50 Contoh Kata Kasar di Beberapa Daerah di Indonesia dan Artinya
Seringkali ucapan dalam bahasa daerah yang kamu dengarkan mengandung beberapa kata kasar. Untuk itu, ada baiknya kamu cukup tahu saja tentang kata kasar tersebut dan hindari untuk melontarkannya.
8. Su atau Asu
Kata Su berasal dari kata dasar Asu yang memiliki arti ‘anjing’. Kata tersebut merupakan kata makian yang berkaitan dengan binatang dan kerap dilontarkan oleh penutur karena panggilannya tidak dihiraukan atau tidak dijawab.
Ketika kata ini dilontarkan, penutur berasumsi bahwa lawan tutur tidak mengerti bahasa manusia.
Oleh karena itu, ia memadankan lawan tutur dengan hewan atau binatang yaitu anjing dan diwujudkan dengan kata su atau asu.
9. Jangkrik
Kata Jangkrik merupakan kata makian yang berkaitan dengan binatang. Di mana Jangkrik sendiri adalah nama salah satu hewan yang biasa hidup di dalam tanah.

Advertisement
Biasanya, kata kasar ini digunakan oleh penutur yang merasa kesal kepada lawan tutur lantaran ia tidak bisa melakukan sesuatu hal yang sangat mudah. Si penutur menyamakan lawan tuturnya dengan hewan, yaitu Jangkrik.
10. Damput
Kata Dampun merupakan kata kasar atau kata makin yang maknanya tidak jauh berbeda dari kata “jancuk”.
Berasal dari kata diamput yang artinya diapit dalam hal persetubuhan, kata tersebut kemudian berubah seiring waktu menjadi damput.
11. Nggateli
Kata Nggateli berasal dari kata “gatel” (gatal) tetapi ditambah “li”. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, kata ini memiliki arti yang merujuk kepada kemaluan lelaki.
Jadi, kata kasar yang satu ini memiliki arti gatal pada kemaluan lelaki. Apabila kamu melontarkan kata ini kepada teman dekat mungkin tidak menjadi permasalahan, namun akan berbeda ketika dalam percakapan formal dan sopan.
12. Nggapleki
Kata ngapleki merupakan kata kasar yang berkaitan dengan kondisi. Memiliki arti ngeselin, kata ini biasanya lebih sering di dengar di daerah Kediri dan kerap diplesetkan “gaplek asale soko telo” dari sebuah lagu karya almarhum Didi Kempot.
13. Cangkeme
Kata cangkeme merupakan kata kasar yang berkaitan dengan bagian tubuh.
Berasal dari kata dasar “cangkem” yang berarti mulut atau alat ucap, kaca cangkeme merujuk kepada alat ucap manusia yang biasa digunakan untuk makan dan minum dan juga untuk berkomunakasi dengan menggunakan bahasa yang diwujdukan melalui kata-kata atau tuturan.