10 Sumber Sejarah Kerajaan Majapahit dan Penjelasannya, Siswa Wajib Tahu

10 Sumber Sejarah Kerajaan Majapahit dan Penjelasannya, Siswa Wajib Tahu – Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara yang berdiri tahun 1293 hingga 1500 M.

Sebagai salah satu kerajaan terbesar, tentu saja Kerajaan Majapahit memiliki berbagai sumber sejarah yang menjadi saksi kejayaan mereka selama berkuasa.

Nah, pada artikel ini, Mamikos akan mengulas tentang 10 sumber sejarah Kerajaan Majapahit yang wajib kamu tahu. Yuk, kita simak bersama!

Sejarah Kerajaan Majapahit

canva.com/@gettyimages/ASEP HERMAN SUYANTO

Sebelum membahas sumber sejarah Kerajaan Majapahit, Mamikos akan mengajak kamu memahami lebih dulu tentang sejarah Kerajaan Majapahit itu sendiri.

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan Hindu Buddha terbesar di Nusantara yang berdiri sekitar abad ke-13 hingga ke-16. 

Majapahit berkembang dari kerajaan Singasari yang didirikan oleh Ken Arok pada awal abad ke-13 di Jawa Timur.

Kekuasaan Singasari dilanjutkan oleh cucu Ken Arok, Raden Wijaya, yang kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293 setelah mengalahkan Kertanegara, raja Singasari saat itu.

Salah satu puncak kejayaan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389) yang dipengaruhi oleh patihnya yang terkenal, Gajah Mada.

Dalam masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit memperluas kekuasaannya dengan cara mempersatukan beberapa kerajaan kecil di Nusantara, seperti Kalimantan, Sumatera, Semenanjung Malaya, Maluku, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara, Tumasik (Singapura), hingga beberapa wilayah Filipina.

Awal keruntuhan Kerajaan Majapahit terjadi setelah kematian Hayam Wuruk. Saat itu, terjadi konflik suksesi dan serangkaian perebutan kekuasaan.

Perseteruan internal dan serangan dari luar seperti dari Kesultanan Demak serta penaklukan oleh pasukan dari Kerajaan Islam dari Malaka menyebabkan pelemahan Majapahit.

Pada akhirnya, pada abad ke-16, Majapahit mengalami kemunduran dan runtuh, sisa-sisa kekuasaannya dibagi di antara kerajaan-kerajaan kecil di Jawa.

Kerajaan Majapahit meninggalkan warisan budaya yang signifikan dalam sejarah Indonesia, dan jejak-jejaknya masih terlihat dalam seni, budaya, dan sejarah Nusantara sampai saat ini.

Sumber Sejarah Kerajaan Majapahit

Setelah memahami sejarah Kerajaan Majapahit, sekarang Mamikos akan menjelaskan tentang 10 sumber sejarah Kerajaan Majapahit yang wajib kamu tahu.

Sumber-sumber sejarah Kerajaan Majapahit berasal dari berbagai jenis dokumen dan artefak yang memberikan informasi tentang keberadaan, kejayaan, dan kejatuhan kerajaan ini. 

Beberapa sumber utama yang memberikan wawasan tentang Majapahit antara lain:

1. Kitab Negarakertagama

Sumber sejarah Kerajaan Majapahit yang pertama adalah Kitab Negarakertagama.

Kitab Negarakertagama adalah salah satu naskah kuno yang sangat penting dalam memahami sejarah Kerajaan Majapahit. 

Ditulis oleh Mpu Prapanca pada abad ke-14 Masehi, kitab ini adalah deskripsi puisi yang menggambarkan kekuasaan Raja Hayam Wuruk dari Majapahit.

Kitab ini memberikan gambaran tentang wilayah yang dikuasai oleh Kerajaan Majapahit pada masa itu. 

Mulai dari pulau-pulau Jawa hingga wilayah luar seperti Sumatera, Kalimantan, Bali, hingga Semenanjung Malaya, Negarakertagama mencatat wilayah-wilayah yang menjadi bagian dari kekuasaan Majapahit.

Tak hanya itu, Kitab Negarakertagama juga memberikan gambaran tentang struktur pemerintahan Majapahit. 

Kitab ini menyebutkan beberapa pejabat dan wilayah, serta memberikan pandangan tentang sistem administratif pada masa itu.

Negarakertagama juga menggambarkan aspek-aspek kehidupan sosial dan budaya pada masa Majapahit, termasuk deskripsi tentang agama, kepercayaan, budaya, dan perayaan yang ada di kerajaan tersebut.

2. Candi Bajang Ratu 

Sumber sejarah Kerajaan Majapahit selanjutnya adalah Candi Bajang Ratu.

Candi Bajang Ratu merupakan salah satu situs peninggalan sejarah yang penting dan menarik di Indonesia, terletak di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Candi Bajang Ratu adalah sebuah candi Hindu berukuran kecil yang terdiri dari satu bangunan utama dan berdiri di atas dasar yang tinggi. 

Bangunan utama candi ini memiliki atap persegi dengan arca-arca dan relief-relief yang menghiasi dinding-dindingnya.

Candi ini terbuat dari batu bata merah dan batu andesit yang diukir dengan indah, arsitekturnya menggambarkan gaya arsitektur khas Majapahit.

Relief-relief yang terdapat di dinding candi menggambarkan berbagai adegan kehidupan sehari-hari pada masa itu, seperti pesta, pertempuran, tarian, dan prosesi agama. 

Arca-arca kecil yang ada di sekitar candi juga menambah keunikan situs ini.

Candi Bajang Ratu diperkirakan dibangun pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14, sehingga menjadi bagian dari kompleks arsitektur Majapahit di Trowulan.

3. Prasasti Prapancasarapura

Sumber sejarah kerajaan Majapahit yang ketiga adalah Prasasti Prapancasarapura.

Prasasti Prapancasarapura, atau juga dikenal sebagai Prasasti Sukamerta, adalah salah satu prasasti penting yang memberikan informasi tentang Kerajaan Majapahit yang bertarikh 1337 M dan ditemukan di Surabaya.

Prasasti ini menjadi salah satu prasasti yang secara eksplisit menyebutkan nama “Majapahit” sebagai sebuah tempat pada masa lampau. 

Hal ini memberikan bukti kuat akan keberadaan Kerajaan Majapahit sebagai entitas politik pada waktu itu.

Prasasti Prapancasarapura juga menyebutkan tiga tokoh penting di Majapahit, yaitu Hayam Wuruk, Gajah Mada, dan Adityawarman.

Masing-masing dari mereka juga diberi gelar, seperti Hayam Wuruk yang digelari kumararaja atau raja muda, Gajah Mada diberi gelar rake mapatih ring Majhapait atau patih Majapahit, sedangkan Adityawarman digelari wreddhamantri atau menteri senior.

4. Candi Tikus

Sumber sejarah Kerajaan Majapahit berikutnya adalah Candi Tikus yang terletak Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. 

Candi Tikus memiliki struktur yang unik, berbeda dengan kebanyakan candi pada umumnya.

Bangunannya terletak di dalam kolam persegi yang dikelilingi oleh dinding batu bata merah dengan bentuk seperti tangga di bagian dalamnya.

Diperkirakan candi ini dibangun sekitar pada abad ke-13 sampai abad ke-14.

Teori utama mengenai fungsi Candi Tikus adalah sebagai tempat pemandian suci atau tempat pelaksanaan ritual tertentu yang berkaitan dengan keagamaan Hindu atau Buddha yang dominan pada masa Majapahit.

Candi Tikus dulunya memiliki sekitar 46 pancuran, tetapi saat ini hanya 19 yang dapat ditemukan di situsnya. 

Sisanya, sejumlah pancuran lainnya disimpan dan dipamerkan di Museum Majapahit.

5. Prasasti Waringin Pitu

Prasasti Waringin Pitu merupakan sumber sejarah Kerajaan Majapahit kelima yang akan Mamikos bahas.

Prasasti Waringin Pitu adalah salah satu prasasti yang ditemukan di Jawa Timur, Indonesia yang dibangun pada tahun 1477.

Secara garis besar, Prasasti Waringin Pitu menceritakan aturan-aturan administrasi pada masa Kerajaan Majapahit, termasuk 14 kerajaan yang berada di bawah kekuasaan Majapahit.

6. Candi Penataran

Sumber sejarah Kerajaan Majapahit keenam adalah Candi Penataran.

Candi Penataran adalah salah satu situs candi Hindu terbesar di Jawa Timur, Indonesia, yang terletak di daerah Blitar. 

Candi ini dianggap sebagai salah satu peninggalan arkeologis paling penting dari masa Kerajaan Majapahit. 

Candi Penataran terdiri dari sejumlah candi yang terletak dalam kompleks yang luas. Strukturnya cukup besar dengan bangunan utama yang tinggi dan kompleks pendukung lainnya.

Candi Penataran dibangun dengan tujuan sebagai tempat pemujaan yang terkait dengan kepercayaan sebagai perlindungan atau penangkal terhadap bahaya yang berasal dari Gunung Kelud.

Candi Penataran pernah diusulkan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1995.

7. Kitab Sutasoma

Berikutnya, sumber sejarah Kerajaan Majapahit yang akan Mamikos ulas adalah Kitab Sutasoma.

Kitab ini ditulis pada abad ke-14 oleh Mpu Tantular, menceritakan tentang kehidupan beragama pada masa Kerajaan Majapahit.

Tak hanya itu, Kitab Sutasoma juga menceritakan salah satu tokoh penting, yaitu Pangeran Sutasoma, yang digambarkan sebagai sosok pahlawan yang dipersembahkan sebagai contoh ideal seorang pemimpin dalam kerajaan.

Sutasoma, tokoh utama dalam kitab tersebut, digambarkan sebagai sosok yang bijaksana, penuh kebajikan, dan memiliki kekuatan spiritual yang tinggi. 

Pesan moral dan kepemimpinan yang diusung dalam kisah ini diyakini menjadi nilai yang diharapkan dari seorang penguasa atau pemimpin di Kerajaan Majapahit.

Kitab Sutasoma menjadi sangat penting, tidak hanya bagi sumber sejarah Kerajaan Majapahit, tapi juga bagi Indonesia, karena rumusan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” berasal dari kitab ini.

8. Prasasti Sukamerta

Sumber sejarah Kerajaan Majapahit selanjutnya adalah Prasasti Sukamerta yang ditemukan di Gunung Penanggungan, Jawa Timur, yang berangka tahun 1208 Saka atau 1296 M. 

Memiliki nama lain Prasasti Raden Wijaya, prasasti ini lebih banyak menceritakan kehidupan Raden Wijaya saat berkuasa di Majapahit.

Misalnya, penganugerahan yang diberikan oleh sima kepada Petinggi Desa Sukamerta karena telah membantu pelarian Raden Wijaya untuk bertemu Aria Wiraraja hingga sampai ke Sumenep.

Selain itu, prasasti ini juga menceritakan tentang Raden Wijaya yang memperistri 4 putri Kertanegara, serta penobatan putra mahkota Raden Wijaya yang bernama Jayanegara sebagai raja muda di Daha (Kediri) pada 1295 M.

9. Candi Sukuh

Sumber sejarah Kerajaan Majapahit kesembilan adalah Candi Sukuh yang terletak di lereng kaki Gunung Lawu, tepatnya di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Candi ini ditemukan pada tahun 1815 oleh seorang arkeolog pada masa kepemimpinan Gubernur Raffles dan dipercaya dibangun pada abad ke-15 oleh Ratu Suhita. 

Candi Sukuh memiliki arsitektur yang berbeda dari candi Hindu kebanyakan.

Strukturnya lebih kecil dan terdiri dari beberapa bangunan dengan detail yang lebih rumit, termasuk stupa dan pahatan-pahatan dengan bentuk yang unik.

Sama seperti Candi Penataran, Candi Sukuh juga pernah diajukan sebagai Warisan  Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1995.

10. Prasasti Kudadu

Sumber sejarah Kerajaan Majapahit yang terakhir adalah Prasasti Kudadu atau Prasasti Gunung Buthak yang ditemukan di Gunung Butak, Desa Kemloko, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Prasasti ini memiliki angka tahun 1216 saka atau 1294 M, dan mencatat pemberian dari Raja Kertarajasa Jayawardhana kepada pejabat Desa Kudadu dalam bentuk penetapan Desa Kudadu sebagai sima atau tanah pemberian dari raja.

Anugerah tersebut diberikan sebagai pengakuan atas jasa Desa Kudadu dalam membantu Raden Wijaya saat dikejar tentara Jayakatwang selama pemberontakan terhadap Singasari.

Penutup

Itu dia 10 sumber sejarah Kerajaan Majapahit yang berhasil Mamikos sajikan untuk kamu. 

Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan baru untuk kamu, ya.

Kunjungi pula situs Mamikos supaya kamu bisa mendapatkan informasi seru lainnya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta