4 Contoh Teks Negosiasi Membawa Sepeda Motor dan HP ke Sekolah
Contoh teks negosiasi larangan yang sering terjadi belakangan ini adalah negosiasi tentang larangan membawa sepeda motor dan HP ke sekolah.
4 Contoh Teks Negosiasi Membawa Sepeda Motor dan HP ke Sekolah – Beberapa aktivitas ternyata adalah aplikasi dari contoh teks negosiasi larangan.
Dua di antaranya adalah larangan dalam membawa sepeda motor dan ponsel ke sekolah. Larangan ini biasanya ditetapkan oleh pihak sekolah. Ada berbagai alasan yang melatarbelakangi larangan sejenis ini.
Sebagai siswa, negosiasi bisa dilakukan dengan kalimat-kalimat tertentu yang persuasif. Seperti apa contohnya? Yuk, simak di bawah ini!
Definisi Negosiasi
Daftar Isi [hide]

Pada dasarnya, negosiasi ialah keterampilan dalam berkomunikasi, di mana tujuan akhirnya adalah kesepakatan bersama.
Kesepakatan ini semestinya adalah hasil yang memberi keuntungan bagi pihak yang melakukan negosiasi.
Pada prinsipnya, negosiasi juga bertujuan untuk mengatasi adanya perbedaan pendapat di antara pihak yang melakukan negosiasi. Karena itulah, kegiatan ini juga sering disebut dengan kompromi.
Lalu, kesepakatan nantinya harus bersifat adil, dan bisa menjaga hubungan baik kedua belah pihak.
Umumnya, negosiasi dilaksanakan oleh dua pihak. Namun, ada kalanya sejumlah kasus negosiasi ikut melibatkan pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud bisa merupakan seorang mediator atau penengah.
Teks negosiasi ialah bentuk dialog atau percakapan yang terdiri dari dua atau lebih pelaku. Isi teks dialog ini ialah bernegosiasi demi mendapatkan solusi dari masalah yang dialami.
Setelah perbedaan dapat diatasi, masalah pun selesai, dan kesepakatan tercapai.

Advertisement
Jenis-Jenis Negosiasi
Negosiasi sendiri, termasuk contoh teks negosiasi larangan, terbagi lagi menjadi beberapa aspek; situasi, bentuk, serta jumlah negosiator.
Bagaimana selengkapnya? Silakan perhatikan pemaparan pada tulisan berikut.
1. Negosiasi Berdasarkan Bentuk
Negosiasi ini terbagi menjadi tiga, yaitu:
- Lisan. Negosiasi ini adalah dialog yang bisa dijumpai pada obrolan sehari-hari. Contoh sederhananya adalah, percakapan dalam tawar-menawar di pasar di antara penjual dan pembeli.
- Bentuk gabungan dialog dan narasi. Negosiasi ini berbentuk cerita pendek, di mana para tokoh di dalamnya melakukan sebuah negosiasi.
- Bentuk tulisan. Negosiasi ini berbentuk surat penawaran kerjasama, surat permintaan barang, atau surat penawaran barang.
2. Berdasarkan Situasi
Negosiasi ini terbagi menjadi dua, yakni:
- Negosiasi formal. Negosiasi ini bertujuan untuk memperoleh kesepakatan bersama melalui jalur hukum. Misalnya adalah, negosiasi dari pengacara dalam suatu pengadilan.
- Negosiasi nonformal. Negosiasi ini sebenarnya dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Jadi, tidak perlu menempuh jalur hukum. Misalnya saja, negosiasi dalam bentuk teks larangan membawa sepeda motor ke sekolah.
3. Berdasarkan Jumlah Negosiator
Negosiasi ini terbagi menjadi dua, yaitu:
- Negosiasi dengan pihak penengah. Negosiasi ini umumnya melibatkan dua atau lebih pihak saat bernegosiasi. Jadi, proses dan keputusannya harus melibatkan pihak mediator atau penengah dengan sifat netral. Misalnya adalah, negosiasi di pengadilan, yang mana pihak penengahnya adalah hakim
- Negosiasi tanpa pihak penengah. Negosiasi ini berjalan sesuai namanya. Negosiasi dilakukan oleh dua pihak, di mana kepentingan yang terjadi sering terjadi di kehidupan sehari-hari. Karena itu, negosiasi ini tidak menempuh jalur hukum.