Cara Menghitung Selamatan Orang Meninggal 7 Hari Hingga 1000 beserta Contohnya

Cara Menghitung Selamatan Orang Meninggal 7 Hari Hingga 1000 beserta Contohnya – Selamatan orang meninggal adalah kegiatan tahlilan atau pembacaan doa untuk orang yang sudah meninggal.

Perhitungan tanggal penentuan selamatan orang meninggal tidak bisa dilakukan asal-asalan dan harus dilakukan mengikuti aturan tertentu.

Berikut ini Mamikos sajikan ulasan lengkap mengenai cara menghitung selamatan orang meninggal 7 hari hingga 1000 beserta contohnya. Yuk, simak!

Cara Menghitung Selamatan Orang Meninggal 7 Hari hingga 1000 dan Contohnya

unsplash.com/@hudsoncrafted

Kasus terkait kebingungan saat menghitung selamatan orang meninggal seringkali dijumpai di masyarakat, apalagi saat ada peristiwa kematian yang terjadi.

Saat selamatan orang meninggal, terdapat doa-doa yang dipanjatkan. Oleh karena itu perhitungannya perlu dilakukan secara tepat.

Agar kamu bisa menghitung waktu selamatan orang meninggal 7 hari hingga 1000 beserta contohnya, pada artikel berikut Mamikos akan memberikan informasinya dengan tambahan kalender Jawa.

Apa Itu Selamatan Orang Meninggal?

Selamatan orang meninggal bukanlah acara untuk memberikan ucapan selamat pada orang yang sudah tiada. Sebab, istilah tersebut merujuk pada kegiatan tahlilan untuk membaca ayat-ayat Al Quran dan berdzikir.

Sebagian umat Islam di Indonesia menjalankan selamatan sebagai bentuk doa pada orang yang sudah meninggal dan untuk memperingati momen tersebut.

Pada acara tahlilan, orang-orang berkumpul untuk membacakan doa pada orang yang sudah meninggal.

Di akhir acara, biasanya terdapat acara makan-makan dan adanya hidangan dari penyelenggara acara untuk dibawa pulang.

Waktu Selamatan Orang Meninggal

Selamatan dilaksanakan mulai dari hari pertama kematian sampai hari ketujuh dan berlanjut pada periode yang ditentukan, seperti selamatan hari ke-40, selamatan hari ke-100, selamatan kesatu tahun pertama, selamatan tahun kedua, selamatan tahun ketiga, bahkan selamatan hari ke-1000.

Berbagai Macam Istilah Selamatan dalam Budaya Jawa

Istilah-istilah terkait selamatan dalam budaya Jawa cukup beragam, seperti:

  1. Geblak: merupakan selamatan yang dilakukan setelah prosesi penguburan hari pertama, sehingga dilaksanakan hari itu juga dan pelaksanaannya tidak boleh ditunda. Nama lain geblak adalah ngesur atau nyaur
  2. Nelung dina: merupakan selamatan tiga hari kematian yang dilaksanakan pada hari ketiga serta pasaran yang ketiga. Biasanya, nelung dina dilakukan menjelang malam. Tujuan nelung dina adalah untuk menyempurnakan nafsu pada jasad manusia yang asalnya dari air, angin, api, dan bumi.
  3. Mitung dina: merupakan selamatan tujuh hari kematian yang dilaksanakan pada hari ketujuh. Misalnya seseorang meninggal pada hari Jumat Kliwon, maka mitung dina akan dilaksanakan pada Kamis Legi. Tujuan mitung dina adalah untuk menyempurnakan kulit serta rambut.
  4. Matangpuluh dina: merupakan selamatan yang dilaksanakan pada hari ke-40 dengan rumus perhitungan hari kelima bulan masehi dan pasaran hari kelima (masarma). Tujuan matangpuluh dina adalah untuk menyempurnakan anggota badan yang merupakan titipan kedua orang tua.
  5. Nyetatus dina: merupakan selamatan seratus hari orang yang sudah meninggal yang dilaksanakan pada hari ke-100 setelah kematian. Cara menghitung selamatan nyetatus dina adalah hari kedua pasaran kelima (rosarma). Tujuan nyetatus dina adalah untuk menyempurnakan jasad.
  6. Pendhak 1: merupakan selamatan mendhak sepisan yang dilaksanakan 1 tahun setelah kematian. Pada tahun Jawa, periode satu tahun adalah 354 – 355 hari. Tujuan pendhak 1 adalah sebagai peringatan bahwa kulit daging dan semua isti perut sudah sempurna.
  7. Pendhak 2: merupakan selamatan mendhak pindho yang dilaksanakan 2 tahun setelah kematian. Pada tahun Jawa, periode dua tahun adalah 708 hari. Tujuan pendhak 2 adalah sebagai peringatan bahwa seluruh anggota badan selain tulang sudah sempurna.
  8. Nyewu: merupakan selamatan yang dilaksanakan pada hari ke-1000 setelah kematian. Untuk menghitung nyewu, digunakan hari keenam pasaran serta pasaran kelima setelah kematian (nemsarm). Tujuan nyewu adalah untuk menyempurnakan jasad manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa jasad sudah menyatu dengan tanah sebagai asal muasal manusia.

Perhitungan di atas masih dilestarikan sebagian orang di Jawa sebagai bentuk menjaga budaya dan adat untuk keselamatan orang meninggal.

Cara Menghitung Selamatan Orang Meninggal

Perhitungan selamatan orang meninggal sebenarnya bukan proses yang sulit, apalagi sudah ada kalkulator menghitung 1000 hari orang meninggal, menghitung 100 hari orang meninggal, dan tanggal yang dianggap penting.

Ada pula rumus menghitung selamatan orang meninggal yang bisa kamu gunakan dengan memasukkan data tanggal kematian. Selain itu, aplikasi menghitung 1000 hari orang meninggal juga lebih mudah digunakan.

Lalu, bagaimana cara menghitung selamatan orang meninggal jika yang dicari adalah cara menghitung 7 hari orang meninggal dan cara menghitung 1000 hari orang meninggal?

Diketahui seseorang meninggal hari Sabtu Pahing

Cara Menghitung Selamatan 3 Hari Orang Meninggal

  • Rumus: lusarlu (hari ketiga dan pasaran ketiga)
  • Selamatan: Sabtu Pahing, maka dihitung 1-2, sehingga selamatan dilaksanakan Minggu pon malam Senin

Cara Menghitung Selamatan 7 Hari Orang Meninggal

  • Rumus: tusaro (hari ketujuh dan pasaran kedua)
  • Selamatan: Sabtu Pahing, maka dihitung 6, sehingga selamatan dilaksanakan Kamis Pahing malam Jumat

Cara Menghitung Selamatan 40 Hari Orang Meninggal

  • Rumus: masarma (hari kelima dan pasaran kelima)
  • Selamatan: Sabtu Pahing, maka dihitung 1 bulan + 3 hari, sehingga selamatan dilaksanakan Selasa Kliwon malam Rabu

Cara Menghitung Selamatan 100 Hari Orang Meninggal

  • Rumus: rosarma (hari kedua dan pasaran kelima)
  • Selamatan: Sabtu Pahing, maka dihitung bulan kematiannya sampai 3 bulan + 10 hari, atau tepatnya 4 bulan, kemudian dihitung mulai hari pertama di bulan 4 sampai 10 hari, kemudian dicocokkan sesuai hari di pasaran.

Cara Menghitung Selamatan 1 Tahun Orang Meninggal

  • Rumus: patsarpat (hari keempat dan pasaran keempat)
  • Selamatan: Jika seseorang meninggal di bulan Sura, perhitungan dilakukan sampai 1 tahun di bulan Sura, kemudian dicocokkan hari kematiannya.
  • 4 hari 4 pasaran maka akan didapatkan hari Senin wage malam Selasa kliwon

Cara Menghitung Selamatan 1000 Hari Orang Meninggal

  • Rumus: nemsarma (hari keenam dan pasaran kelima)
  • Selamatan: Sabtu pahing dihitung 6 hari 5 pasaran, didapatkan hasil Rabu legi malam Kamis.Sebab, dihitung 35 bulan dimulai bulan kematiannya.
  • Sebagai informasi tambahan, apabila seseorang meninggal di tanggal 1, 2, 3 pada bulan Jawa dengan 30 hari, maka hitungannya akan berbeda karena dihitung 34 bulan. Contoh: seseorang meninggal tanggal 1, 2, 3 bulan Sura, maka dihitung sebagai 34 bulan kemudian disesuaikan.

Contoh Perhitungan Selamatan Orang Meninggal

Berikut ini adalah contoh-contoh hasil perhitungan selamatan orang meninggal mulai dari 3 hari hingga 1000 hari yang bisa kamu amati polanya:

Contoh 1: Waktu meninggal 6 Februari 2023

Meninggal

  • Pasaran: Senin Pon
  • Masehi: 6 Februari 2023 M
  • Hijriah: 15 Rajab 1444 H
  • Jawa: 15 Rejeb 1956 Ja
  • Nep: 11

3 hari

  • Pasaran: Rabu Kliwon
  • Masehi: 8 Februari 2023 M
  • Hijriah: 17 Rajab 1444 H
  • Jawa: 17 Rejeb 1956 Ja
  • Nep: 15

7 hari

  • Pasaran: Minggu Wage
  • Masehi: 12 Februari 2023 M
  • Hijriah: 21 Rajab 1444 H
  • Jawa: 21 Rejeb 1956 Ja
  • Nep: 9

40 hari

  • Pasaran: Jumat Pahing
  • Masehi: 17 Maret 2023 M
  • Hijriah: 25 Syakban 1444 H
  • Jawa: 25 Ruwah 1956 Ja
  • Nep: 15

100 hari

  • Pasaran: Selasa Pahing
  • Masehi: 16 Mei 2023 M
  • Hijriah: 26 Syawal 1444 H
  • Jawa: 26 Sawal 1956 Ja
  • Nep: 12

Pendhak I

  • Pasaran: Kamis Legi
  • Masehi: 25 Januari 2024 M
  • Hijriah: 13 Rajab 1445 H
  • Jawa: 13 Rejeb 1957 Ja
  • Nep: 13

Pendhak II

  • Pasaran: Senin Kliwon
  • Masehi: 13 Januari 2025 M
  • Hijriah: 13 Rajab 1446 H
  • Jawa: 13 Rejeb 1958 Ja
  • Nep: 12

1.000 hari

  • Pasaran: Sabtu Pahing
  • Masehi: 1 November 2025 M
  • Hijriah: 10 Jumadil awal 1447 H
  • Jawa: 10 Jumadil awal 1959 Ja
  • Nep: 18

Penutup

Demikian informasi terkait cara menghitung selamatan orang meninggal 7 hari hingga 1000 beserta contohnya yang perlu kamu ketahui.

Terapkan prinsip-prinsip perhitungan di atas untuk menghitung waktu selamatan secara tepat. Perlu kamu ketahui bahwa hitungan weton Jawa berbeda dengan hitungan selamatan.

Apabila kamu masih tetap merasa kesulitan saat menghitungnya, gunakan aplikasi penghitung selamatan orang meninggal dengan memasukkan data-data yang diperlukan.

Dapatkan informasi untuk pelajar, mahasiswa, dan anak kost melalui blog Mamikos yang dapat kamu akses secara gratis. Ada pula informasi tentang dunia hiburan di sana. Semoga bermanfaat.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah