Ringkasan Cerita Rakyat Batu Menangis Singkat dari Kalimantan Barat Beserta Gambarnya

Jika kamu sedang mencari ringkasan cerita rakyat Batu Menangis. Kamu dapat melihat contohnya pada artikel dari Mamikos ini.

14 Februari 2023 Zuly Kristanto

Anak yang Menjadi Cobaan

Menurut cerita rakyat batu menangis. Melihat kelakuan anaknya yang demikian manja, ibunya hanya bisa mengelus dada sambil berdoa kepada Tuhan supaya anaknya segera dibuka pikirannya.

suatu hari Darmi sedang pergi ke pasar raya yang letaknya lumayan jauh dari rumahnya. Di sana dia melihat baju model terbaru sangat indah bentuknya.

Darmi ingin memilikinya. Sayangnya, hari itu uang yang dia bawa tidak cukup untuk membeli baju tersebut.

Darmi pun lantas pulang. Dia ingin meminta uang lebih banyak lagi kepada ibunya agar bisa membeli baju yang dilihatnya tadi.

Sesampai rumah Darmi segera berteriak memanggil-manggil nama ibunya. Meski sudah dipanggil berkali-kali tetapi tidak ada jawaban dari ibunya.

Hal inilah yang membuat Darmi kesal. Darmi pun segera mengacak-acak isi rumah guna mencari uang simpanan ibunya.

Setelah mengobrak-abrik seisi rumah. Darmi pun berhasil menemukan sebuah potongan bambu yang dipakai ibunya menyimpan uang,

Seluruh uang yang ada di dalam potongan bambu itu dia keluarkan seluruhnya. Uang itu rencananya akan dia gunakan untuk berbelanja di pasar.

Setelah Darmi kembali ke pasar raya untuk membeli baju idamannya. Tak lama kemudian ibunya pulang dari sawah.

Betapa terkejutnya sang ibu saat melihat kondisi rumah seperti kapal pecah. Ibunya sempat mengira bahwa rumahnya dirampok oleh orang jahat.

Namun, saat mengetahui bahwa kunci rumahnya tidak ada yang mengalami kerusakan. Ibunya berpikir yang melakukan tindakan ini adalah Darmi, anak kandungnya sendiri.

Ibunya Darmi sangat terkejut ketika melihat potongan bambu yang dipakainya untuk menyimpan uang sudah kosong.

“Aduh, Nak. Kamu tega sekali. Kau apakan uang ibu?” ucap ibunya lirih.

Sembari menunggu Darmi pulang. Ibunya beberes rumah. Setelah kondisi rumah sudah tertata rapi kembali.

Darmi, Sepulang Belanja

Darmi pulang dengan membawa banyak sekali belanjaan. Tanpa merasa bersalah dengan apa yang telah dia lakukan.

Darmi segera masuk ke kamar untuk mencoba baju yang baru dibelinya. Di hadapan cermin Dami berkata,

“Aku memang cantik sekali. Suatu hari nanti aku ingin memiliki suami yang kaya raya. Sehingga seluruh keinginanku dapat dikabulkan.”

Saat Darmi mencoba satu per satu baju yang baru dibelinya. Ibunya memanggil, “Darmi sini sebentar. Ibu mau ngomong sama kamu.”

Tetapi Darmi tidak menggubris panggilan dari ibunya.

“Darmi, sini sebentar. Ibu ingin ngomong sama kamu.”

Lagi-lagi karena terlalu asyik mencoba baju barunya. Darmi tidak mengindahkan panggilan ibunya.

“Darmi sini sebentar. Kamu tulinya,” kata ibunya dengan jengkel.

Close