Contoh Naskah Drama 5 Orang Tentang Persahabatan yang Berakhir Perpisahan Sekolah
Perpisahan sekolah sebentar lagi dan mau menampilkan drama? Cek contoh naskah drama 5 orang tentang persahabatan yang berakhir perpisahan sekolah ini!
Contoh Naskah Drama 5 Orang Tentang Persahabatan yang Berakhir Perpisahan Sekolah – Naskah drama adalah sebuah teks yang berisikan semua percakapan yang akan dipentaskan.
Secara penulisan dirunut seperti percakapan natural yang terjadi di kehidupan sehari-hari?
Kamu punya tugas untuk membuat naskah drama 5 orang tentang persahabatan yang berakhir perpisahan sekolah? Artikel ini akan membagikannya secara cuma-cuma untukmu!
Ini Contoh Naskah Drama 5 Orang tentang Persahabatan yang Berakhir Perpisahan Sekolah
Daftar Isi [hide]

Naskah Drama
Tema : Persahabatan
Sinopsis : Sinta, Yuni, Ocha, Adam, dan Edwin sudah bersahabat sejak semester 1 di SMA Pelita. Eratnya persahabatan mereka sehingga mereka kompak dalam hal apapun termasuk dalam urusan belajar dan bermain.
Namun, sayang sekali perpisahan sekolah sudah di depan mata dan masing-masing sudah memiliki tujuan berbeda untuk masa depan mereka.
Amanat : Perbedaan dan jarak bukanlah halangan untuk tetap menjalin persahabatan. Namun, persahabatan yang baik adalah persahabatan yang tidak dipaksakan.
Maka, bila memang sudah tidak lagi cocok karena ada kendala jarak atau pun perbedaan waktu, tidak masalah untuk sebuah persahabatan berakhir.
Persahabatan yang Berakhir saat Perpisahan Sekolah
Scene 1

Advertisement
Sinta, Yuni, Ocha, Adam, dan Edwin bersahabat dan bersekolah di SMA Pelita. Adam dan Edwin setelah lulus berencana masuk ke sekolah pendidikan Pilot. Sinta berencana melanjutkan pendidikan di kota Yogyakarta.
Ocha ingin segera bekerja di Karawang. Sementara Yuni sudah siap dilamar pacarnya. Mereka sedang mengobrol santai di bangku dekat TU sembari menunggu dibagikannya ijazah.
Sinta: Cie, Yuni sudah siap dilamar aja nih.
Yuni: Ih, apa sih nanti kamu juga ada yang ngelamar. Eh, Ocha kok belum keliatan?
Sinta: Tadi di grup WA kelas bilangnya mau ke sekolah agak siangan gitu.
Yuni: Oh, begitu. Aku belum baca karena kuota-ku habis. Hehe
Sinta: Dam, Ed! Sini! (Sinta menyaut ke arah datangnya Adam dan Edwin)
Adam dan Edwin: (Berjalan menuju tempat Sinta dan Yuni, lalu duduk di bangku taman dekat TU yang kosong)
Sinta: Bagaimana persiapan sekolah penerbangan kalian? Sudah siap berkas-berkasnya?
Adam: Aku sih tinggal nunggu ijazah hari ini aja. Sisanya sudah lengkap
Sinta: Kamu, Ed?
Edwin: Aku terkendala Ijazah sama KTP, nih. Aku masih belum genap 17 tahun.
Yuni: Oh, Iya kamu memang tidak masuk TK dulu ya jadi sekarang paling muda.
Edwin: Iya, Yun.
Scene 2
Sekitar pukul 11 pagi pembagian ijazah telah selesai. Namun, Ocha masih belum kelihatan batang hidungnya. Lama menunggu, akhirnya mereka pulang duluan.
Sorenya group WhatsApp mereka ramai dengan ocehan dari Ocha yang marah karena tidak ditunggu oleh 4 sahabatnya.
Selanjutnya mereka, kecuali Ocha, bertemu di Pernikahan Yuni dan mengobrol di kursi tamu.
Yuni: Hey, Ocha gak dateng, ya?
Sinta: Kayaknya dia masih marah deh karena waktu itu kita gak nungguin dia.
Adam: Ih, segitunya. Pendendam banget, deh.
Edwin: Lagi sibuk kali kerjanya sistem shift gitu jagi dia sulit dapat cuti.
Yuni: Bilangnya padahal mau datang.
Sinta: Nanti malam kita Video Call, deh.
Yuni: Eh, kalian sudah makan?
Adam: Belum, Yun.
Sinta: Belum yang kedua kali?
Adam: Lanjut gak nih, Ed?
Edwin: (Tanpa mengiyakan malah langsung ikut antrian parasmanan lagi)
Sinta: Eh, anak orang kelaparan!
Yuni: Sana, Dam, Sin! Ayo makan lagi, puas-puasin karena aku nikah cuman sekali! Aku masih harus berdiri di sana (Sambil menunjuk ke pelaminan)