33 Contoh Ukara Camboran dalam Bahasa Jawa dan Pengertiannya
33 Contoh Ukara Camboran Dalam Bahasa Jawa dan Pengertiannya – Berdasarkan beberapa sumber disebutkan bahwa yang disebut dengan ukara camboran di dalam bahasa Jawa memiliki makna yang sama dengan kalimat majemuk di dalam bahasa Indonesia.
Ukara camboran merupakan sebuah jenis kalimat yang mempunyai gagasan lebih dari satu.
Biasanya ukara camboran asalnya dari dua ukara lamba atau lebih yang digabungkan dengan memakai konjungsi.
Adapun yang menjadi konjungsi yang digunakan dalam ukara camboran yaitu utawa (atau), lan (dan), senajan (meskipun), nanging (tetapi), dene (sedangkan), banjur (kemudian), sawise (setelah) dan lainnya.
Belajar Tentang Ukara Camboran
Daftar Isi
Daftar Isi
Ukara camboran bisa dianggap sebagai kalimat majemuk namun dalam versi bahasa Jawa.
Jika dilihat dari jenisnya, ukara camboran dapat dibedakan menjadi lima yakni:
- Ukara camboran sadrajat
- Ukara camboran sajajar
- Ukara camboran susun
- Ukara camboran raketan
- Ukara camboran susun.
Jenis-jenis Ukara Camboran
1. Ukara Camboran Sejajar
Ukara camboran sejajar atau yang dapat disebut dengan kalimat majemuk setara dalam bahasa Indonesia merupakan ukara camboran yang tersusun dari dua atau lebih ukara lamba yang mempunyai kedudukan sejajar atau setara.
Kata hubung atau konjungsi yang dipakai dalam membuat ukara camboran sejajar antara lain yaitu
- Karo (dengan)
- Lan (dan)
- Nanging (tetapi)
- Dene (sedangkan)
- Amarga (karena), dll
Contoh Ukara Camboran Sejajar
Di bawah ini diberikan penjelasan mengenai contoh ukara camboran sejajar.
Contoh 1
Aku melu Bulik menyang Solo.
Adhiku melu Bulik menyang Solo.
Maka ukara camborannya adalah:
Aku lan Adhiku melu Bulik menyang Solo (Aku dan Adikku ikut Bulik ke Solo).
Contoh 2
Aku ora mlebu latihan karawitan.
Aku lara weteng.
Maka ukara camborannya adalah:
Aku ora mlebu latihan karawitan amarga lara weteng (Aku tidak masuk latihan karawitan karena sakit perut).
Contoh 3
Rudi iku bocah loma.
Adhine Rudi bocah cethil.
Maka ukara camborannya adalah:
Budi iku bocah loma nanging adhine cethil (Budi itu anak dermawan tetapi adiknya pelit).
Contoh 4
Rani iku bocah sregep.
Adhine Rina iku bocah kesed
Maka ukara camborannya adalah:
Rani iku bocah sregep dene adhine bocah sing kesed (Rani itu anak yang rajin, sedangkan adiknya pemalas).
Contoh 5
Budi seneng mangan bakso.
Rudi seneng mangan bakso.
Maka ukara camborannya adalah:
Budi lan Rudi seneng mangan bakso (Budi dan Rudi suka makan bakso).
2. Ukara Camboran Susun
Ukara camboran susun di dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai kalimat majemuk bertingkat (klausa subordinatif) atau dapat pula disebut dengan kalimat kompleks.
Ukara camboran susun merupakan kalimat yang terdiri dari dua atau lebih ukara lamba (kalimat tunggal) di mana kedudukan salah satu kalimatnya bergantung pada dengan kalimat lainnya.
Kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya inilah yang kemudian disebut dengan anak kalimat.
Sementara kalimat yang lain yang tidak bergantung dengan kalimat manapun dapat disebut sebagai induk kalimat (klausa inti).
Di dalam ukara camboran susun terdapat beberapa kata penghubung seperti di bawah ini
- Supaya
- Senajan (meskipun, walaupun)
- Saengga (sehingga)
- Amarga (karena)
- Sawise (setelah)
- Nalika (ketika)
Ukara Camboran Susun
Supaya lebih memahami apa itu ukara camboran susun, coba kamu perhatikan contoh ukara camboran susun di bawah ini:
Contoh 1
Senajan angel, Rudi bisa ngerjakake soal ujiane.
