanasi Tentang Sampah dan Pencemaran Lingkungan
Kepedulian terhadap lingkungan bisa disampaikan melalui teks eksplanasi. Apabila kamu bingung, kamu bisa baca contoh-contohnya di sini.
Kesimpulan/interpretasi :
Sebenarnya masalah tersebut dapat terselesaikan dengan cara edukasi dan sosialisasi pada pelaku UMKM.
Jadi ketika seseorang sudah sadar apa dampak lingkungan dan bagaimana caranya tentu mereka akan berubah.
Edukasi sendiri perlu dilakukan secara masif oleh pemerintah agar para pelaku UMKM mau mengikutinya.
Jika hanya sekedar penyuluhan skala kecil tentu akan lebih banyak orang melupakannya.
Sehingga perlunya edukasi dan perubahan mindset menjadi salah satu pondasi penting mengubah keadaan.
Masalah polutan pada industri kecil tidak akan terjadi jika kesadaran sudah dibangung secara optimal.
3. Contoh teks eksplanasi tentang sampah peternakan skala kecil

Pernyataan umum :
Saat ini jumlah peternak sapi skala kecil di daerah memang perlahan mulai meningkat.

Advertisement
Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kebutuhan stok daging sapi yang semakin naik di dalam negeri.
Namun sayangnya adanya peningkatan jumlah peternakan skala kecil tidak diimbangi dengan kesadaran pengolahan limbah.
Akibatnya tidak sedikit masyarakat selalu mengeluh terkait masalah polusi.
Sebab akibat :
Jika kita mau melihat lebih dalam sebenarnya peternakan bisa menerapkan kebijakan hampir zero waste.
Bagaimana bisa begitu karena semua yang mereka gunakan itu organik dan dapat diolah kembali.
Namun kebanyakan peternakan daerah skala kecil tidak menerapkan sistem seperti itu.
Akhirnya kandang sapi yang ada di daerah sering menjadi pemicu masalah bau untuk tetangga di lingkungan sekitar.
Dalam satu hari satu ekor sapi dapat menghasilkan tinja antara dua sampai sepuluh kilo tergantung beratnya. Anggaplah peternakan tersebut memiliki empat ekor sapi saja karena skalanya kecil.
Artinya bisa saja dalam satu hari kandang tersebut menghasilkan empat puluh kilogram kotoran. Jika kita kalkulasi maka dalam waktu satu bulan saja satu ton mungkin akan tercapai dengan tinjauan tersebut.
Bayangkan saja satu ton kotoran sapi apabila hanya dibiarkan dalam kubangan saja akan mencemari lingkungan. Belum lagi potensinya dalam menimbulkan penyakit baik untuk manusia atau ternak sendiri.
Masih banyak peternak di desa menganggap bahwa kotoran tersebut akhirnya juga menjadi tanah. Memang itu benar, namun tidak boleh dianulir bahwa semua tinja sapi tersebut bisa mencemari lingkungan.
Terutama ketika ada sumur resapan di sekitar daerah tersebut tentu sangat berbahaya. Berbagai macam penyakit dapat terpicu karena adanya kubangan limbah organik dari sapi itu.
Jika tidak diterapkan pengolahan alternatif tentu saja dapat menimbulkan bahaya bagi lingkungan sekitar. Namun petani cenderung melupakan hal itu karena tidak ingin mengeluarkan budget pemeliharaan lebih.
Kesimpulan/interpretasi :
Sebenarnya masalah tersebut dapat teratasi dengan salah satu solusi murah yaitu pembuatan kompos.
Kotoran sapi yang jumlahnya banyak, tentu akan sayang jika dibiarkan begitu saja.
Apabila diolah kembali menjadi kompos tentu dapat dijual kembali dan menghasilkan uang.
Mengapa harus kompos? Karena kompos paling mudah, cepat, dan murah pembuatannya dibandingkan lainnya.
Jika akan dibuat biogas kandang skala kecil tentu saja tidak akan mampu memberikan hasil optimal.
Oleh karena itu perlu adanya penyuluhan terkait pengolahan kompos dari tinja sapi para peternak skala kecil.