Cara Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian dan Contohnya yang Benar

Posted in: Pelajar

Cara Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian dan Contohnya yang Benar – Jurnal penyesuaian merupakan sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat jika ada perubahan jumlah saldo pada rekening seseorang.

Cara membuat ayat jurnal penyesuaian sebenarnya tidak sulit karena proses pencatatannya juga mudah.

Adapun jurnal penyesuaian sendiri juga memiliki fungsi untuk memudahkan pengecekan laporan keuangan. Tetapi masih banyak orang yang belum tahu bagaimana cara membuatnya.

Kamu bisa simak uraian di bawah ini mengenai jurnal penyesuaian.

Cara Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian dan Contohnya

unsplash.com/@daria_shevtsova

Jurnal penyesuaian adalah sebuah jurnal yang berupa buku besar dan di dalamnya terdapat rincian mengenai dimulainya sebuah transaksi oleh nasabah. Jadi ketika ada seorang nasabah yang melakukan transaksi maka harus dicatat dalam jurnal penyesuaian.

Jurnal penyesuaian akan membantu kamu untuk mengecek laporan keuangan di bank tersebut.

Tentu untuk mengecek laporan keuangan dari semua nasabah tidak bisa menggunakan cara manual karena membutuhkan waktu yang lama.

Maka dari itu, adanya catatan ini akan membantu pihak bank untuk memantau aktivitas transaksi yang dilakukan oleh nasabah.

Pencatatan ini berfungsi untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam laporan keuangan. 

Selain itu, tujuan lainnya adalah mengubah transaksi menjadi akuntansi akrual. Akuntansi akrual sendiri dibuat berdasarkan prinsip pendapatan yang didapat pada masa perolehan.

Pendapat yang didapat pada masa penerimaan kas tidak boleh dicatat dalam jurnal ini. 

Contoh singkatnya adalah perusahaan konstruksi yang baru memulai pembangunannya. Selama enam bulan, perusahaan konstruksi tersebut tidak melakukan penagihan kepada konsumen dan menunggu sampai proses pembangunan selesai. 

Selama waktu enam bulan, pihak perusahaan harus mencatat penyesuaiannya berapa jumlah yang akan ditagih.

Tujuan Membuat Jurnal Penyesuaian

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara membuat ayat jurnal penyesuaian, kamu harus tahu apa saja tujuan pembuatan jurnal ini.

Tujuan pertama adalah untuk memudahkan mengecek akun riil dan nominal. Biasanya pihak bank akan melakukan pemisahan dari kedua akun tersebut.

Tujuan kedua adalah memudahkan dalam memberikan gambaran mengenai berapa jumlah total uang secara keseluruhan dalam akun nominal.

Jadi petugas bank bisa mengetahui berapa pemasukan yang valid melalui jurnal penyesuaian ini.

Tujuan ketiga adalah biasanya pada akhir periode akan muncul pendapatan yang pasti pada akun riil.

Biasanya digunakan pada akun riil yang berupa aktiva dan hutang. Gambaran yang diberikan biasanya dalam bentuk neraca.

Tujuan keempat adalah untuk mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan yang muncul maka dari itu segala jenis transaksi harus dicatat pada jurnal penyesuaian.

Tentu kesalahan-kesalahan bisa saja muncul tanpa disadari, maka dari itu penting untuk selalu mencatat segala aktivitas nasabah.

Mengapa Harus Membuat Jurnal Penyesuaian Tiap Akhir Periode?

Kamu mungkin bertanya-tanya mengenai penyebab atau alasan mengapa harus membuat jurnal dan bagaimana cara membuat ayat jurnal penyesuaian yang benar. Beberapa alasannya adalah sebagai berikut:

  1. Ada jasa yang belum dibayarkan tetapi sudah dipakai. Dalam hal ini masuk ke jurnal penyesuaian jenis utang beban.
  2. Mengatasi masalah nasabah yang belum mengembalikan utang atau lewat jangka waktu yang telah disepakati. Jadi pihak bank dapat menuliskannya di catatan jurnal.
  3. Memudahkan pengecekan pada akun perlengkapan jika catatannya sesuai. Biasanya perlengkapan ini sudah digunakan tetapi belum membayar hutang.
  4. Biasanya pada akun jenis aktiva akan mengalami yang namanya penyusutan. Untuk mengatasi masalah ini dibuatlah semua akun jurnal untuk menyesuaikan nominalnya.

Fungsi Pembuatan Ayat Jurnal Penyesuaian

Selain kamu mengetahui bagaimana cara membuat ayat jurnal penyesuaian ketahui dulu mengenai fungsi-fungsinya digunakan untuk apa saja. Adapun fungsi ayat jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Historis

Fungsi jurnal penyesuaian yang pertama adalah historis. Maksudnya adalah transaksi yang dicatat urut sesuai dengan terjadinya transaksi. Jadi jika akan melakukan pengecekan bisa dengan melihat waktu transaksinya saja.

2. Fungsi Analisis

Fungsi kedua adalah sebagai analisis data yang bisa dibuktikan kebenarannya. Pihak bank juga lebih mudah untuk membedakan maka debit dan mana kredit.

3. Fungsi Pencatatan

Fungsi ketiga adalah untuk mencatat semua aktivitas yang dilakukan nasabah dan dapat dijadikan sebagai bukti.

4. Fungsi Informatif

Fungsi informatif yang dimaksud adalah semua catatan di dalam jurnal merupakan sumber informasi untuk memudahkan pegawai bank dalam melakukan pengecekan. Untuk itu penting kamu mengetahui bagaimana cara membuat ayat jurnal penyesuaian transaksi.

5. Fungsi Instruktif

Fungsi kelima ini sama dengan fungsi pembuatan jurnal pada umumnya. Fungsi instruktif yang dimaksud adalah memproses jurnal lalu dipindahkan langsung ke dalam buku besar. Hal ini agar memudahkan ketika melakukan pelaporan setiap bulannya.

6. Fungsi Jurnal yang Lain

Ada juga fungsi lain dari pembuatan jurnal ini yaitu untuk agar ketika di akhir periode mengetahui jumlah sebenarnya dari kewajiban, modal dan harta. Selain itu berfungsi sebagai penunjuk jumlah sebenarnya pada akun nominal milik nasabah.

Fungsi berikutnya adalah untuk menghitung berapa kira-kira beban dan pendapatan yang harus dibayarkan oleh nasabah. Terakhir adalah untuk memuat informasi mengenai keseluruhan saldo di buku besar dari akun riil.

Kapan Waktu yang Tepat Untuk Membuat Jurnal Penyesuaian?

Kamu tentu bertanya-tanya bukan mengenai bagaimana cara membuat ayat jurnal penyesuaian? Tetapi, sebelumnya ketahui terlebih dahulu kapan waktu yang tepat untuk mencatat penyesuaian keuangan?

1. Ketika Transaksi Sudah Terjadi Tetapi Belum Dicatat

Ketika ada seorang nasabah yang sudah melakukan transaksi akan tetapi belum dicatat oleh pihak bank jadi harus membuat sebuah jurnal penyesuaian. Misalnya, seharusnya nasabah membayar saat gajian di bulan Desember 2019 tetapi baru dibayarkan pada Januari 2020.

2. Transaksi Sudah Terjadi dan Dicatat Tetapi Tidak Sesuai

Waktu yang tepat berikutnya adalah ketika kamu sudah melakukan pencatatan dari transaksi dan ternyata catatannya tidak sesuai. Dalam hal ini kamu juga harus membuat ulang jurnal penyesuaian. Contohnya adalah ada karyawan yang memakai perlengkapan kantor.

Tentu ada perbedaan antara perlengkapan kantor yang sifatnya beban dan harta. Dalam hal ini kamu harus benar ketika akan mencatatnya di bagian harta dan beban.

Jenis-Jenis Akun yang Harus Dibuat Jurnal

Setelah mengetahui waktu yang tepat dalam pembuatan jurnal kali ini kamu juga harus mengetahui jenis akun-akun nasabah untuk jurnal penyesuaian. Ada 6 jenis akun yang harus diinput datanya yaitu sebagai berikut:

1. Akun Aktiva Tetap

Sesuai dengan bagaimana cara membuat ayat jurnal penyesuaian yang harus dicatat ketika terjadinya transaksi dan di dalamnya memuat salah satu akun yaitu aktiva tetap. Akun aktiva tetap sendiri adalah akun yang biasanya digunakan oleh nasabah yang sering mengalami penyusutan.

Akun aktiva meliputi semua harta benda atau hak yang dikuasai oleh sebuah perusahaan. Contohnya berupa mesin, bangunan, kendaraan dan sebagainya. Jadi kamu harus menghitung ulang untuk mengetahui berapa nilai tetap dari sebuah perusahaan.

Contohnya adalah ketika sebuah perusahaan membeli mobil yang harganya Rp90.000.000 dan digunakan dalam kurun waktu 9 tahun. Mobil tersebut tidak memiliki nilai residu jadi perhitungannya adalah 90 juta dibagi 9 sama dengan Rp10.000.000.

Berarti uang senilai Rp10.000.000 itu merupakan nilai penyusutan yang terjadi untuk setiap tahunnya. Setelah mencatat semua informasi maka kamu bisa mengetahui dengan jelas jumlah riil dari keseluruhan di akun aktiva.

2. Akun yang Dibayarkan di Awal

Adapun untuk jenis akun yang kedua merupakan akun beban. Biasanya nasabah melakukan pembayaran di awal karena ada juga beberapa perusahaan membayar terlebih dahulu tagihannya. Jadi akuntan harus menghitung berapa jumlah keseluruhan tagihan yang harus dibayarkan.

Cara membuat ayat jurnal penyesuaian dari neraca saldo adalah seperti misalnya ketika perusahaan memiliki asuransi sebesar Rp4 juta. Kamu mengetahui jumlah saldo yang ada di akun tersebut sebesar Rp2.500.000 jadi beban premi milik perusahaan sebesar Rp1.500.000.

3. Akun Pendapatan

Akun lain yang juga perlu dihitung dalam jurnal penyesuaian adalah akun pendapatan dan biasanya diterima di awal. Contoh singkatnya adalah perusahaan diberi pendapatan awal sebesar Rp20.000.000 akan tetapi pekerjaan yang diselesaikan baru menghabiskan Rp10.000.000 juta saja.

Dalam hal ini, akuntan harus mencatat pada jurnal penyesuaian untuk pendapatan awal yang diterima oleh perusahaan sebesar Rp10.000.000. Jadi ketika uang sudah digunakan seluruhnya maka baru akuntan kembali mencatat Rp10.000.000.

4. Akun Beban

Akun beban juga perlu dihitung untuk mengetahui beban perusahaan yang harus dibayarkan. Misalnya, seperti perusahaan mengeluarkan uang Rp30.000.000 untuk gaji pegawai. Akuntan bisa mencatatnya pada kolom debit sesuai dengan nominalnya.

Selain itu, dalam kolom kredit uang senilai Rp30.000.000 dijadikan sebagai utang gaji yang harus dibayarkan oleh perusahaan.

5. Akun Perlengkapan

Sebelum mempelajari bagaimana cara membuat ayat jurnal penyesuaian, ada satu lagi jenis akun yang harus dicatat yaitu akun perlengkapan. Akun perlengkapan ini harus dicatat oleh akuntan untuk berapa total pemakaian dana perlengkapan yang menggunakan akun tersebut.

Contoh mengenai cara membuat ayat jurnal penyesuaian kas bank adalah saldo yang tertulis pada neraca sejumlah Rp4.000.000. Akan tetapi, uangnya belum juga digunakan semuanya baru setengah saja dengan sisa Rp2.200.000.

Untuk itu akuntan perlu membuat catatan sesuai dengan berapa dana yang digunakan dari akun perlengkapan. Jadi Rp4 juta dikurangi dengan pengeluaran sebesar Rp2,2 juta berarti Rp 1.800.000 yang harus dicatat oleh kamu.

Bagaimana Cara Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian yang Benar?

Agar kamu tidak salah dalam pembuatan jurnal penyesuaian, penting untuk mengetahui bagaimana cara membuat ayat jurnal penyesuaian yang tepat.

1. Penyusutan Aktiva Tetap

Contoh penyusutan aktiva tetap yang terjadi pada perusahaan, misalnya mesin operasional perusahaan dengan harga perolehan Rp 50.000.000 dan penyusutan yang terjadi sebesar 10% tiap tahun, maka cara membuat ayar jurnal penyesuaian yang baik adalah.

Pada pos penyusutan aktiva tetap, kamu menuliskan dua keterangan pada baris yang berbeda, yaitu biaya penyusutan aktiva dan akumulasi penyusutan aktiva. Angka pada biaya penyusutan diletakkan pada kolom debit, sedangkan akumulasi penyusutan di kolom kredit. 

2. Akun yang Dibayarkan di Awal

Kamu membayar premi asuransi di muka sejumlah Rp 1.200.000 untuk periode 17 Oktober 2021 sampai 17 Oktober 2022, maka pada bulan Januari 2022 (ketika ayat jurnal penyesuaian dibuat) premi yang dibayarkan baru sebesar Rp 1.200.000:12×3 = Rp 300.000.

Pencatatan dengan pendekatan neraca

Pencatatan pendekatan laba rugi

Penulisan dengan pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi tentu akan memiliki format yang berbeda, jadi pastikan kamu menempatkan angka tersebut pada kolom yang seharusnya, apakah itu di kolom debit atau kolom kredit. 

3. Akun Pendapatan

Contohnya, kamu menerima pendapatan sewa ruangan sebesar Rp 2.400.000 untuk setahun pada 17 Oktober 2021. Pada bulan Januari 2022, biaya sewa yang sudah digunakan adalah Rp 2.400.000:12×3 = Rp 600.000.

Pencatatan dengan pendekatan neraca

Sama halnya dengan penulisan pada beban dibayar di muka, pos pendapatan diterima di muka juga bisa dicatat dalam dua pendekatan, yaitu neraca dan laba rugi. Penempatan angka juga harus dipastikan benar agar tidak terjadi kesalahan di buku akuntansi perusahaan.

4. Akun Beban

Misalnya, kamu harus membayar gaji karyawan pada bulan Februari yang akan dibayarkan di bulan selanjutnya, yaitu 1 Maret 2021 sebesar Rp 3.000.000, maka dilakukan pembuatan ayat jurnal penyesuaian seperti berikut

Pada pos beban yang masih harus dibayar, kamu menuliskan dua keterangan pada baris yang berbeda, yaitu beban gaji dan utang gaji. Angka pada beban gaji diletakkan pada kolom debit, sedangkan utang gaji pada kolom kredit. 

5. Akun Perlengkapan

Misalnya, saldo perlengkapan awal tahun sebesar Rp 3.000.000 dan ternyata pada akhir tahun masih tersisa Rp 2.000.000 saja, maka kamu bisa menulis ayat jurnal penyesuaian seperti contoh berikut ini. 

Pada pos biaya pemakaian perlengkapan, kamu menuliskan dua keterangan pada baris yang berbeda, yaitu biaya pemakaian perlengkapan dan cadangan perlengkapan. Kolom debit berisi Angka pada biaya pemakaian dan kolom kredit berisi cadangan perlengkapan . 

Kini kamu sudah mengetahui bagaimana cara membuat ayat jurnal penyesuaian yang benar.

Tentu kamu membuatnya harus menyesuaikan dengan jenis akun yang digunakan. Pencatatan jurnal ini berfungsi untuk mengetahui jumlah keseluruhan di akhir. 


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah