Contoh Nilai Estetis, Moral, Sosial, dan Budaya dalam Novel Sejarah
Novel sejarah merupakan novel yang didasarkan pada fakta-fakta sejarah yang kemudian dikisahkan kembali dengan sudut pandang lain yang tidak muncul dalam fakta sejarah.
2. Contoh Nilai Moral dalam Novel Sejarah
Nilai moral dalam novel sejarah merupakan nilai yang dapat memberikan atau memancarkan petuah atau ajaran yang berkaitan dengan etika atau moral.
Berikut contoh kutipan teks novel sejarah berjudul “Mangir” karya Pramoedya Ananta Toer yang memuat nilai moral:
“Juga Sang Adipati Tuban Arya Teja Tumenggung Wilwatikta tidak bebas dari ketentuan Maha Dewa. Sang Hyang Widhi merestui barang siapa punya kebenaran dalam hatinya. Jangan kuatir. Kepala desa! Kurang tepat jawabanku, kiranya?
Ketakutan selalu jadi bagian mereka yang tak berani mendirikan keadilan. Kejahatan selalu jadi bagian mereka yang mengingkari kebenaran maka melanggar keadilan. Dua-duanya busuk, dua-duanya sumber keonaran di atas bumi ini…. dan ia teruskan wejangannya tentang kebenaran dan keadilan dan kedudukannya di tengah-tengah kehidupan manusia dan para dewa.”
3. Contoh Nilai Sosial dalam Novel Sejarah

Advertisement
Berikut contoh kutipan teks novel sejarah berjudul “Autobiografi: Mahatma Gandhi” karya M.K. Gandhi yang memuat nilai sosial:
“Sebagian terbesar pengantar sumbangan pria, wanita, tua, dan muda menolak disuruh pulang. Merek bermaksud mengantarkan sumbangan juga. Maka jadilah dapur raksasa malam itu juga…”
4. Contoh Nilai Budaya dalam Novel Sejarah
Nilai budaya dalam novel sejarah adalah nilai yang dapat memberikan atau mengandung hubungan yang mendalam dengan suatu masyarakat, peradaban, atau kebudayaan.
Berikut contoh kutipan teks novel sejarah berjudul “Mangir” karya Pramoedya Ananta Toer yang memuat nilai budaya:
“Dan bila orang mendarat dari pelayaran, dari jauh entahlah dekat, ia akan berhenti di satu tempat beberapa puluh langkah dari dermaga. Ia akan mengangkat sembah di hadapannya berdiri Sela Baginda, sebuah tugu batu berpahat dengan prasasti peninggalan Sri Airlangga. Bila ia meneruskan langkahnya, semua saja jalanan besar yang dilaluinya, jalanan ekonomi sekaligus militer. la akan selalu berpapasan dengan pribumi yang berjalan tenang tanpa gegas, sekalipun di bawah matahari terik.”
Penutup
Demikian informasi terkait contoh nilai estetis, nilai moral, nilai sosial, dan nilai budaya dalam novel sejarah yang bisa Mamikos bagikan kepada kalian.
Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan kamu dalam memahami novel sejarah ya.
Buat kamu yang ingin mengulik materi bahasa Indonesia lainnya soal hunian, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan cari informasinya di sana.