(Meskipun sulit, Rudi dapat bisa mengerjakan soal ujiannya)
Contoh 2
Danu nesu amarga Ratna ngilangake dolanane.
(Danu marah karena Ratna menghilangkan mainannya)
Contoh 3
Kakung rawuh saka Magelang nalika bapak lagi reresik gudang.
(Kakek pulang dari Malang ketika bapak sedang membersihkan gudang)
Contoh 4
Paklik ora sida kondur amarga anake tiba saka motor.
(Paklik tidak jadi pulang karena anaknya jatih dari motor)
Contoh 5
Dendi kerep nglanggar aturan sekolah saengga dheweke kena skors saka sekolahe.
(Dendi sering melanggar aturan sekolah sehingga dirinya terkena skors dari sekolahnya)
Contoh 6
Panganan iki katon isih enak kamangka wis kadaluwarsa.
(Makanan ini terlihat masih enak padahal sudah kedaluarsa)
Contoh 7
Widya tumindak bodho ing ngarepe kanca-kancane, kamangka dheweke murid sing paling pinter ing kelase.
(Widya bertindak bodoh di hadapan teman-temannya, padahal dia siswa paling pintar di kelasnya)
Contoh 8
Semangka iki katon seger, nanging ing jerone bosok.
(Semangka ini terlihat masih segar, tetapi isinya sudah busuk).
Contoh 9
Kanca-kancaku katon siap kanggo ujian basa Jawa, dene aku durung siap.
(Teman-temanku terlihat sudah siap untuk ujian bahasa Jawa, sementara aku belum siap)
Contoh 10
Pak Ramlan nyambut gawe kanthi ngaya nganti dheweke lara.
(Pak Ramlan bekerja tanpa mengenal lelah sampai dia jatuh sakit)
Contoh 11
Rina katon santai kaya dudu wong sing nindakake korupsi.
(Rina terlihat santai seperti terlihat bukan seperti orang yang sedang melakukan korupsi)
Contoh 12
Swasana kelas rame banget kaya ana ewonan wong.
(Suasana kelas ramai sekali seperti ada ribuan orang)
Contoh 13
Wiwit mau Isa mung meneng wae, kaya ora ngerti kedadeyan apa sing lagi dumadi.
(Sejak dari tadi Isa hanya diam saja, seperti tidak tahu kejadian apa yang sedang terjadi)
Pak Sukiono njlentrehake matematika kanthi becik supaya siswa cepet paham.
Contoh 14
Danu kerep nglanggar tata tertib ing perguruan silate nganti dibuwang saka ditokake.
(Danu sering melanggar tata tertib di perguruan silatnya sampai dikeluarkan.
Contoh 15
Lindhune banter banget nganti akeh bangunan sing ambruk.
(Gempa buminya besar sekali sampai banyak bangunan yang runtuh)
Contoh 16
Mestere kantin lunyu banget, mulane Adi keplese.
(Lantainya kantin licin sekali, makanya Adi terpeleset)
Contoh 17
Kendhang iki digawe saka kayu nangka saengga awet banget.
(Kendang ini dibuat dari kayu nangka sehingga awet sekali)
Contoh 18
Indonesia kasil menang ing Piala AFF kanthi adu pinalti.
(Indonesia berhasil menang ing Piala AFF dengan adu pinalti)
Contoh 19
Fikri diukum ngadek ing ngarep kelas nganti raine pucet.
(Fikri dihukum berdiri di depan kelas sampai wajahnya pucat)
Contoh 20
Beno mangkat sekolah kanthi numpak motor.
(Beno berangkat sekolah dengan naik sepeda motor)
Selain itu ukara camboran susun dapat pula dibentuk dengan mengganti salah satu bagian dari kalimat atau yang disebut ganti gatra. Berikut adalah penjelasan dan contohnya:
Gatra Jejer
Yaitu menggantikan bagian subjek kalimat.
Contoh 1
Pak Surono methik sawo (Pak Surono memetik sawo).
