20 Ucapan Sungkem Lebaran Bahasa Jawa Singkat dan Halus Dilengkapi Artinya 2025

20 Ucapan Sungkem Lebaran Bahasa Jawa Singkat dan Halus Dilengkapi Artinya 2025 – Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 1 Syawal pada kalender Hijriah. Dimulainya bulan Syawal merupakan tanda dari berakhirnya bulan Ramadhan.

Hari Raya yang juga disebut sebagai hari kemenangan itu dihitung berdasarkan peredaran bulan dalam kalender Hijriah.

Oleh karena itu, jika dilihat dari kalender Masehi, maka Hari Lebaran selalu jatuh di tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Tradisi Sungkem saat Lebaran

Merayakan hari raya Idul Fitri atau hari Lebaran menjadi momen penuh kebahagiaan bagi umat muslim.

Setelah menahan diri dan beribadah selama satu bulan penuh, akhirnya umat muslim akan merasakan kemenangan.

Kemenangan dalam hal ini adalah kemenangan setelah berjuang menahan diri dan menahan hawa nafsu selama satu bulan.

Salah satu tradisi yang dilaksanakan pada saat Lebaran adalah bermaaf-maafan. Meminta maaf kepada yang lebih tua dalam tradisi Jawa, seperti kepada ayah dan ibu, biasanya disebut dengan sungkem.

Ketika sungkem, seorang anak atau yang lebih muda, akan mengucapkan kata-kata permintaan maaf dan ucapan selamat lebaran. Hal ini dapat dilakukan dengan bahasa Indonesia sehari-hari atau pun bahasa Jawa.

Dalam tradisi Jawa, sungkeman dilakukan dengan bahasa Jawa yang halus. Tapi, tidak sebatas dari yang muda ke yang lebih tua saja.

Kepada kerabat atau sesama teman juga bisa menggunakan ucapan sungkem dalam bahasa Jawa.

Beberapa ucapan lebaran di bawah ini adalah ucapan sungkem lebaran dalam bahasa Jawa yang halus namun singkat yang bisa digunakan saat Lebaran nanti.

Inilah Ucapan Sungkem Lebaran Bahasa Jawa Singkat dan Halus

Ucapan sungkem lebaran dalam bahasa Jawa halus dilakukan dengan bahasa Jawa krama alus atau krama inggil. Bahasa Jawa krama inggil biasanya digunakan oleh yang lebih muda ditujukan kepada yang lebih tua.

Contoh ucapan sungkem lebaran bahasa Jawa halus adalah sebagai berikut.

1. Ngaturaken sugeng riyadi, nyuwun agunging pangapunten sedoyo kalepatan dhumateng Bapak/Ibu mugi kerso dipun pangapunten sedoyo dosa kula meniko.

(Saya ucapkan selamat hari raya, saya mohon maaf dari lubuk hati terdalam atas semua kesalahan tindakan saya yang terlihat maupun tidak terlihat. Semoga bersedia memaafkan dosa-dosa saya).

2. Kulo ngaturaken sembah ngabekti dhateng Bapak/Ibu, ugi nyuwun pangapunten ing sadeleme manah dumateng sedaya agengipun kalepatanipun tindak tanduk ingkang katingal menapa mboten katingal. Mugi-mugi Allah nglebur dosa kula lan panjenengan ing dinten riyadi meniko.

(Saya sampaikan rasa hormat kepada Bapak/Ibu juga meminta maaf dari lubuk hati terdalam atas semua kesalahan tindakan saya yang terlihat maupun tidak terlihat. Semoga Allah meleburkan/menghapuskan dosa saya dan Bapak/Ibu di hari raya ini).