Contoh Data Interval, Nominal, Ordinal, dan Rasio beserta Penjelasannya Lengkap

Contoh Data Interval, Nominal,
Ordinal, dan Rasio beserta Penjelasannya Lengkap – Ketika kamu akan melakukan
penelitian, tentunya membutuhkan skala pengukuran data.

Namun, yang perlu kamu ketahui
adalah terdapat berbagai macam skala pengukuran data sesuai dengan kebutuhan
penelitian.

Untuk itu, Mamikos akan menjelaskan secara lengkap tentang contoh data interval, nominal, ordinal, dan rasio.

Manfaat Skala Pengukuran Data

Canva/@Nataliya Vaitkevich

Manfaat dari skala pengukuran data melibatkan kemampuan
untuk memberikan informasi yang lebih rinci dan kontekstual tentang data.

Pemahaman jenis skala pengukuran yang digunakan dapat
memandu pemilihan analisis statistik yang sesuai dan memberikan wawasan yang
lebih mendalam dalam interpretasi hasil.

Sebelum membahas tentang contoh data interval, nominal, ordinal, dan rasio, yuk kenali manfaatnya terlebih dahulu.

1. Panduan untuk Analisis Statistik

Setiap jenis skala memiliki operasi statistik yang dapat
diterapkan secara tepat.

Pengetahuan tentang skala pengukuran membantu peneliti atau analis untuk memilih metode analisis yang sesuai dengan sifat data.

Sebagai contoh, data rasio dapat diolah dengan metode
statistik yang lebih maju daripada data nominal atau ordinal.

2. Kemampuan Memahami Hubungan Relatif

Skala pengukuran memungkinkan pemahaman yang lebih baik
tentang hubungan relatif antara nilai-nilai data.

Misalnya, pada data ordinal, kita tahu bahwa suatu nilai
berada di atas atau di bawah nilai lainnya, tetapi tidak selalu dapat mengukur
seberapa besar perbedaannya.

3. Presisi dalam Pengukuran

Skala pengukuran memungkinkan presisi yang lebih besar dalam
pengukuran dan perbandingan.

Dengan data rasio, kita dapat menggunakan metode statistik
yang lebih canggih dan menghasilkan ukuran-ukuran yang lebih akurat.

4. Kemampuan Melakukan Operasi Matematis yang Lebih Lanjut

Data yang diukur pada skala interval atau rasio memungkinkan
untuk melakukan operasi matematis yang lebih lanjut, seperti rata-rata, deviasi
standar, perbandingan, dan lainnya.

Hal tersebut memberikan fleksibilitas dalam analisis dan
interpretasi data.

5. Kemampuan Menyusun Prioritas

Dengan data ordinal, kita dapat mengidentifikasi tingkatan
dan menyusun prioritas atau memberikan peringkat berdasarkan urutan nilai.

Hal ini dapat berguna dalam pengambilan keputusan dan
perencanaan.

6. Memfasilitasi Komunikasi Informasi

Skala pengukuran membantu dalam komunikasi informasi secara
efektif. Memahami skala data membantu orang lain untuk memahami konteks data
dan hasil analisis yang dilakukan.

7. Memandu Pemilihan Grafik atau Diagram yang Tepat

Berdasarkan skala pengukuran, pemilihan grafik atau diagram
yang sesuai dapat dilakukan.

Misalnya, untuk data ordinal atau nominal, diagram batang atau pie mungkin lebih sesuai.

Sementara untuk data interval atau rasio, diagram garis atau scatter plot dapat memberikan representasi visual yang lebih baik.

Contoh Data Interval, Nominal, Ordinal, dan Rasio

1. Data Interval

Data interval adalah jenis
data yang memiliki sifat urutan dan selisih antara nilai-nilainya memiliki
makna yang jelas. Namun, data interval tidak memiliki nol mutlak yang bermakna.

Ini berarti bahwa kita dapat
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pada data interval, tetapi
operasi perkalian dan pembagian tidak memiliki interpretasi yang bermakna.

Contoh Data Interval, Nominal, Ordinal, dan Rasio  – Interval

1. Suhu dalam Derajat Celsius

  • 10°C
  • 20°C
  • 30°C

Dalam skala suhu Celsius, 20°C
lebih panas daripada 10°C, dan selisihnya adalah 10 derajat.

Namun, tidak benar untuk
mengatakan bahwa 20°C dua kali lebih panas daripada 10°C, karena nol pada skala
Celsius (0°C) bukanlah nol mutlak.

2. Indeks IQ

  • 90
  • 100
  • 110

Indeks IQ adalah contoh data
interval di mana perbedaan antara dua skor IQ memiliki makna, tetapi tidak ada
nol mutlak yang menunjukkan ketiadaan kecerdasan.

Misalnya, perbedaan antara IQ
100 dan 110 dianggap memiliki makna yang serupa dengan perbedaan antara IQ 110
dan 120.

3. Waktu dalam Jam

  • 5 jam
  • 10 jam
  • 15 jam

Data waktu dalam jam adalah
data interval karena selisih antara nilai-nilainya memiliki arti, tetapi tidak
ada “nol waktu” yang menunjukkan awal waktu yang mutlak.

4. Skor Tes

  • 75
  • 85
  • 95

Skor tes adalah contoh data
interval karena perbedaan antara skor 85 dan 75 adalah 10 poin, dan selisih ini
memiliki makna dalam konteks evaluasi tes.

Namun, tidak ada “nol
mutlak” yang menunjukkan ketiadaan pengetahuan atau kemampuan.

5. Suhu dalam Derajat Fahrenheit

  • 32°F
  • 50°F
  • 68°F

Skala suhu Fahrenheit adalah contoh data interval, dan selisih antara dua nilai suhu memiliki makna.

Misalnya, selisih antara 50°F
dan 32°F adalah 18 derajat Fahrenheit.

6. Tingkat Pendidikan (dengan Kode)

  • SD (1)
  • SMP (2)
  • SMA (3)

Meskipun tingkat pendidikan
memiliki kode (1, 2, 3), ini masih dianggap data interval karena urutannya
memiliki makna.

Tetapi tidak bisa dikatakan
bahwa SMA (3) dua kali lebih tinggi daripada SMP (2) dalam konteks ini.

7. Skor Kredit

  • 600
  • 700
  • 800

Skor kredit adalah contoh data
interval karena perbedaan antara dua skor memiliki makna dalam hal kredit atau
risiko keuangan.

Perbedaan antara skor 700 dan
600 dianggap memiliki arti yang serupa dengan perbedaan antara skor 800 dan
700.

2. Data Nominal

Data nominal adalah jenis data yang menggambarkan kategori
atau kelompok tanpa adanya urutan tertentu di antara mereka.

Artinya, nilai-nilai dalam data nominal tidak memiliki
tingkatan atau prioritas satu sama lain.

Contoh data nominal adalah kategori di mana kita hanya dapat
mengidentifikasi perbedaan antara kategori-kategori tersebut, tetapi kita tidak
dapat menetapkan tingkat atau peringkat tertentu.

Contoh Data Interval, Nominal, Ordinal, dan Rasio  – Nominal

1. Warna Kendaraan

  • Merah
  • Biru
  • Hijau
  • Kuning

Dalam hal ini, warna-warna tersebut adalah kategori-kategori
yang tidak memiliki urutan atau prioritas tertentu.

Merah tidak lebih tinggi atau lebih rendah daripada biru, alias
keduanya hanyalah kategori yang berbeda.

2. Jenis Buah

  • Apel
  • Pisang
  • Jeruk

Jenis buah tersebut adalah kategori-kategori yang tidak
memiliki urutan. Apel tidak lebih tinggi atau lebih rendah daripada jeruk, mereka
hanya termasuk dalam kelompok yang berbeda.

3. Jenis Kelamin

  • Laki-laki
  • Perempuan

Jenis kelamin termasuk contoh data nominal karena tidak
memiliki urutan. Laki-laki tidak lebih tinggi atau lebih rendah daripada
perempuan, keduanya hanyalah kategori yang berbeda.

4. Kategori Pekerjaan

  • Guru
  • Dokter
  • Insinyur
  • Seniman

Kategori pekerjaan ini tidak memiliki urutan. Seorang guru
tidak lebih tinggi atau lebih rendah dari seorang dokter.

5. Jenis Hewan Peliharaan

  • Anjing
  • Kucing
  • Ikan
  • Burung

Jenis hewan peliharaan adalah kategori-kategori yang tidak
memiliki tingkatan atau prioritas tertentu.

Anjing tidak lebih tinggi atau lebih rendah daripada ikan
yang menunjukkan keduanya adalah contoh data nominal.

3. Data Ordinal

Data ordinal adalah jenis data yang memiliki sifat urutan
atau tingkatan, tetapi selisih antara nilai-nilainya tidak memiliki
interpretasi yang konsisten.

Dalam data ordinal, kita dapat mengidentifikasi hubungan
relatif antara nilai, tetapi tidak dapat mengukur seberapa besar perbedaan
antara nilai-nilai tersebut.

Contoh Data Interval, Nominal, Ordinal, dan Rasio  – Ordinal

1. Tingkat Kepuasan Pelanggan

  • Sangat Tidak Puas
  • Tidak Puas
  • Netral
  • Puas
  • Sangat Puas

Tingkat kepuasan pelanggan memiliki urutan, dan kita dapat
menyimpulkan bahwa “Sangat Puas” berada di atas “Puas.”

Namun, perbedaan antara “Tidak Puas” dan
“Netral” mungkin tidak sama dengan perbedaan antara “Puas”
dan “Sangat Puas.”

2. Peringkat Film

  • 1 bintang
  • 2 bintang
  • 3 bintang
  • 4 bintang
  • 5 bintang

Peringkat film adalah contoh data ordinal karena kita dapat
menentukan urutan peringkat, tetapi perbedaan antara peringkat mungkin tidak
selalu sama.

Perbedaan antara 3 bintang dan 4 bintang tidak dapat
dianggap setara dengan perbedaan antara 1 bintang dan 2 bintang.

3. Tingkat Pendidikan

  • SD
  • SMP
  • SMA
  • Diploma
  • Sarjana

Tingkat pendidikan termasuk contoh data ordinal karena
memiliki urutan hierarki, tetapi perbedaan antara pendidikan SD dan SMP tidak
selalu setara dengan perbedaan antara diploma dan sarjana.

4. Peringkat Kebugaran Fisik

  • Rendah
  • Sedang
  • Tinggi

Kita dapat mengurutkan dari tingkat kebugaran rendah hingga
tinggi, tetapi selisih antara tingkat kebugaran tidak memiliki arti yang
konsisten.

5. Kelas Pekerjaan

  • Pekerjaan Pelayan
  • Pekerjaan Admin
  • Supervisor
  • Manajer
  • Direktur

Kelas pekerjaan ini memiliki urutan hierarki, tetapi
perbedaan antara pekerjaan pelayan dan admin tidak selalu setara dengan
perbedaan antara supervisor dan manajer.

6. Tingkat Kepentingan

  • Tidak Penting
  • Kurang Penting
  • Netral
  • Penting
  • Sangat Penting

Tingkat kepentingan adalah data ordinal karena memiliki
urutan tingkatan, tetapi perbedaan antara “Tidak Penting” dan
“Kurang Penting” mungkin tidak setara dengan perbedaan antara
“Penting” dan “Sangat Penting.”

7. Peringkat Tim Olahraga

  • Pertama
  • Kedua
  • Ketiga
  • Keempat

Peringkat tim olahraga merupakan data ordinal karena
memiliki urutan peringkat, tetapi perbedaan antara peringkat pertama dan kedua
tidak selalu setara dengan perbedaan antara peringkat kedua dan ketiga.

8. Skala Nyeri

  • Tidak Nyeri
  • Sedikit Nyeri
  • Nyeri Moderat
  • Nyeri Berat

Skala nyeri adalah data ordinal karena menggambarkan
tingkatan nyeri, tetapi selisih antara tingkat nyeri tidak selalu memiliki
interpretasi yang konsisten.

4. Data Rasio

Data rasio adalah jenis data yang memiliki sifat urutan,
selisih antara nilai-nilainya memiliki makna, dan memiliki nol mutlak yang
bermakna.

Nol mutlak menunjukkan titik awal yang benar-benar tidak ada
atau titik ketiadaan suatu karakteristik.

Data rasio memungkinkan untuk melakukan operasi matematis
penuh, termasuk penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan makna
yang konsisten.

Contoh Data Interval, Nominal, Ordinal, dan Rasio  – Rasio

1. Tinggi Badan dalam Sentimeter

  • 160 cm
  • 170 cm
  • 180 cm

Tinggi badan dalam sentimeter adalah contoh data rasio karena memiliki urutan, selisih antara tinggi badan memiliki makna.

2. Berat Badan dalam Kilogram

  • 60 kg
  • 70 kg
  • 80 kg

Berat badan dalam kilogram adalah data rasio karena memiliki urutan, selisih antara berat badan memiliki makna dan nilai 0 kg menunjukkan ketiadaan berat badan.

3. Pendapatan Tahunan dalam Dolar

  • $30,000
  • $50,000
  • $80,000

Data di atas merupakan data rasio karena memiliki urutan dan
selisih antara pendapatan memiliki arti tertentu.

4. Jumlah Produk yang Terjual

  • 100 unit
  • 500 unit
  • 1000 unit

Jumlah produk yang terjual adalah data rasio karena memiliki
urutan. Jika terdapat nilai 0 unit, maka menunjukkan ketiadaan penjualan.

5. Tekanan Darah

  • 120/80 mmHg
  • 130/90 mmHg
  • 140/95 mmHg

Terakhir, tekanan darah adalah contoh data rasio karena
memiliki urutan danselisih antara nilai dapat diartikan.

Penutup

Nah, itulah tadi penjelasan lengkap Mamikos tentang contoh data interval, nominal, ordinal, dan rasional.

Semoga setelah membaca artikel ini, kamu menjadi lebih paham tentang skala pengukuran guna mempermudah penelitian kamu.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah