30 Contoh Bank Sentral beserta Tujuan, Tugas, Pengertian, dan Wewenangnya

30 Contoh Bank Sentral beserta Tujuan, Tugas, Pengertian, Wewenangnya – Bank sentral bisa dikatakan sebagai induk dari berbagai bank yang ada di suatu negara.

Tugasnya yang sangat krusial
membuat bank sentral memiliki berbagai wewenang untuk mengatur keuangan dan
bank-bank di suatu negara.

Agar lebih jelas lagi, berikut
akan Mamikos jelaskan mengenai pengertian, tugas, tujuan, hingga contoh bank
sentral dari berbagai negara di dunia.

Apa yang Dimaksud dengan Bank Sentral?

canva.com/@sasirin pamai

Bank sentral adalah lembaga keuangan yang bertanggung jawab
atas pengaturan dan pengelolaan kebijakan moneter di suatu negara.

Peran utamanya adalah untuk menjaga stabilitas nilai mata
uang dan mengawasi sistem keuangan.

Bank sentral juga memiliki wewenang untuk mengeluarkan mata
uang, mengatur suku bunga, dan berbagai kebijakan lainnya guna mencapai tujuan
stabilitas ekonomi.

Contoh bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia,
sedangkan Federal Reserve adalah bank sentral Amerika Serikat.

Bank sentral berperan penting dalam menjaga ketahanan
ekonomi suatu negara dan berkolaborasi dengan pemerintah serta lembaga keuangan
lainnya.

Tujuan Bank Sentral

1. Menjaga Stabilitas Harga

Tujuan bank sentral yang paling utama adalah menjaga
stabilitas harga, yang sering diartikan sebagai mengendalikan tingkat inflasi.

Stabilitas harga penting untuk menciptakan lingkungan
ekonomi yang dapat diprediksi dan stabil.

2. Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi

Bank sentral juga berusaha mendukung pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan.

Mereka dapat menggunakan kebijakan moneter untuk merangsang
atau memperlambat aktivitas ekonomi agar tetap berada pada tingkat yang sehat.

3. Peningkatan Lapangan Kerja

Dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi, bank sentral juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja.

Keputusan terkait suku bunga dan kebijakan lainnya dapat
mempengaruhi tingkat pengangguran di suatu negara.

4. Stabilitas Sistem Keuangan

Tujuan bank sentral selanjutnya bertanggung jawab atas
stabilitas sistem keuangan, termasuk pengawasan terhadap bank dan lembaga
keuangan lainnya.

Mereka berupaya mencegah krisis keuangan yang dapat
merugikan perekonomian.

5. Stabilitas Nilai Tukar

Beberapa bank sentral memiliki tujuan untuk menjaga
stabilitas nilai tukar mata uang nasional.

Stabilitas nilai tukar sangatlah penting dalam konteks
perdagangan internasional dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Tugas Bank Sentral

Tugas bank sentral mencakup sejumlah fungsi kunci yang
mendukung pencapaian tujuan-tujuannya.

Semua tugas ini dirancang untuk memastikan stabilitas
ekonomi dan keuangan, serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan.

Berikut adalah beberapa tugas utama bank sentral:

1. Kebijakan Moneter

Tugas bank sentral mengelola kebijakan moneter untuk
mengendalikan jumlah uang yang beredar dan suku bunga.

Mereka dapat menggunakan instrumen seperti suku bunga acuan,
operasi pasar terbuka, dan persyaratan cadangan bank untuk mencapai target
inflasi atau tujuan moneter lainnya.

2. Pengawasan dan Regulasi Keuangan

Bank sentral memiliki tugas pengawasan terhadap lembaga keuangan seperti bank dan institusi keuangan lainnya.

Tugas bank sentral mencakup pemantauan kesehatan keuangan
mereka, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, dan menjaga stabilitas sistem
keuangan.

3. Emiten Mata Uang

Bank sentral bertanggung jawab atas produksi dan manajemen
mata uang negara.

Bank sentral bertugas memastikan keberlanjutan pasokan uang,
mencegah pemalsuan, dan menjaga integritas mata uang.

4. Operasi Pasar Terbuka

Bank sentral dapat melakukan operasi pasar terbuka, yaitu
membeli atau menjual surat berharga di pasar keuangan.

Hal ini dilakukan untuk mengendalikan likuiditas dan
memengaruhi suku bunga.

5. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

Bank sentral berperan dalam menyelenggarakan sistem
pembayaran yang efisien dan aman.

Tugas ini melibatkan pengelolaan sistem kliring dan
penyelesaian serta pembayaran antarbank.

6. Manajemen Cadangan Devisa

Bank sentral memiliki tugas mengelola cadangan devisa
negara. Cadangan ini digunakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan
membantu mengatasi tekanan ekonomi luar negeri.

7. Kerjasama dengan Pemerintah

Bank sentral bekerja sama dengan pemerintah dalam merancang
dan melaksanakan kebijakan ekonomi.

Melibatkan dialog terkait kebijakan fiskal dan moneter untuk mencapai tujuan ekonomi nasional.

Wewenang Bank Sentral

1. Penetapan Target Moneter

Sebagai contoh bank sentral, Bank Indonesia memiliki
kewenangan untuk menetapkan target moneter berdasarkan laju inflasi, sebagai
langkah untuk menjaga stabilitas ekonomi.

2. Pengendalian Moneter

Dengan menggunakan instrumen kebijakan moneter, wewenang
bank sentral bertugas mengontrol jumlah uang yang beredar dalam upaya mengelola
kondisi ekonomi.

3. Manajemen Mata Uang Rupiah

Sebagai penerbit resmi, Bank Indonesia memiliki tanggung
jawab penuh terkait penerbitan, distribusi, penarikan, dan pemusnahan mata uang
rupiah.

4. Regulasi Sistem Pembayaran

Bank Indonesia memberikan izin serta mengawasi
lembaga-lembaga yang menyelenggarakan sistem jasa pembayaran, menjaga
kelancaran transaksi keuangan.

5. Perizinan dan Pengawasan Bank

Bank Indonesia berwenang memberikan serta mencabut izin
lembaga atau kegiatan usaha perbankan, sambil melakukan pengawasan ketat
terhadap kegiatan bank.

6. Penegakan Aturan dan Sanksi

Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Bank Indonesia
memiliki kewenangan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi
bank yang tidak mematuhi peraturan.

Contoh Bank Sentral

1. Federal Reserve System (The Fed) – Amerika Serikat

Federal Reserve adalah contoh bank sentral di Amerika
Serikat yang didirikan pada tahun 1913.

The Fed memiliki tanggung jawab untuk menjaga stabilitas
harga, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja.

Mereka mengatur kebijakan moneter melalui pengendalian suku
bunga dan operasi pasar terbuka.

Federal Reserve juga mengawasi sistem perbankan, memberikan
layanan keuangan kepada pemerintah, dan memelihara stabilitas keuangan.

2. European Central Bank (ECB) – Uni Eropa

Didirikan pada tahun 1998, ECB bertanggung jawab atas
kebijakan moneter di wilayah euro.

Mereka mengontrol suku bunga acuan, mengeluarkan uang euro,
dan terlibat dalam kebijakan yang bertujuan menjaga stabilitas harga di kawasan
euro.

3. Bank of England – Britania Raya

Bank of England adalah contoh bank sentral dari Britania
Raya yang didirikan pada tahun 1694.

Tugas utamanya adalah menjaga stabilitas nilai pound
sterling, mengatur kebijakan moneter, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Bank of England juga memiliki peran dalam pengawasan
perbankan dan kebijakan makroprudensial untuk menjaga stabilitas sistem
keuangan.

4. Bank of Japan (BOJ) – Jepang

Bank of Japan adalah bank sentral Jepang yang didirikan pada tahun 1882.

BOJ memiliki tujuan untuk mencapai stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Mereka mengatur kebijakan moneter, mengawasi sistem
pembayaran, dan berpartisipasi dalam kebijakan ekonomi pemerintah untuk
mencapai target ekonomi nasional.

5. Bank Indonesia – Indonesia

Bank Indonesia adalah contoh bank sentral dari Indonesia
yang didirikan pada tahun 1953.

Tugas utamanya meliputi menjaga stabilitas nilai rupiah,
mengatur kebijakan moneter, dan memelihara stabilitas sistem keuangan.

Bank Indonesia juga berperan dalam pengawasan dan pengaturan
lembaga keuangan di Indonesia.

11. Central Bank of Russia (CBR) – Rusia

Central Bank of Russia adalah bank sentral Rusia yang
bertanggung jawab atas kebijakan moneter, menjaga stabilitas harga, dan
melaksanakan kebijakan mata uang.

Mereka juga terlibat dalam pengawasan lembaga keuangan di
Rusia untuk memastikan stabilitas sistem keuangan.

12. Central Bank of Nigeria (CBN) – Nigeria

Central Bank of Nigeria didirikan pada tahun 1958.

CBN memiliki tanggung jawab untuk mengatur kebijakan
moneter, mengendalikan inflasi, dan menjaga stabilitas nilai naira.

CBN juga terlibat dalam pengawasan perbankan dan keuangan di
Nigeria.

13. Swiss National Bank (SNB) – Swiss

Swiss National Bank adalah bank sentral Swiss yang berdiri pada tahun 1907.

SNB fokus pada kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas
harga dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Swiss.

SNB terlibat dalam operasi pasar terbuka dan manajemen
cadangan devisa.

14. Bank of Canada (BoC) – Kanada

Bank of Canada adalah contoh bank sentral Kanada yang
didirikan pada tahun 1934.

BoC bertanggung jawab atas kebijakan moneter, menjaga
stabilitas harga, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kanada.

Mereka juga terlibat dalam operasi pasar terbuka dan
pengawasan sistem keuangan.

15. Central Bank of Argentina (BCRA) – Argentina

Central Bank of Argentina berdiri sejak tahun 1935.

BCRA berfokus pada kebijakan moneter, menjaga stabilitas
nilai peso, dan berpartisipasi dalam upaya untuk mengendalikan inflasi.

Bank sentral ini memiliki peran dalam pengawasan perbankan
di Argentina.

16. People’s Bank of China (PBOC) – Tiongkok

People’s Bank of China adalah bank sentral Tiongkok yang
bertanggung jawab atas kebijakan moneter dan operasi keuangan di Tiongkok.

Bank ini mengatur jumlah uang yang beredar, mengendalikan
suku bunga, dan berpartisipasi dalam menjaga stabilitas nilai tukar yuan.

17. Reserve Bank of India (RBI) – India

Reserve Bank of India adalah bank sentral India yang didirikan pada tahun 1935.

RBI bertugas mengatur kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi.

18. Banco Central do Brasil (BCB) – Brasil

Banco Central do Brasil pertama kali dibentuk pada tahun 1964.

BCB bertanggung jawab atas kebijakan moneter, mengendalikan inflasi, dan menjaga stabilitas nilai mata uang real.

BCB terlibat dalam pengaturan sistem keuangan Brasil sebagai
bentuk tugas bank sentral.

19. Reserve Bank of Australia (RBA) – Australia

RBA yang ada sejak 1960 berfokus pada stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan moneter.

Tugasnya adalah mengawasi keuangan dan sistem pembayaran di
Australia.

20. South African Reserve Bank (SARB) – Afrika Selatan

South African Reserve Bank adalah bank sentral Afrika
Selatan yang didirikan pada tahun 1921.

SARB bertugas menjaga stabilitas harga, mengatur kebijakan
moneter, dan memelihara stabilitas sistem keuangan di Afrika Selatan.

21. Central Bank of Chile (Banco Central de Chile) – Chili

Banco Central de Chile bertanggung jawab atas kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas harga, mengatur suku bunga, dan memantau kebijakan fiskal.

Mereka juga terlibat dalam pengelolaan cadangan devisa dan
stabilitas sistem keuangan.

22. Bank of Thailand (BOT) – Thailand

BOT memiliki peran dalam mengatur kebijakan moneter, menjaga
stabilitas harga, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Thailand.

Fungsi lainnya adalah terlibat dalam pengawasan perbankan
dan operasi pasar terbuka.

23. Central Bank of the Philippines (Bangko Sentral ng Pilipinas) –
Filipina

Central Bank of the Philippines, atau Bangko Sentral ng
Pilipinas (BSP), adalah bank sentral Filipina yang didirikan pada tahun 1993.

BSP bertanggung jawab atas kebijakan moneter, mengendalikan inflasi, dan memelihara stabilitas sistem keuangan.

Mereka juga terlibat dalam pengawasan lembaga keuangan di Filipina.

24. Bank of Mexico (Banco de México) – Meksiko

Ada sejak 1925 Bank of Mexico, atau Banco de México, adalah bank sentral yang berasal dari Meksiko.

Bank ini bertugas menjaga stabilitas harga, mengelola
kebijakan moneter, dan mengawasi sistem pembayaran di Meksiko.

Tugas bank sentral ini adalah menjaga stabilitas nilai tukar
peso.

25. Central Bank of Egypt (CBE) – Mesir

Central Bank of Egypt adalah bank sentral Mesir yang
didirikan pada tahun 1961.

CBE memiliki tanggung jawab untuk mengatur kebijakan
moneter, menjaga stabilitas harga, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Mesir.

26. Central Bank of South Korea (Bank of Korea) – Korea Selatan

Didirikan pada tahun 1950, Bank og Korea memiliki tanggung
jawab untuk menjaga stabilitas harga, mengatur kebijakan moneter, dan
memelihara stabilitas sistem keuangan di Korea Selatan.

Bank of Korea juga terlibat dalam operasi pasar terbuka dan
manajemen cadangan devisa.

27. Central Bank of Malaysia (Bank Negara Malaysia) – Malaysia

Bank Negara Malaysia didirikan pada tahun 1959.

Bank ini memiliki peran dalam mengatur kebijakan moneter,
menjaga stabilitas harga, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Malaysia.

28. Central Bank of Kenya (CBK) – Kenya

CBK memiliki tugas untuk menjaga stabilitas harga, mengatur
kebijakan moneter, dan memelihara stabilitas sistem keuangan di Kenya.

Mereka juga berperan dalam pengawasan lembaga keuangan dan
sistem pembayaran.

29. Central Bank of Saudi Arabia – Arab Saudi

Central Bank of Saudi Arabia pertama kali didirikan di tahun 1952.

Bank ini bertanggung jawab atas kebijakan moneter, menjaga
stabilitas harga, dan mengelola sistem pembayaran di Arab Saudi.

30. Central Bank of Nigeria (CBN) – Nigeria

CBN bertanggung jawab atas kebijakan moneter, menjaga stabilitas harga, dan memelihara stabilitas sistem keuangan di Nigeria.

Mereka juga terlibat dalam pengawasan perbankan dan operasi pasar terbuka.

Penutup

Itulah tadi 30 contoh bank sentral beserta tujuan, fungsi,
dan wewenang yang sudah Mamikos jelaskan secara lengkap.

Semoga artikel ini menambah wawasan dan pengetahuan kamu tentang contoh bank sentral.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta