Apa Itu Transistor dan Fungsinya, Jenis dan Gambarnya Lengkap
Apa Itu Transistor dan Fungsinya? – Apa itu transistor dan fungsinya tidak asing dalam teknik elektro, belum banyak yang tahu transistor termasuk penemuan paling revolusioner. Hampir seluruh peralatan elektronik memakai transistor, seperti ponsel, komputer, bahkan prosesor yang kamu kenal memiliki sekitar dua miliar transistor.
Apa Itu Transistor dan Fungsinya?
Daftar Isi
Daftar Isi
Transistor merupakan perangkat semi konduktor yang biasanya diterapkan ke sakelar maupun amplifier, serta dikendalikan secara elektrik. Terkait apa itu transistor dan fungsinya, transistor menjadi material dasar yang mengatur laptop, serta alat elektronik lainnya ketika beroperasi.
Perangkat yang menjadi salah satu komponen elektronika ini memiliki banyak kegunaan, seperti sirkuit pemutus, penyambung, pengstabil tegangan. Kegunaan lainnya seperti menjadi penguat, memodulasi suatu sinyal, dan sebagainya.
Karena transistor termasuk benda bersifat semikonduktor, berdasarkan sifatnya, maka transistor bisa mengalirkan arus listrik secara akurat. Jika strukturnya diamati, maka transistor terdiri dari penggabungan dua dioda yang disambungkan.
Transistor memiliki tiga bagian lapisan penyusun yaitu terminal emitor, terminal base dan terminal kolektor.
Fungsi Transistor
Umumnya, transistor menjadi saklar elektronik yang mengontrol motor DC, serta penguat arus listrik untuk rangkaian elektronika. Sementara, basis pada transistor untuk mengatur gerakan elektron dari emitor yang keluarnya dari tep atau kaki kolektor.
Emitor berperan mengadakan aliran elektron, sementara kolektor akan menyalurkan elektron-elektron itu keluar dari transistor. Jika diringkas, fungsi transistor yang pertama yaitu menguatkan arus listrik yang masuk dalam suatu rangkaian elektronika.
Karena itu, transistor dapat dimanfaatkan menjadi suatu rangkaian power supply. Kedua, transistor bisa menjadi salah satu alat untuk suatu saklar, kinerja transistor sebagai saklar yaitu mengatur bias sampai jenuh.
Ketiga, dalam ponsel pintar, transistor akan menguatkan sinyal yang perangkat selulet tangkap. Transistor juga akan menyimpan data serta arus listrik terhadap rangkaian listrik pada smartphone.
Bagaimana Simbol Transistor?
Transistor termasuk perangkat elektronika yang terbentuk dari dua buah dioda PN yang saling terhubung. Transistor dilengkapi tiga kaki yang umumnya disebut terminal, terdiri dari emitor, basis dan kolektor.
Kemungkinan user dapat mengendalikan aliran arus listrik lewat satu saluran. Dengan cara memvariasikan intensitas arus lebih kecil mengalir lewat saluran lainnya.
Sementara, tegangan positif pada transistor NPN diberi ke terminal kolektor, agar menciptakan aliran arus dari kolektor menuju emitor. Adapun, tegangan positif pada transistor PNP diberi ke terminal emitor, agar menciptakan aliran arus dari emitor menuju kolektor.
Terkait apa itu transistor dan fungsinya, dua kategori utama transistor yaitu transistor bipolar (BJT) serta transistor efek medan (FET).
Jenis-jenis Transistor
Jenis transistor yang pertama adalah transistor bipolar (BJT) memerlukan perpindahan muatan pembawanya. Maksud pembawa yaitu elektron pada kutub negatif untuk mengisi kekurangan elektron di kutub positif.
BJT merupakan singkatan dari Bipolar Junction Transistor, transistor BJT terbagi menjadi dua yaitu transistor NPN dan transistor PNP. Jenis transistor kedua yaitu Field-Effect Transistor (FET) dikenal juga Transistor Efek Medan atau unipolar.
FET memanfaatkan aliran arus listrik, agar dapat mengendalikan tingkat konduktifitas. Ketiga, Single Electron Transistor yaitu salah satu jenis transistor yang bisa merekam sinyal menggunakan satu maupun sejumlah kecil elektron.
Masih pada pembahasan apa itu transistor dan fungsinya, jenis lainnya Insulated Gate Bipolar Transistor (IGBT). Jenis transistor IGBT menggabungkan teknologi Giant Transistor-GTR serta Power MOSFET.
Ada juga Giant Transistor yaitu transistor sambungan bipolar khusus bagi tegangan tinggi serta arus tinggi
Pengelompokkan Transistor
Berdasarkan materialnya yaitu bahan semikonduktor, transistor terbagi menjadi transistor silikon dan transistor germanium. Sementara, menurut aspek teknologi, transistor terdiri dari transistor difusif, transistor planar dan transistor paduan.
Menurut kapasitasnya, transistor dikelompokkan menjadi transistor daya rendah, sedang dan tinggi. Transistor berdasarkan frekuensi operasi yaitu transistor frekuensi rendah, frekuensi tinggi serta frekuensi ultra-tinggi.
Terkait strutur pengemasan, transistor terdiri dari pengemasan logam, cangkang kaca, permukaan, plastik, keramik dan lainnya. Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, terdapat transistor penguat derau rendah, frekuensi menengah-tinggi. Transistor berdasarkan kegunaan lainnya adalah transistor switching dan transistor Darlington.
Cara Kerja Transistor Bipolar
Transistor bipolar memiliki cara kerja, output mengalir dari Emitor menuju Kolektor, ini dipengaruhi besar arus yang mengalir menuju basis. Biasanya, datasheet mencantumkan arus minimal di basis, agar emitor dan kolektor dapat berperan seperti saklar tertutup. Bisa dikatakan prinsip kerja transistor BJT didasarkan konsep bias maju serta bias mundur di dioda.
Cara Kerja Transistor Efek Medan
Terkait apa itu transistor dan fungsinya, transistor efek medan memiliki cara kerja layaknya prinsip gaya tarik medan magnet. Saat G atau Gate memiliki ketegangan, maka akan menimbulkan medan magnet.
Ketika suatu medan magnet tercipta, hal tersebut akan menjadi trigger bagi elektron bisa bergerak dari kutub negatif ke positif. Tegangan minimal Gate (G) agar dapat membuat Source (S) serta Drain (D) berfungsi layaknya saklar tertutup disebut tegangan threshold.
Karakteristik Transistor
Masih pembahasan mengenai apa itu transistor dan fungsinya, karakteristik pertama transistor yaitu daerah potong (cut off). Daerah cut off menggambarkan saat transistor tidak mengalirkan arus disebabkan tidak ada arus pada area basis.
Kedua, daerah saturasi merupakan kondisi yang menggambarkan arus kolektor mencapai nilai maksimum. Saat transistor pada kondisi saturasi atau jenuh, jadi transistor berperan sebagai saklar tertutup. ;
Ketiga, daerah aktif merupakan daerah kerja transistor yang terbilang “normal”, saat arus kolektor konstan pada berapapun nilai VCE. Keempat, daerah breakdown yaitu area yang tidak boleh dialami transistor, untuk menghindari kerusakan.
Breakdown dapat terjadi saat tegangan VCE transistor lebih dari batas sesuai datasheet.
Bagaimana Cara Mengukur Transistor
Pengukuran maupun pemeriksaan transistor dapat dilakukan dengan multimeter, hal ini perlu kamu ketahui, selain apa itu transistor dan fungsinya. Untuk mengetahui baik atau tidaknya kondisi transistor, bisa dilakukan dengan mengukur tahanan kaki basis, emitor, serta kolektor.
Contoh mengukur transistor PNP dan NPM yaitu mengatur posisi saklar di posisi OHM. Selanjutnya, menghubungkan probe berwarna merah ke kaki basis, serta probe hitam ke kaki emitor.
Ketika jarum bergerak ke kanan memunculkan nilai tertentu, maka ada resistensi pada resistor, menandakan resistor masih berfungsi. Selanjutnya, hubungkan probe hitam ke kaki kolektor. Ketika jarum menuju ke kanan serta menampilkan nilai resistensi, artinya transistor masih berfungsi.
Peran Transistor pada Kehidupan Modern
Pembahasan sebelumnya mengenai apa itu transistor dan fungsinya telah disebutkan bahwa transistor termasuk alat semikonduktor. Transistor termasuk komponen penting pada dunia elektronik.
Beberapa transistor dirangkai sedemikian rupa untuk menjalankan perannya sebagai logic gate, memori, serta fungsi rangkaian lain.
Mengenai pembahasan apa itu transistor dan fungsinya yang telah diulas, dapat dikatakan transistor sangat berperan penting untuk barang-barang elektronik. Bahkan, hampir semua barang elektronik memiliki transistor untuk mengatur pengoperasiannya seperti laptop, ponsel, dan lainnya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: