7 Jenis Pengendalian Sosial beserta Penjelasan dan Ciri-cirinya Lengkap

7 Jenis Pengendalian Sosial beserta Penjelasan dan Ciri-cirinya Lengkap – Dalam menjalani kehidupan yang saling berdampingan bersama orang lain, konflik seringkali tidak bisa dihindari.

Upaya agar meminimalisir terjadinya konflik perlu diberlakukan adanya pengendalian sosial. Apabila tidak ada pengendalian sosial ini, nantinya bisa banyak hal yang merugikan dalam terjadi di tengah masyarakat.

Ada banyak jenis pengendalian sosial beserta ciri-ciri yang dimilikinya untuk bisa memahami cara kerja dari pengendalian sosial dengan lebih mendalam.

Pengertian Pengendalian Sosial

pexels.com/@kindelmedia

Sebelum lebih lanjut membahas seputar jenis pengendalian sosial, perlu untuk memahami pengertiannya dahulu.

Pengendalian sosial merupakan cara dan proses yang dilakukan dalam upaya untuk mengatasi adanya perilaku menyimpang. Hal ini dilakukan dengan acuan yang didasarkan pada nilai serta norma masyarakat.

Dari hal tersebut, bisa dibilang bahwa pihak yang melakukan pengendalian sosial tersebut memiliki standar moral yang sama.

Kesamaan ini menjadi bagian penting supaya tidak terjadi adanya kesewenangan atau main hakim sendiri.

Oleh karena itu, penting akan adanya lembaga sosial yang bertugas untuk menjalankan pengendalian sosial di tengah masyarakat tersebut.

Beberapa contoh lembaganya seperti pengadilan, kepolisian, tokoh masyarakat, dan sejenisnya.

Definisi lainnya yang dimiliki oleh pengendalian sosial yaitu sebagai proses untuk digunakan agar bisa mempengaruhi, mengajak, hingga memaksa orang lain untuk menanamkan norma dan nilai yang berlaku.

Ciri-ciri Adanya Pengendalian Sosial

Pada bagian sebelumnya, kamu telah memahami pengertian yang dimiliki oleh pengendalian sosial.

Selanjutnya sebelum masuk ke pembahasan mengenai jenis pengendalian sosial, perlu juga untuk bisa mengenali ciri-cirinya.

Ciri-ciri ini penting untuk membantu kamu agar bisa mengenali seperti apa bentuk dari pengendalian sosial itu sendiri. Mengingat pula bahwa hal ini sebenarnya tidak bisa untuk dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.

Berikut ini beberapa ciri-ciri yang ada di dalam pengendalian sosial diantaranya:

  1. Memiliki cara maupun teknik yang digunakan agar bisa mengendalikan masyarakat dalam sebuah lingkungan tertentu.
  2. Memiliki tujuan untuk bisa mencapai sebuah keseimbangan yang terjadi antara stabilitas dengan perubahan di dalam masyarakat.
  3. Pengendalian sosial dilaksanakan oleh sekelompok orang tertentu terhadap individu atau kelompok lain yang bersangkutan.
  4. Memiliki sistem yang berlangsung secara dua arah dan biasanya tidak disadari oleh pihak yang bersangkutan di dalamnya.

Tujuan Pengendalian Sosial

Bagian penting yang juga perlu untuk dipahami yaitu berkaitan dengan tujuan dari adanya pengendalian sosial itu sendiri.

Berikut ini merupakan tujuan yang dimiliki oleh keberadaan pengendalian sosial diantaranya:

  1. Membantu mengurangi adanya perilaku yang dianggap menyimpang secara sosial oleh seseorang. Adanya norma dan nilai membantu seseorang untuk memahami bahwa ada beberapa sikap yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.
  2. Membantu untuk menciptakan adanya ketentraman dalam hidup berdampingan di tengah masyarakat.
  3. Membuat para pelaku penyimpangan mampu untuk menyadari akan kesalahan yang telah diperbuat. Diharapkan pula pelaku tersebut bisa merubah dirinya menjadi orang yang lebih baik lagi.
  4. Membuat para pelaku penyimpangan sosia menjadi tumbuh kesadaran untuk mematuhi nilai dan norma masyarakat.
  5. Membuat masyarakat menjadi memahami dan mau untuk menanamkan nilai serta norma yang ada. Baik yang tumbuh atas kesadaran dari dalam diri sendiri maupun juga paksaan atau dorongan yang diberikan dari faktor lainnya.

Jenis dari Pengendalian Sosial

Memahami mengenali pengendalian sosial ini perlu juga berkaitan dengan jenis yang dimilikinya. Bisa dibilang bahwa ada banyak jenisnya yang sudah sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini beberapa jenis pengendalian sosial beserta penjelasannya yang perlu untuk diketahui.

1. Hukuman

Hukuman menjadi jenis pertama yang dimiliki dalam pengendalian sosial. Hukuman ini bisa digunakan tergantung konteksnya yaitu secara positif maupun juga negatif.

Contoh hukuman dalam konteks yang positif yaitu saat kamu berusaha tidak melanggar hukum, maka nantinya akan mendapatkan balasan baik.

Sementara untuk contoh dengan konteks negatif yaitu saat melanggar sebuah hukum atau aturan, maka nantinya akan mendapatkan sanksi tertentu.

2. Pendidikan

Jenis kedua yang ada dalam pengendalian sosial yaitu mengenai pendidikan. Bisa dibilang bahwa jenis satu ini merupakan pengendalian sosial yang dilaksanakan secara sadar dan melalui jalur pendidikan.

Saat kamu belajar dan semakin memperdalam ilmu pengetahuan, maka nantinya akan menambah wawasan dan cara pandang secara luas.

Kamu bisa membedakan mana yang harus dilakukan dan sebaiknya tidak dilakukan.

3. Agama

Pada jenis pengendalian sosial yang ketiga kali ini ada agama. Perlu untuk diketahui bahwa agama menjadi yang cukup jitu dalam hal pengendalian sosial.

Saat seseorang memiliki pemahaman agama yang cukup baik, nantinya mampu untuk lebih menekan dan meminimalisir sikap pelanggaran atas norma dan aturan yang ada.

Hal ini dikarenakan melakukan semua hal yang dilarang nantinya akan mendapatkan dosa.

Bisa dibilang bahwa ajaran agama ini cukup efektif sebagai pengendali sosial dengan didasarkan pada rasa takut terhadap Sang Pencipta.

4. Ostrasisme

Jenis lainnya yang ada di dalam pengendalian sosial yaitu ostrasisme. Jenis yang satu ini mungkin lebih banyak dikenal dengan istilahnya sebagai sebuah pengucilan.

Kamu bisa mendapatkan sikap pengucilan saat melanggar norma sosial atau aturan yang berlaku di dalam masyarakat. Bentuk pengucilannya sendiri bisa cukup beragam dan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Pihak yang sedang dikucilkan artinya dalam masa mendapatkan hukuman atas sanksi sosial yang berlaku.

5. Teguran

Pada jenis pengendalian sosial kali ini ada yaitu teguran. Bisa dibilang pula bahwa bentuk dari pengendalian ini cukup frontal dan langsung.

Pada umumnya, teguran akan diberikan kepada pihak yang dianggap telah melanggar aturan berkali-kali. Bisa juga akan mendapatkan teguran secara langsung meskipun baru pertama kali melanggarnya.

Ada banyak bentuk teguran yang bisa terjadi, mulai dari secara tertulis, langsung, dan lain sebagainya. Tujuan dari adanya teguran ini supaya orang tersebut bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

6. Cemoohan

Kali ini ada jenis lain dari pengendalian sosial yang cukup sering ditemui sehari-hari yaitu ada cemoohan.

Saat seseorang mendapatkan cemoohan, hal ini bisa berarti bahwa dirinya sudah melanggar batas akan norma yang ada. Cemoohan ini sendiri bisa dilontarkan secara langsung dan frontal maupun sindiran.

7. Intimidasi

Selanjutnya ada intimidasi yang juga menjadi salah satu jenis dari pengendalian sosial. Intimidasi biasanya digunakan untuk memberikan ancaman kepada seseorang yang melanggar aturan atau norma.

Bentuk intimidasi yang diberikan bisa berupa tekanan, ancaman, bahkan juga menakut-nakuti pihak yang melanggar tersebut.

Penutup

Nah, itu tadi merupakan penjelasan dari setiap jenis pengendalian sosial yang perlu untuk kamu ketahui.

Lengkap pula dengan penjelasan, ciri-ciri, hingga fungsi tujuan yang dimiliki atas adanya pengendalian sosial itu sendiri.

Mempelajari ilmu sosiologi sendiri tidak hanya berkaitan dengan pengendalian sosial, melainkan masih ada banyak materi lainnya yang penting untuk dipahami.

Kamu dapat membaca materi untuk ilmu sosiologi lainnya yang terbaru dan lengkap hanya di situs blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta