5 Jenis Bakteri beserta Ciri-ciri dan Penjelasannya dalam Ilmu Biologi

5 Jenis Bakteri beserta Ciri-ciri dan Penjelasannya dalam Ilmu Biologi – Jenis bakteri yang ada di berbagai makhluk hidup maupun lingkungan ternyata berbeda-beda.

Ada bakteri yang dibedakan berdasarkan respons terhadap
warna, inang, oksigen, dan masih banyak lagi.

Kali ini Mamikos akan mengajak kau untuk belajar lebih dalam
lagi mengenai jenis bakteri dan ciri-cirinya. Apa saja itu? Yuk, langsung saja
simak pembahasan Mamikos, ya.

Berbagai Jenis Bakteri dan Ciri-cirinya

Canva/@AndreasReh

Bakteri adalah organisme mikroskopis yang termasuk dalam
domain bakteria. Mereka merupakan makhluk hidup yang sangat kecil dan sering
kali hanya dapat dilihat dengan mikroskop.

Beberapa bakteri merupakan dekomposer yang mengurai materi
organik yang dapat membantu dalam daur ulang nutrisi. Beberapa jenis bakteri
juga hidup dalam simbiosis dengan organisme lain.

Namun, beberapa bakteri juga bisa menjadi patogen yang
menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, atau tumbuhan.

Di bawah ini adalah 5 jenis bakteri yang perlu kamu ketahui.

1. Jenis Bakteri berdasarkan Bentuknya

brainly.co.id

Bakteri dapat memiliki berbagai bentuk, dan ini bisa menjadi
ciri khas yang membantu dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasikan mereka.

Kokus (Bulat)

Jenis bakteri kokus memiliki bentuk bulat atau bulat telur.
Mereka dapat muncul dalam berbagai ukuran, tetapi umumnya memiliki diameter
beberapa mikrometer.

Contoh dari bakteri kokus adalah Staphylococcus aureus
dan Streptococcus pneumoniae.

Ciri-ciri

  • Kokus dapat ditemukan dalam kelompok bergerombol
    (seperti staphylococci) atau berkelompok berantai (seperti streptococci),
    tergantung pada spesiesnya.
  • Bentuknya umumnya lebih padat dan kompak
    daripada basil atau bentuk lainnya.
  • Secara morfologis, kokus cenderung tidak
    memiliki struktur tambahan seperti flagela atau filamen eksternal.

Basil (Batang)

Bakteri basil memiliki bentuk batang atau silindris dengan
ujung yang runcing atau bulat. Bakteri basil bisa lebih panjang daripada kokus,
tetapi ukurannya bervariasi tergantung pada spesiesnya.

Contoh bakteri basil adalah seperti Escherichia coli
dan Bacillus subtilis.

Ciri-ciri

  • Basil sering kali memiliki panjang yang lebih
    bervariasi daripada kokus, dengan beberapa spesies yang dapat mencapai beberapa
    mikrometer.
  • Beberapa spesies basil memiliki flagela yang
    memungkinkan mereka untuk bergerak aktif dalam lingkungan cair.
  • Beberapa basil dapat membentuk endospora,
    struktur yang tahan lama yang membantu mereka bertahan dalam kondisi lingkungan
    yang tidak menguntungkan.

Spiril (Spiral)

Jenis bakteri berdasarkan bentuknya yang satu ini memiliki wujud
spiral yang cukup kaku.

Mereka memiliki struktur spiral yang terlihat jelas di bawah
mikroskop seperti Campylobacter jejuni atau Spirillum.

Ciri-ciri

  • Spiril biasanya lebih besar daripada banyak
    kokus atau basil, tetapi ukurannya bervariasi tergantung pada spesiesnya.
  • Beberapa spiril memiliki flagela pada salah satu
    atau kedua ujungnya, yang memungkinkan mereka untuk bergerak aktif.
  • Gerakan spiril biasanya lebih terbatas
    dibandingkan dengan bentuk-bentuk lainnya karena rigiditas strukturnya.

Spiroket (Spiral yang lebih longgar)

Bakteri spiroket memiliki bentuk spiral yang lebih longgar
dan fleksibel daripada spiril. Contoh dari bakteri spiroket adalah Treponema
pallidum
(penyebab sifilis).

Ciri-ciri

  • Spiroket memiliki fleksibilitas yang lebih besar
    dalam gerakannya daripada spiril, sering kali dengan gerakan yang lebih tidak
    teratur.
  • Mereka cenderung tidak memiliki flagela
    eksternal, tetapi gerakan mereka dapat disebabkan oleh endoflagela yang
    terletak di dalam periplasma, bagian tengah sel bakteri.
  • Spiroket sering kali cukup kecil, tetapi bentuk
    yang khas membuat mereka mudah dikenali di bawah mikroskop.

2. Jenis Bakteri berdasarkan Respons terhadap Pewarna Gram

aidsindonesia.or.id

Bakteri juga dapat dibedakan berdasarkan respons terhadap
pewarnaan Gram yang menghasilkan pembagian antara bakteri Gram positif dan Gram
negatif.

Pewarnaan Gram adalah teknik pewarnaan yang digunakan dalam
mikrobiologi untuk memvisualisasikan dan mengklasifikasikan bakteri berdasarkan
struktur dinding sel mereka.

Bakteri Gram Positif

Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang relatif tebal
yang terdiri dari lapisan peptidoglikan yang besar.

Bakteri ini akan berwarna warna ungu atau biru pada tahap pewarnaan Gram. Contoh bakteri Gram positif berupa Staphylococcus aureus dan Streptococcus pneumoniae.

Ciri-ciri

  • Dinding sel tebal mengandung banyak
    peptidoglikan.
  • Biasanya memiliki kemampuan untuk membentuk endospora
    (meskipun tidak semua).
  • Lebih rentan terhadap antibiotik yang
    menargetkan dinding sel, seperti penisilin.

Bakteri Gram Negatif

Sedangkan bakteri Gram negatif memiliki dinding sel yang
lebih tipis dan kompleks, terdiri dari lapisan peptidoglikan yang lebih kecil
dan dikelilingi oleh lapisan lipopolisakarida tambahan.

Mereka menerima warna merah atau merah muda pada tahap
pewarnaan Gram, seperti Escherichia coli dan Salmonella spp.

Ciri-ciri

  • Dinding sel lebih tipis dan kompleks dengan
    lapisan peptidoglikan yang lebih kecil.
  • Dilapisi oleh membran luar yang kaya akan
    lipopolisakarida (LPS).
  • Lebih tahan terhadap antibiotik yang menargetkan
    dinding sel, karena struktur dinding sel yang lebih tipis.

3. Jenis Bakteri Berdasarkan Sifatnya terhadap Oksigen

Jenis bakteri selanjutnya adalah yang dapat diklasifikasikan
berdasarkan hubungan mereka dengan oksigen.

Ketiganya merupakan bakteri aerob, anaerob, atau fakultatif
anaerob. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang masing-masing kategori:

Bakteri Aerob

Bakteri aerob adalah bakteri yang memerlukan oksigen untuk
pertumbuhan dan metabolisme.

Bakteri aerob menggunakan oksigen sebagai akseptor akhir
elektron dalam rantai transpor elektron untuk menghasilkan energi.

Contoh bakteri aerob seperti Mycobacterium tuberculosis
dan Pseudomonas aeruginosa.

Ciri-ciri

  • Biasanya memiliki enzim katalase dan/atau
    superoksida dismutase untuk melindungi mereka dari kerusakan yang disebabkan
    oleh radikal bebas yang dihasilkan dari metabolisme oksigen.
  • Pertumbuhan mereka paling baik pada kondisi
    oksigenasi yang cukup.

Bakteri Anaerob

Sebaliknya, bakteri anaerob adalah bakteri yang tumbuh tanpa
kehadiran oksigen.

Beberapa spesies anaerob mampu bertahan dan berkembang biak
di lingkungan yang bebas oksigen atau bahkan dapat terbunuh oleh paparan
oksigen, seperti Clostridium tetani atau Bacteroides fragilis.

Ciri-ciri

  • Tidak memiliki enzim katalase atau superoksida
    dismutase karena mereka tidak memerlukan perlindungan dari radikal oksigen.
  • Banyak dari mereka menghasilkan produk sampingan
    yang beracun ketika tumbuh dalam kondisi yang kaya oksigen.
  • Beberapa bakteri anaerob bersifat patogen dan
    dapat menyebabkan infeksi dalam tubuh manusia.

Bakteri Fakultatif Anaerob

Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
adalah jenis bakteri fakultatif anaerob dapat tumbuh baik dalam keberadaan
oksigen (aerobik) maupun dalam kondisi yang tidak mengandung oksigen
(anaerobik).

Mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan oksigen jika
ada, tetapi juga dapat bertahan hidup dalam kondisi tanpa oksigen.

Ciri-ciri

  • Memiliki kemampuan untuk mengalami fermentasi
    atau respirasi aerobik tergantung pada ketersediaan oksigen.
  • Dapat memanfaatkan oksigen untuk mendapatkan
    energi secara lebih efisien daripada fermentasi.

4. Jenis Bakteri Berdasarkan Fungsi dan Peran Ekologisnya

Berdasarkan fungsi dan peran ekologisnya, bakteri dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok yang mewakili berbagai peran penting
dalam ekosistem.

Berikut adalah beberapa kelompok bakteri berdasarkan fungsi
dan peran ekologisnya:

Bakteri Fototrofik

Jenis bakteri fototrofik menggunakan energi cahaya matahari untuk mensintesis makanan mereka sendiri melalui proses fotosintesis, misalnya Cyanobacteria (juga dikenal sebagai alga biru-hijau).

Cyanobacteria merupakan produsen utama dalam berbagai ekosistem akuatik dan mampu menghasilkan oksigen melalui fotosintesis.

Ciri-ciri Bakteri Fototrofik

  • Memiliki pigmen fotosintesis seperti klorofil.
  • Mampu menggunakan energi cahaya untuk
    menghasilkan makanan organik.
  • Dapat ditemukan di berbagai lingkungan yang
    terkena sinar matahari, termasuk air tawar, laut, dan tanah.

Bakteri Kemoautotrofik

Bakteri kemoautotrofik mendapatkan energi dari oksidasi senyawa anorganik seperti sulfida hidrogen atau besi.

Jenis bakteri yang satu ini menggunakan energi ini untuk
mensintesis makanan organik.

Contohnya adalah Nitrosomonas spp yang memainkan
peran penting dalam siklus biogeokimia.

Selain itu bakteri tersebut memperoleh dan memproses
unsur-unsur penting seperti nitrogen, belerang, dan besi.

Ciri-ciri Bakteri Kemoautotrofik

  • Memiliki enzim-enzim khusus untuk mengoksidasi
    senyawa anorganik.
  • Tidak memerlukan cahaya sebagai sumber energi,
    tetapi menggunakan energi yang dihasilkan dari reaksi oksidasi.
  • Sering ditemukan di lingkungan ekstrem seperti
    mata air panas, lautan dalam, dan tanah yang kaya belerang.

Bakteri Heterotrofik

Selanjutnya, kelompok bakteri heterotrofik mendapatkan
energi dengan mengurai senyawa organik kompleks, seperti karbohidrat, protein,
dan lemak, yang berasal dari organisme lain atau sisa-sisa organik.

Escherichia coli dan Bacillus subtilis yang
memiliki peran penting dalam dekomposisi materi organik dan daur ulang
unsur-unsur penting dalam ekosistem.

Ciri-ciri

  • Tidak mampu melakukan fotosintesis atau
    menghasilkan makanan mereka sendiri.
  • Bergantung pada senyawa organik kompleks sebagai
    sumber energi dan karbon.
  • Dapat ditemukan di berbagai lingkungan, termasuk
    tanah, air, dan dalam tubuh organisme lain.

Bakteri Fiksasi Nitrogen

Merupakan bakteri yang  memiliki kemampuan untuk mengubah nitrogen
atmosfer menjadi senyawa yang dapat dimanfaatkan oleh organisme lain, seperti
amonia atau nitrat.

Bakteri fiksasi nitrogen membantu menyediakan sumber
nitrogen yang penting untuk pertumbuhan tanaman dan pemeliharaan kesuburan
tanah, seperti Rhizobium spp.

Ciri-cirinya

  • Memiliki enzim nitrogenase yang memungkinkan
    mereka mengubah nitrogen atmosfer menjadi senyawa yang dapat dimanfaatkan.
  • Sering hidup dalam hubungan simbiotik dengan
    tanaman atau organisme lain, atau dapat ditemukan sebagai bakteri bebas di
    tanah.
  • Berperan penting dalam menyediakan sumber
    nitrogen yang penting untuk pertumbuhan tanaman dan produktivitas ekosistem.

Bakteri Pengurai

Bakteri pengurai atau juga dikenal sebagai saprofit mendekomposisi materi organik yang mati menjadi bentuk yang lebih sederhana. Dekomposisi tersebut yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh organisme lain.

Bakteri pengurai membantu dalam proses daur ulang materi
organik, menjaga keseimbangan ekosistem, dan menghasilkan nutrisi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.

Contohnya seperti Pseudomonas putida atau Clostridium
spp
.

Ciri-ciri Bakteri Pengurai

  • Memiliki kemampuan untuk menghasilkan
    enzim-enzim yang dapat mengurai materi organik kompleks.
  • Aktif dalam proses dekomposisi dan daur ulang
    bahan organik.
  • Ditemukan di berbagai lingkungan tempat terdapat
    materi organik yang terdekomposisi, seperti tanah, air limbah, dan kompos.

5. Jenis Bakteri Berdasarkan Inangnya

Terakhir, jenis bakteri juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan hubungan mereka dengan inangnya, yaitu apakah mereka bersifat
parasit, simbiotik, atau komensal.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang masing-masing
kategori:

Bakteri Parasit

Jenis bakteri parasit adalah bakteri yang hidup pada atau di
dalam organisme lain dan mendapatkan nutrisi dari tuan rumah mereka yang sering
kali merugikan tuan rumah tersebut.

Contohnya seperti Chlamydia trachomatis yang
merupakan penyebab infeksi saluran kelamin, atau Mycobacterium tuberculosis
penyebab tuberkulosis.

Ciri-ciri

  • Tergantung sepenuhnya pada tuan rumah mereka
    untuk sumber nutrisi dan tempat hidup.
  • Dapat menyebabkan penyakit atau gangguan pada
    tuan rumah mereka.

Bakteri Simbiotik

Bakteri simbiotik adalah bakteri yang hidup dalam hubungan
simbiosis dengan organisme lain, di mana keduanya saling menguntungkan satu
sama lain.

Mislanya Rhizobium spp. Yang hidup dalam nodul akar
tanaman legum dan bakteri dalam sistem pencernaan hewan yang membantu dalam
pencernaan makanan.

Ciri-ciri

  • Memberikan manfaat bagi tuan rumah mereka,
    seperti menyediakan nutrisi atau membantu dalam proses fisiologis tertentu.
  • Dapat hidup dalam hubungan mutualisme, di mana
    keduanya saling menguntungkan atau dalam hubungan komensalisme, di mana satu
    pihak diuntungkan tanpa merugikan pihak lain.

Bakteri Komensal

Jenis bakteri berdasarkan inang selanjutnya adalah bakteri
komensal yang hidup bersama dengan organisme lain tanpa memberikan efek yang
signifikan pada tuan rumahnya.

Contohnya adalah Staphylococcus epidermidis yang ditemukan
pada kulit manusia dan beberapa bakteri yang ditemukan di saluran pencernaan
manusia.

Ciri-ciri

  • Hidup di atau di atas tuan rumah mereka tanpa
    menyebabkan penyakit atau mendatangkan manfaat yang signifikan.
  • Biasanya tidak memicu respons kekebalan tubuh
    dari tuan rumah mereka.

Penutup

Demikian penjelasan Mamikos mengenai berbagai jenis bakteri
dan ciri-cirinya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kamu mengenai jenis
bakteri.

Apabila kamu masih ingin membaca dan belajar tentang materi
Biologi lainnya, pastikan untuk membuka blog Mamikos, ya.

FAQ

Bagaimana bakteri diklasifikasikan?

Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk, respons terhadap pewarna Gram, berdasarkan sifatnya pada oksigen, berdasarkan fungsi dan peran ekologis, serta berdasar inangnya.

Apa peran bakteri dalam ekosistem?

Bakteri memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai pengurai bahan organik, fiksator nitrogen, serta penyedia nutrisi bagi organisme lain dalam rantai makanan.

Apa bedanya antara bakteri patogen dan bakteri non-patogen?

Bakteri patogen merupakan jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan, sementara bakteri non-patogen tidak memiliki kemampuan menyebabkan penyakit.

Apa yang membedakan bakteri aerob dan anaerob?

Bakteri aerob memerlukan oksigen untuk melakukan proses metabolisme mereka. Sedangkan bakteri anaerob tidak memerlukan oksigen dan bahkan bisa mati jika terpapar oksigen.

Apa perbedaan antara bakteri gram positif dan gram negatif?

Perbedaan antara bakteri gram positif dan gram negatif terletak pada struktur dinding sel mereka dan respons terhadap pewarnaan Gram.
Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan menahan pewarnaan, sementara bakteri gram negatif memiliki dinding sel yang tipis dan tidak menahan pewarnaan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta