6 Jenis Kebijakan Moneter beserta Penjelasannya Lengkap dalam Ilmu Ekonomi

6 Jenis Kebijakan Moneter beserta Penjelasannya Lengkap dalam Ilmu Ekonomi – Kebijakan moneter merupakan kebijakan pemerintah melalui bank sentral sebagai pemegang otoritas moneter, untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar.

Dilakukan dalam rangka  mencapai kestabilan ekonomi, kebijakan moneter adalah salah satu aspek penting dalam sistem ekonomi suatu negara.

Untuk penjelasan lengkap terkait kebijakan moneter, mulai dari pengertian hingga jenisnya, kamu bisa baca di bawah ini, ya.

Berikut Pengertian hingga Deretan Jenis Kebijakan Moneter beserta Penjelasannya

Canva/@alexlmx

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kebijakan moneter merupakan salah satu aspek penting dalam sistem ekonomi suatu negara.

Melalui kebijakan moneter, pemerintah atau bank sentral bertujuan untuk mengendalikan pasokan uang, suku bunga, dan likuiditas di pasar keuangan guna mencapai stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang seimbang.

Nah, bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia yang bertugas untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah.

Pengertian Kebijakan Moneter

Sebelum membahas jenis-jenisnya, tentu kamu harus mengetahui pengertian dari kebijakan moneter itu sendiri.

Kebijakan moneter merupakan keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka menunjang aktivitas ekonomi melalui berbagai hal yang berkaitan dengan penetapan jumlah peredaran uang di masyarakat.

Tujuan utama dari kebijakan moneter itu sendiri adalah menjaga kestabilan ketersediaan uang suatu negara.

Mengingat persediaan uang negara mempengaruhi berbagai aktivitas ekonomi, mulai dari suku bunga bank, inflasi, dan sebagainya.

Di Indonesia sendiri, penanggung jawab dan pelaksana kebijakan moneter di Indonesia adalah Bank Indonesia yang bertugas sebagai bank sentral di Indonesia. Hal ini didasari pada Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 mengenai Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

Selain kebijakan moneter, terdapat juga kebijakan fiskal yang juga berguna dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Bedanya, kebijakan fiskal adalah keputusan yang berfokus pada pendapatan dan pengeluaran negara. Penerapan kebijakan fiskal bisa kita lihat melalui pengelolaan pajak dan APBN.

Sementara, kebijakan moneter di Indonesia dapat diperhatikan melalui kebijakan diskonto, suku bunga bank, dan sebagainya.

Tujuan Kebijakan Moneter

Seperti yang sudah dijelaskan dalam UU No. 3 Tahun 2004 tentang Kebijakan Moneter Bank Indonesia, kebijakan moneter memiliki tujuan utama yakni menjaga kestabilan nilai rupiah.

Demi mewujudkan hal tersebut, ada banyak aspek yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan kebijakan moneter Bank Indonesia. Berikut adalah berbagai tujuan kebijakan moneter yang perlu kamu ketahui.

1. Menjamin Stabilitas Ekonomi

Suatu negara pertumbuhan ekonominya tentu harus berjalan dengan terkontrol dan berkelanjutan. Hal ini bisa diwujudkan melalui keseimbangan arus barang/jasa dengan peredaran uang.

Oleh karena itu, salah satu tujuan kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas ekonomi melalui pengaturan dan penetapan terkait peredaran uang di masyarakat.

2. Mengendalikan Inflasi

Supaya inflasi bisa ditekan, maka Bank Indonesia menetapkan kebijakan bertujuan mengurangi uang yang beredar di masyarakat dan menjaga ketersediaan uang di bank. Sehingga, tujuan kedua dari kebijakan moneter adalah mengendalikan inflasi.

3. Meningkatkan Lapangan Pekerjaan

Tujuan kebijakan moneter Bank Indonesia yang berikutnya adalah meningkatkan lapangan pekerjaan. Kestabilan peredaran uang membuat aktivitas produksi meningkat.

Nah, dengan naiknya kegiatan produksi, maka diperlukan sumber daya manusia dalam pengelolaannya. Sehingga hal ini bisa menyerap tenaga kerja dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.

4. Melindungi Stabilitas Harga Barang di Pasar

Tujuan kebijakan moneter diharapkan dapat melindungi stabilitas harga pasar. Saat harga stabil maka tentunya bisa menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap tingkat harga sekarang dan di masa mendatang.

Sehingga tingkat daya beli antar periode tetap sama. Nah, kestabilan harga ini bisa diatur melalui keseimbangan peredaran uang, permintaan barang, dan produksi barang.

5. Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional

Kebijakan moneter tidak hanya berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dalam negeri saja, namun juga luar negeri. Salah satu tujuan kebijakan moneter adalah menjaga keseimbangan neraca pembayaran Internasional. Hal ini dapat diwujudkan melalui kestabilan jumlah barang ekspor dan impor sama besarnya. Oleh sebab itu, tak heran pemerintah sering melakukan devaluasi dalam hal ini.

6. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Seluruh dampak atas kebijakan moneter diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebab demi mencapai tujuan tersebut, diperlukan berbagai kesuksesan tiap komponen.

Contohnya saja seperti, kontrol tingkat inflasi, aktivitas produksi dan permintaan barang, tersedia lapangan pekerjaan, dan lainnya.

Instrumen Kebijakan Moneter

Seperti diketahui, kebijakan moneter merupakan kebijakan ekonomi terhadap kontrol peredaran uang dan pertumbuhan ekonomi. Ukuran utama sebagai variabel makroekonomi adalah tingkat pengangguran dan inflasi.

Namun tak hanya itu saja, ternyata masih ada instrumen kebijakan moneter lainnya, diantaranya:

1. Kebijakan Diskonto (Discount Rate)

Kebijakan diskonto adalah instrumen kebijakan moneter yang mengukur melalui tingkat suku bunga bank.

Kondisi ini ada disaat bank-bank umum meminjamkan dana kepada bank Indonesia selaku bank sentral membuat peredaran jumlah uang teratur.

Saat peredaran uang harus ditingkatkan, maka bank Indonesia menurunkan suku bunga pinjaman. Sebaliknya, suku bunga kredit bank akan dinaikkan ketika peredaran uang harus dikurangi.

2. Operasi Pasar Terbuka

Saat pemerintah mengontrol peredaran uang melalui penjualan atau pembelian surat-surat berharga milik pemerintah, maka yang dijadikan instrumen kebijakan moneter adalah operasi terbuka.

Ketika bank Indonesia ingin mengurangi peredaran uang, maka pemerintah akan menjual surat berharga. Sebaliknya, saat peredaran uang harus ditingkatkan, maka pemerintah akan membeli surat berharga.

3. Kebijakan Rasio Cadangan Wajib

Berikutnya, instrumen kebijakan moneter adalah rasio cadangan wajib. Ketika Bank Indonesia ingin mengurangi cadangan kas uang bank, maka uang diedarkan di masyarakat melalui pinjaman.

Sementara, saat cadangan kas uang bank harus ditambah, uang yang beredar di masyarakat ditarik dengan peningkatan suku bunga tabungan.

4. Penetapan Suku Bunga Acuan

Dalam mencapai tujuan kebijakan moneter, maka bank Indonesia mempunyai wewenang dalam mengendalikan peredaran uang melalui suku bunga.

Besaran suku bunga yang ditetapkan oleh bank Indonesia akan menjadi acuan bank umum di seluruh Indonesia untuk menjalankan aktivitasnya.  Oleh karena itu, instrumen kebijakan moneter adalah penetapan suku bunga acuan.

5. Imbauan Moral

Instrumen kebijakan moneter yang terakhir adalah imbauan moral. Dalam hal ini, Bank Indonesia selaku bank sentral menghimbau seluruh bank umum untuk menjalankan kebijakan penurunan atau peningkatan suku bunga pinjaman.

Jenis Kebijakan Moneter

Ada beberapa jenis kebijakan moneter yang umumnya diterapkan oleh otoritas moneter, seperti bank sentral.

Deretan jenis kebijakan ini mencakup berbagai instrumen dan pendekatan untuk mengendalikan jumlah uang beredar dan suku bunga guna mencapai tujuan-tujuan ekonomi.

Berikut adalah beberapa jenis kebijakan moneter yang umum dan perlu diketahui.

1. Suku Bunga Resmi (Official Interest Rates)

Otoritas moneter dapat menentukan suku bunga resmi atau suku bunga acuan yang memengaruhi tingkat suku bunga di seluruh ekonomi.

Suku bunga resmi ini dapat dinaikkan atau diturunkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, seperti mengendalikan inflasi atau merangsang pertumbuhan ekonomi.

2. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operations)

Otoritas moneter dapat membeli atau menjual surat berharga pemerintah atau instrumen keuangan lainnya di pasar terbuka. Tindakan ini mempengaruhi jumlah uang beredar dan suku bunga di pasar.

3. Giro Wajib Minimum (Reserve Requirements)

Bank sentral dapat menetapkan persentase minimum dari simpanan yang harus dipegang oleh bank komersial sebagai cadangan.

Mengubah persentase ini dapat mempengaruhi jumlah uang yang tersedia untuk dipinjamkan oleh bank komersial.

4. Kebijakan Diskonto (Discount Rate Policy)

Bank sentral dapat menentukan tingkat suku bunga yang dikenakan pada pinjaman yang diberikan kepada bank komersial.

Menurunkan atau menaikkan tingkat diskonto dapat mempengaruhi keputusan bank untuk meminjam dari bank sentral.

5. Forward Guidance

Otoritas moneter dapat memberikan panduan kebijakan di masa depan kepada pasar dan masyarakat.

Hal ini bisa mencakup komunikasi terkait rencana-rencana suku bunga atau kebijakan lainnya untuk membentuk harapan pasar.

6. Kontrol Mata Uang (Currency Peg)

Beberapa negara menerapkan kebijakan mata uang tetap atau terkendali, di mana nilai mata uangnya diikat atau dikaitkan dengan mata uang asing tertentu.

Penerapan jenis kebijakan moneter tertentu tergantung pada kondisi ekonomi saat itu dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh otoritas moneter.

Kebijakan moneter seringkali merupakan kombinasi dari beberapa instrumen untuk mencapai efek yang diinginkan dalam perekonomian.

Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia

Di Indonesia, Bank Indonesia selaku bank sentral bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan moneter. Di bawah ini ada beberapa contoh kebijakan moneter yang pernah diterapkan di Indonesia:

1. Kebijakan Suku Bunga

Salah satu instrumen kebijakan moneter yang paling umum adalah penyesuaian suku bunga. Bank Indonesia dapat menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan untuk mempengaruhi kegiatan perekonomian.

Misalnya, jika inflasi sedang tinggi, Bank Indonesia dapat menaikkan suku bunga untuk mendorong masyarakat menyimpan uang di bank daripada menghabiskannya.

Sebaliknya, jika pertumbuhan ekonomi melambat, Bank Indonesia dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong masyarakat dan perusahaan mengambil pinjaman.

2. Operasi Pasar Terbuka

Operasi pasar terbuka merupakan kebijakan moneter di mana Bank Indonesia membeli atau menjual surat berharga negara kepada bank-bank komersial.

Saat Bank Indonesia membeli surat berharga negara, ini akan meningkatkan likuiditas bank-bank dan mendorong pertumbuhan kredit.

Sebaliknya, saat Bank Indonesia menjual surat berharga negara, hal ini akan mengurangi likuiditas bank-bank dan menekan pertumbuhan kredit. Tujuan dari operasi pasar terbuka adalah untuk mengatur jumlah uang yang beredar di pasar.

Nah, di atas tadi merupakan informasi terkait deretan jenis kebijakan moneter lengkap dengan penjelasannya yang bisa Mamikos bagikan.

Kebijakan moneter merupakan serangkaian langkah dan kebijakan yang diambil oleh bank sentral suatu negara untuk mengatur pasokan uang dan suku bunga guna mencapai stabilitas harga dan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi.

Buat kamu yang ingin mengulik lebih banyak lagi tentang materi ekonomi lainnya, seperti Materi Ekonomi Kelas 10 Kurikulum Merdeka hingga Apa Itu Pertumbuhan Ekonomi dan Peran Pentingnya,  kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta