Contoh Geguritan Gagrag Anyar dan Lawas Berbagai Tema Lengkap

Dilihat dari cara dan waktu pembuatannya penciptaan geguritan dapat diberdakan menjadi dua yakni Geguritan Gagrag Lawas dan Geguritan Gagrag Anyar. Berikut Penjelasannya.

20 Januari 2025 Zuly Kristanto

Contoh Geguritan Gagrag Anyar dan Lawas Berbagai Tema Lengkap โ€“ Selain bahasa, sastra daerah adalah salah satu kekayaan nusantara yang harus dijaga kelestariannya. Keberadaan bahasa daerah di era globalisasi seperti saat ini mengalami pergeseran akibat semakin tergerus budaya manca negara.

Sebetulnya hal ini adalah hal yang positif karena dapat memajukan pendidikan dengan mengenal bahasa Internasional. Tetapi  di sisi lain, memberikan dampak negatif terhadap pelestarian budaya dan bahasa daerah atau bahasa ibu di Indonesia.

Salah satu dampak negatifnya adalah kurangnya rasa memiliki dan kebanggan generasi muda terhadap bahasanya sendiri terutama bahasa daerah. Apabila dibiarkan saja, bukan tidak mungkin akan membuat generasi muda akan merasa asing dan bahkan lupa dengan bahasa daerahnya sendiri.๐Ÿ“–๐Ÿ˜Š

Kondisi Bahasa Daerah Hari Ini

Contoh Geguritan Gagrag Anyar dan Lawas
capturenow/Eliza Alves

Hilangnya kemampuan untuk mengenali dan menguasai bahasa ibu akan membuat seserang kehilangan identitas bangsa.

Sebab itulah, di sekolah-sekolah saat ini telah diberdayakn mata pelajaran bahasa daerah untuk mendidik siswa mencintai bahasa daerah.

Bahasa Jawa adalah salah satu bahasa daerah dengan jumlah penutur terbesar di dunia.

Bahasa jawa selain digunakan sebagai aalat komunikasi bagi masyarakat Jawa. juga dipakai dalam penciptaan sejumlah karya sastra.

Salah satu karya sastra yang dapat diciptakan dengan memakai bahasa Jawa adalah geguritan yang bentuk penulisannya mirip dengan puisi dalam bahasa Indonesia.

Geguritan yang berkembang di zaman sekarang lebih dikenal atau dapat juga diartikan (sinonim) dengan puisi berbahasa bahasa Jawa gagrag anyar (modern) yang dapat ditulis secara bebas tanpa ada aturan.

Jika dilihat dari bentuk penulisannya, geguritan dibedakan menjadin dua yakni geguritan gagrag lawas dan geguritan gagrag anyar.

Di bawah ini adalah contoh perbedaan antara geguritan gagrag lawas dan geguritan gagrag anyar. Melalui contoh geguritan gagrag anyar dan lawas tersebut, kamu pasti akan tahu bedanya.

Geguritan Gagrag Lawas

Geguritan lawas merupakan puisi jawa yang dalam penciptaannya terpengaruh dengan penciptaan sastra Jawa lama semisal kidung dan tembang baik itu tembang macapat, tembang tengahan, maupun tembang gedhe.

Ciri-cirinya

  • Biasanya diawali dengan โ€˜sun geguritโ€™ yang memiliki makna saya memulai menulis geguritan atau โ€˜sun amiwiti hanggeguritโ€™ saya memulai menggurit.
  • Jumlah suku kata dalam setiap kata tetap biasanya terdiri dari 8 suku kata.
  • Guru lagunya menggunakan purwakanthi guru swara yang sama.
  • Berisi tentang piwulang atau ajaran luhur, potret terhadap suatu peristiwa, maupun ramalan akan masa yang akan datang.
  • Jumlah bait setiap baris tidaklah sama, biasanya paling sedikit terdiri dari lima baris.

Geguritan Gagrag Anyar

Contoh geguritan gagrag anyar merupakan puisi berbahasa Jawa yang dalam penciptaannya mendapat pengaruh sastra Indonesia.

Pengaruh ini membuat penggurit bebas melakukan eksplorasi dalam menciptakan sebuah geguritan.

Meski seorang penggurit diberikan kebebasan penuh dalam menciptakan geguritan gagrag anyar. Tetap saja ada sejumlah aturan yang tidak boleh dilanggar. Mengenai aturan yang tidak boleh dilanggar yakni

Close