Maka bisa diubah menjadi ukara camboran susun dengan mengganti jejer atau subjeknya, sehingga menjadi:
Bapak ingkang ndamel kulot menika methik sawo (Bapak yang memakai celana pendek itu memetik sawo).
Contoh 2
Bu Srini adol pitik babon ( Bu Srini menjual ayam babon)
Maka bisa diubah menjadi ukara camboran susun dengan mengganti jejer atau subjeknya, sehingga menjadi:
Ibu sing nganggo daster abang adol pitik babon (Ibu yang memakai daster berwarna merah menjual ayam babon/betina)
Gatra Lesan
Yaitu menggantikan bagian objek kalimat.
Contoh 1
Rani tuku angkot listrik (Ratri membeli sepeda listrik).
Maka bisa diubah menjadi ukara camboran susun dengan mengganti lesan atau objeknya, menjadi:
Ratri tuku angkot sing bisa mlaku dhewe (Ratri membeli sepeda yang berjalan sendiri).
Contoh 2
Vidi tuku oven anyar (Vidi membeli oven baru)
Maka bisa diubah menjadi ukara camboran susun dengan mengganti lesan atau objeknya, menjadi:
Vidi tuku alat kanggo manggang roti (Vidi membeli alat yang digunakan untuk memanggang roti)
3. Ukara Camboran Raketan
Ukara camboran raketan atau dalam bahasa Indonesia disebut kalimat majemuk rapatan, merupakan kalimat yang terdiri dari beberapa ukara lamba (kalimat tunggal) yang digabungkan dengan menghilangkan kata-kata yang sama.
Dalam pembentukan ukara camboran raketan ini, kita menggunakan tanda baca koma (,) dan konjungsi atau kata hubung seperti:
Lan (dan, juga, serta)
Banjur (kemudian)
Setidaknya terdapat 4 jenis ukara camboran raketan, yaitu:
Raketan Jejer
Merupakan ukara camboran raketan yang disusun dari sejumlah ukara lamba yang mempunyai jejer atau subjek yang sama.
Contoh ukara camboran raketan jejer:
Santi tangi turu (Santi bangun tidur)
Santi adus (Santi mandi)
Santi ngresiki kamar (Santi membersihkan kamar)
Ukara camboran raketane: Santi tangi turu, adus, banjur ngresiki kamar (Santi bangun tidur, mandi, lalu membersihkan kamar).
Raketan Wasesa
Merupakan ukara camboran raketan yang disusun dari sejumlah ukara lamba yang mempunyai wasesa atau predikat yang sama.
Contoh ukara camboran raketan wasesa:
Ibu reresik omah (Ibu menyapu teras)
Mbakyu reresik latar (Kakak menyapu halaman)
Aku reresik dalan (Aku menyapu jalan)
Ukara camboran raketane: Ibu reresik teras, mbakyu latar, lan aku dalan (Ibu menyapu teras, kakak halaman, dan aku jalan).
Raketan Lesan
Merupakan ukara camboran raketan yang disusun dari sejumlah ukara lamba yang mempunyai lesan atau objek yang sama.
Contoh ukara camboran raketan lesan:
Aku ngonceki brambang (Aku mengupas kentang)
Adhiku ngirisi brambang (Adikku mengirisi kentang)
Ibuku nggoreng brambang (Ibu menggoreng kentang)
Ukara camboran raketane: Aku ngonceki brambang, adhikku sing ngirisi, lan ibu sing nggoreng (Aku mengupas bawang merah, adikku yang mengirisi, dan ibu yang menggoreng).
Raketan Katrangan
Merupakan ukara camboran raketan yang disusun dari sejumlah ukara lamba yang mempunyai katrangan yang sama.
Contoh ukara camboran:
Andi budhal sekolah numpak angkot (Akmal pergi sekolah naik angkot)
Budi budhal sekolah numpak angkot (Wildan pergi sekolah naik angkot)
Sardi budhal sekolah numpak angkot (Saya pergi sekolah naik angkot)
Ukara camboran raketane: Akmal, Wildan, lan Aku budhal sekolah numpak angkot (Akmal, Wildan, dan Saya pergi sekolah naik angkot).
Demikian contoh ukara camboran beserta dengan jenisnya yang bisa diberikan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: