4 Ciri-ciri Batuk, Demam Dan Sesak Napas Karena Virus Corona

Virus Corona – Dari hari ke hari penyebaran virus Corona atau Covid-19 terus mengancam, termasuk di Indonesia. Virus yang berasal dari Wuhan, China ini bisa menginfeksi semua lapisan usia, tua muda, dewasa, anak-anak, bayi, pria dan wanita. Bahkan, orang yang tidak terlihat sekalipun kabarnya bisa terkena virus Corona. Secara khusus, seseorang yang terjangkit virus Corona akan mengalami batuk, demam, dan sesak nafas. Agar dapat membedakan seseorang yang mengalami ketiga gejala tersebut terkena virus Corona atau tidak, kamu bisa mengenali ciri-cirinya di bawah ini.

Virus Corona: Ciri-ciri Batuk, Demam, Dan Sesak Nafas

cdn1-production-images-kly.akamaized.net

 

Umumnya, ciri-ciri atau gejala terinfeksi virus Corona jenis baru penyebab Covid-19 hampir sama dengan gejala sejumlah penyakit lainnya. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan sejumlah gejala yang bisa mengindikasikan seseorang mengidap virus Corona. Gejala-gejala tersebut diketahui dari melihat apa yang dialami oleh para pasien yang sudah terkonfirmasi positif. Biasanya pasien yang terkonfirmasi virus Corona ini akan merasakan batuk kering, demam, hingga sesak nafas.

Ciri-Ciri Batuk Penderita Virus Corona

i0.wp.com

Mungkin beberapa orang sudah mendengar bahwa deteksi awal gejala virus Corona (Covid-19) bisa melalui jenis batuk yang dialami pasien. Menurut data WHO sebanyak 67% pasien Corona mengalami batuk sebagai gejala awal. Namun batuk yang dialami lebih banyak berupa batuk kering. Sekilas, memang tampak mudah jika dibedakan berdasar jenis batuk, berdahak atau kering. Namun banyak yang bertanya juga seperti apa batuk kering yang dimaksud oleh lembaga kesehatan dunia tersebut?

  • Batuk kering yang terjadi terus menerus dan tidak berdahak
  • Batuk kering terjadi setidaknya dalam waktu setengah hari.
  • Batuk ini tidak terjadi sesekali hanya karena kamu berdehem atau ada sesuatu yang menyangkut di tenggorokan.
  • Batuk ini adalah sesuatu yang baru dirasakan oleh penderitanya. Artinya, bukan batuk seperti yang biasa dirasakan, misalnya karena seseorang terbiasa merokok kemudian sering batuk, dan sebagainya.

Meskipun penderita batuk kering tidak bisa disebut 100 persen adalah penderita virus Corona, namun jenis batuk ini lebih berpotensi menjadi gejala virus Corona daripada batuk basah yang menghasilkan dahak. Disebutkan, 67,7 persen pasien yang terkonfirmasi sebagai penderita virus Corona menunjukkan gejala batuk kering ini, sehingga tak jarang disebut sebagai gejala kunci.
Oleh karena itu, jika kamu merasa sedang mengalami batuk kering seperti ini disarankan untuk melakukan isolasi diri secara mandiri sebagai langkah preventif menularkan virus ke orang lain.

Ciri-Ciri Demam Penderita Virus Corona

i1.wp.com

Salah satu gejala lain yang kerap dirasakan oleh penderita virus Corona (Covid-19) adalah demam tinggi. Sebagai virus yang baru berusia beberapa bulan, masih banyak sifat dari SARS-COV-2 (penyebab Covid-19) yang belum diketahui. Hal ini membuat gejala penyakit ini seringkali dianggap sebagai gejala penyakit lain yang lebih familiar, salah satunya demam berdarah dengue (DBD). Tidak banyak yang tahu bahwa, perbedaan demam yang dialami penderita DBD dan virus Corona sebenarnya tipis.

Faktanya, DBD dan virus Corona (Covid-19) merupakan penyakit yang sama-sama disebabkan oleh infeksi virus. Sehingga, gejala awal yang terjadi memang bisa saja mirip, seperti demam, nyeri otot, dan badan terasa lemas. Menurut laporan yang diterbitkan di Singapura, ada dua contoh kasus yang menggambarkan kesalahan diagnosis virus Corona menjadi demam berdarah dengue. Di Indonesi ada pula yang mengalami kejadian serupa yakni, artis ibu kota Andrea Bimo yang positif terinfeksi virus Corona dan sebelumnya menerima perawatan di rumah sakit dengan diagnosis awal demam berdarah.

Meskipun demam yang dialami penderita DBD dan virus Corona sangat mirip, tentu saja ada yang bisa menjadi pembedanya. Berikut ada beberapa hal yang bisa menjadi pembeda demam yang dialami penderita DBD dan virus Corona:

  • Gejala
    Secara klinis, gejala DBD dan infeksi virus Corona (Covid-19) memang tidaklah jauh berbeda. Namun, ada beberapa hal sebagai ciri khas gejala DBD yang sejauh ini belum ditemukan pada pasien Covid-19, yaitu munculnya bintik-bintik merah yang biasanya muncul pada hari kedua hingga kelima setelah tubuh mulai demam. Pada beberapa orang, DBD juga bisa memicu terjadinya perdarahan ringan seperti mimisan, gusi berdarah, dan mudah memar.
  • Mekanisme penyebaran
    Seperti yang kita ketahui, meskipun berasal sama-sama dari virus namun penularan DBD dan virus Corona (Covid-19) berbeda. Seperti yang kita tahu, DBD ditularkan melalui nyamuk. Sementara itu, virus Corona ditularkan melalui droplet atau percikan air liur penderita.
  • Pemeriksaan
    Pemeriksaan DBD yang menyeluruh biasanya disertai dengan pemeriksaan darah lengkap. Sementara itu pada virus Corona (Covid-19), pemeriksaan spesimen darah biasanya hanya dilakukan saat rapid test menggunakan antibody. Untuk infeksi virus Corona, pemeriksaan yang paling akurat adalah dengan pengambilan sampel melalui tes swab baik dari hidung maupun tenggorokan yang kemudian diperiksa menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).
  • Cara pencegahan
    Mempraktikkan physical distancing atau menjaga jarak antarmanusia, sangat penting untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19). Sebab, droplet yang keluar dari tubuh penderita yang positif, masih bisa jatuh ke permukaan di dekatnya. Selain itu, rajin cuci tangan dan tidak menyentuh wajah juga sangat bisa mengurangi penularan virus corona. Sementara itu pada DBD, cara paling efektif untuk mencegahnya adalah dengan memutus daur hidup nyamuk, sebagai pembawa virus. Menjaga kebersihan lingkungan dengan menutup rapat tempat yang bisa menampung air, menguras bak mandi, dan mendaur ulang wadah yang bisa menampung air dianggap efektif untuk cegah DBD.

Ciri-Ciri Sesak Napas Penderita Virus Corona

cdn-cas.orami.co.id

Selain batuk kering dan demam tinggi, penderita virus Corona (Covid-19) juga menunjukkan gejala lain yakni sesak nafas. Seperti yang diketahui, infeksi virus Corona ini menyerang saluran pernapasan sehingga mengakibatkan sesak napas. Namun, masalah pernapasan juga kerap terjadi pada orang yang memiliki riwayat sakit asma. Lalu, bagaimana membedakan keduanya? Dikatakan pakar meski sama-sama sesak napas, gejala virus Corona dengan asma ternyata berbeda.

  • Pada pendertia asma, ketika mengeluarkan udara dari paru-paru rasanya berat, butuh tenaga ekstra. Untuk penderita virus Corona (Covid-19), untuk mengeluarkan nafas seperti biasa saja sudah terasa sangat berat.
  • Berbeda dengan penderita asma, gejala sesak napas pada infeksi virus Corona (Covid-19) tidak selalui disertai dengan batuk.
  • Sesak napas baru akan terjadi saat gejala virus Corona (Covid-19), pada tingkatan sedang dan berat.

Beberapa pasien positif Virus Corona atau Covid-19 umumnya mengalami ketiga gejala tersebut, seperti batuk, demam, dan sesak nafas. Ada pula yang merasakan gejala seperti flu, masalah pencernaan, tubuh nyeri, lelah, pilek, sakit tenggorokan, dan bersin. Untuk membedakan gejala yang kamu alami dengan gejala Virus Corona, kamu perlu membaca kembali artikel di atas sebagai pembedanya. Oh iya, buat kamu yang berencana ingin merantau ke luar kota untuk menempuh pendidikan, maka jangan lupa untuk download aplikasi Mamikos di ponsel kamu ya! Di aplikasi Mamikos kamu akan dengan mudah menemukan informasi seputar kost-kostan, sewa apartemen, hingga sewa rumah kontrakan dengan mudah yang bisa menjadi tempat tinggal kamu nantinya.

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu: