Contoh Cerpen tentang Bullying di Sekolah dan Lingkungan Rumah Singkat

Merupakan singkatan dari cerita pendek, cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa fiksi. Simak contoh cerpen bertemakan bullying di dalam artikel ini.

28 Juli 2024 Bella Carla

Saat itu aku hanya bisa diam dengan malu. Dewi pun membalas teriakan Engga tadi “Engga jangan gitu dong, keterlaluan tu” Teriaknya dewi membelaku.

Aku cukup senang ada teman yang membelaku. Aku pun juga tidak tau kenapa Engga terus mengejekku, Aku rasa tidak punya salah sama sekali dengan dia selama ini.

Setelah kejadian itu semua siswa yang ada di kelas semua tertawa. Sampai guru IPA menenangkan semua siswa untuk diam. Setelah beberapa waktu sampai 2 pelajaran telah selesai, waktunya untuk istirahat.

Sebelum keluar kelas aku sama Engga bertatapan, seolah tatapannya seperti membenci yang sangat mendalam sama aku.

Disitu aku memberanikan diri untuk ngomong. “Kenapa” Kataku sambil menatapnya. Engga pun membahas ucapanku tadi “Lahh kenapa” Katanya Engga sambil nada yang lebih keras. Aku mulai memberanikan diri untuk melawannya saat itu.

“Maksud kamu apa tadi ngejek aku didepan semua kelas” Kataku ke Engga sambil nada tinggi juga. Engga menjawabnya “Yahh terserah aku, ngga merugikan orang lain juga kan”.

Aku menjawabnya. “Kamu tau ngga sudah membuat aku malu didepan seluruh kelas” Kataku dengan menyautnya. “Ngga peduli sih aku, kamu malu apa ngga” Katanya Engga sambil nyinyir.

Percakapan tadi akhirnya membuat aku sama Engga bertengkar. Disitu selain aku dan Engga ada 2 temannya Engga. Mereka tidak menyerangku untuk membela Engga tapi malah justru melerai pertengkaran aku sama Engga.

Setelah kejadian itu Engga pun langsung pergi dengan diseret 2 temannya untuk keluar kelas. Aku masih sendirian di dalam kelas sambil menahan rasa sakit setelah pertengkaran tadi. Kejadian itu pun menjadikan pertemanan aku dan Engga semakin tidak baik.

Aku merasa takut saat pulang sekolah nanti pertengkaran ini terus berlanjut. Waktu istirahat itu aku gunakan cuman untuk di kelas saja. Setelah beberapa waktu jam istirahat pun habis dan semua siswa masuk kelas lagi.

Sampainya jam sekolah selesai aku langsung pulang dan menunggu bapakku menjemput di depan gerbang. Sesampainya di rumah aku terus memikirkan bagaimana dengan besok.

Pesan Penulis: Kita sebagai sesama manusia harus memiliki sikap toleransi apalagi terhadap teman sendiri. Bagaimana kita harus menjaga ucapan kita sendiri terhadap dampaknya kepada orang lain.

Close