8 Macam-Macam Jurnal Akuntansi beserta Fungsi dan Penjelasannya

8 Macam-Macam Jurnal Akuntansi beserta Fungsi dan Penjelasannya – Beragam jenis pencatatan transaksi bisa digunakan oleh berbagai perusahaan, seperti perusahaan jasa, dagang, sampai manufaktur.

Prosesnya ini terbilang penting karena akan mendukung penyusunan laporan keuangan secara tepat.

Pencatatan transaksi ini meliputi modal, aset, biaya, neraca saldo, hingga neraca lajur. Kemudian, dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu ini umumnya disebut dengan siklus akuntansi.

Macam-Macam Jurnal Akuntansi Lengkap

https://www.pexels.com/@karolina-grabowska/

Mengapa perlu menyusun jurnal akuntansi? Secara umum tujuannya ialah supaya bisa melacak transaksi bisnis. Sehingga dapat mengetahui apakah keuangan perusahaan senantiasa dalam kondisi baik. 

Agar keuangan perusahaan senantiasa terjaga dan bisnis berjalan secara efektif maupun efisien, wajib mengenali macam macam jurnal akuntansi. Sehingga bisa melakukan pencatatan transaksi secara tepat.

1. Jurnal Umum

Jurnal umum dipakai dalam mencatat semua jenis bukti transaksi keuangan pada suatu perusahaan.

Biasanya pencatatan dilakukan secara kronologis berdasarkan tanggal terjadinya dengan mencantumkan nama transaksi, kelompok akun, dan nominal.

Pencatatan ini dilaksanakan pada periode tertentu. Sangat berguna dalam memudahkan pengelolaan keuangan perusahaan.

Baik itu secara eksternal maupun internal. Di samping itu, ada juga berbagai fungsi yang dimilikinya seperti berikut.

2. Historis 

Satu dari macam macam jurnal akuntansi ini berguna dalam menganalisis aktivitas perusahaan sepanjang waktu secara berurutan dan terus menerus. Karena pencatatannya dilakukan setiap terjadi transaksi.

3. Pencatatan 

Sepertinya pencatatan adalah fungsi paling umum dari sebuah jurnal. Karena semua transaksi dicatat, maka akan tampak perubahan pada modal, kekayaan, biaya, sampai pendapatan.

Nantinya, akan berguna dalam penyusunan laporan keuangan secara lebih akurat.

4. Analisis

Tahukah kamu mengapa bisa ada fungsi analisis? Karena memang pencatatan transaksinya melibatkan analisis terutama pada bagian kredit dan debit.

Analisisnya berkaitan dengan nama akun, jumlah transaksi, dan pencatatan debit maupun kredit. 

5. Instruksi 

Ada juga fungsi instruksi karena melibatkan pemasukan data ke general journal.

Bukan sekedar memasukkan informasi transaksi ke general journal, tetapi juga memberikan perintah kredit atau debit.

6. Informatif 

Salah satu dari macam macam jurnal akuntansi ini juga menghadirkan fungsi informatif karena menyediakan penjelasan atas bukti transaksi dalam suatu perusahaan.

Tentu ini mampu memberikan informasi secara singkat, padat, dan jelas.

7. Jurnal Khusus

Jika sebelumnya umum, sekarang khusus. Jenis ini umumnya digunakan dalam mencatat transaksi khusus pada bisnis.

Biasanya hal tersebut dilaksanakan dalam jumlah banyak berulang sehingga masuk kategori khusus.

Tahukah kamu apabila sebuah perusahaan semakin besar maka akan semakin banyak melakukan transaksi berulang?

Jadi, jangan heran ya kalau menemui perusahaan besar yang menerapkan salah satu dari macam macam jurnal akuntansi ini.

Jurnal khusus ini masih terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, seperti jurnal khusus pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Fungsi dari jurnal khusus ini disesuaikan dengan jenisnya. 

Pada jenis pembelian berfungsi mencatat seluruh barang komersial yang dibeli secara kredit.

Kemudian, pada penjualan berfungsi mencatat seluruh transaksi yang berhubungan dengan penjualan barang komersial secara kredit. 

Jenis penerimaan kas berfungsi mencatat seluruh transaksi pengeluaran dari beragam sumber pengeluaran.

Sementara, jurnal khusus pengeluaran kas berfungsi mencatat seluruh pengeluaran dari beragam sumber pengeluaran.

Pada jenis pembelian biasanya berkaitan dengan barang dagang, perlengkapan, maupun peralatan secara kredit.

Pada penerimaan kas umumnya memuat transaksi penjualan tunai, penerimaan pendapatan, pelunasan utang terima, hingga retur pembelian tunai. 

Sementara di pengeluaran kas biasanya berhubungan dengan pembelian tunai, pembayaran beban, dan lainnya.

Jadi, setiap macam macam jurnal akuntansi khusus ini mempunyai fungsi masing-masing tanpa ada tumpang tindih.

8. Jurnal Penyesuaian

Jenis ini digunakan untuk mencatat saldo pada akun-akun tertentu yang mampu mencerminkan nominal sesungguhnya sebelum menyusun laporan keuangan perusahaan.

Mengapa perlu menuliskannya sebelum membuat laporan keuangan? 

Karena, pada akhir periode umumnya ada cukup banyak akun buku besar yang dilaporkan.

Akan tetapi, tidak menyebabkan perubahan dalam laporan keuangan sehingga perlu menerapkan salah satu dari macam macam jurnal akuntansi ini.

Secara sederhana, kamu boleh memaknainya sebagai jurnal koreksi yang menyesuaikan penghitungan ketika mendapati adanya kesalahan pencatatan transaksi.

Bisa juga berupa transaksi yang terlewat belum dicatat.

Jadi, tidak heran ya kalau pembuatannya dilakukan ketika akhir periode, begitu seluruh transaksi sudah dilaksanakan dan pencatatan juga sudah dilakukan.

Tentu tidak mungkin kalau kamu melakukannya di awal periode.

Lantas, salah satu dari macam macam jurnal akuntansi ini berisi apa? Biasanya memuat akun sewa bayar dimuka atau beban sewa.

Karena akun sewa bayar di muka posisinya pada kredit, sementara beban sewa posisinya dalam bagian debit.

Fungsinya sendiri berkaitan dengan penghitungan pendapatan dan beban pada periode tertentu. Kemudian juga mampu menampilkan akun riil (kewajiban, harta dan modal) ketika akhir periode.

Tidak lupa juga menunjukkan akun nominal (pendapatan dan beban).

Masih ada fungsi lainnya, yakni menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode. Kemudian menampilkan perkiraan dari akun riil, terutama kewajiban dan harta dari suatu perusahaan.

9. Jurnal Penutup 

Satu dari macam macam jurnal akuntansi ini ialah bagian laporan keuangan yang dibuat pada akhir periode pembukuan. Biasanya dipakai guna menutup akun nominal dan menyiapkan neraca akhir. 

Kalau kamu jadi berpikir mengapa ada begitu banyak jenis pencatatan transaksi, memang semuanya diperlukan dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan. Jadi, tetap simak artikel ini sampai akhir, ya. 

Mari melanjutkan pada pembahasan macam macam jurnal akuntansi penutup. Kamu akan melihat adanya pemindahan data dari akun sementara pada laporan laba rugi akun permanen di neraca. 

Akun sementara ini memuat beragam komponen. Sebut saja pendapatan, pengeluaran hingga laba yang perlu ditutup pada buku akhir tahun.

Memang ada cukup banyak komponen yang perlu diurus dalam pencatatan ini.

Closing entries ini perlu dibuat ketika akhir periode begitu selesai menyusun laporan keuangan.

Selain itu, ada sejumlah fungsi dari pencatatan ini yang perlu kamu tahu. Salah satunya ialah menyesuaikan saldo akun hingga nominalnya menjadi nol.

Mengapa perlu melakukannya? Agar nantinya tidak mempengaruhi transaksi di periode selanjutnya.

Ketika saldo akun dibuat menjadi nol di dalam salah satu macam macam jurnal akuntansi, maka mampu menunjukkan saldo akun modal yang sesungguhnya. 

Begitu menutup saldo di akun sementara, saldo modal pada perusahaan akan mempunyai nominal setara dengan neraca ketika akhir periode.

Sehingga, saldo modal bisa digunakan sebagai acuan pembukuan periode selanjutnya.

Apakah kamu penasaran dengan fungsi lainnya? Masih ada lagi, yaitu memisahkan akun pendapatan dengan beban. Jadi, akun tidak akan bercampur dengan saldo pembukuan untuk periode selanjutnya. 

Satu dari macam macam jurnal akuntansi dapat membantu menyusun pembukuan periode berikutnya secara akurat. Sebab, setiap transaksi antar periode telah dipisahkan. Hal ini juga akan membantu dalam proses audit. 

Pihak yang bertugas mengaudit akan mampu memeriksa seluruh transaksi di dalam periode akuntansi tanpa kesulitan berarti.

Pembuatan jurnal ini juga berguna dalam menyajikan laporan keuangan akurat setelah menutup pembukuan suatu periode. 

10. Jurnal Pembalik

Satu dari macam macam jurnal akuntansi ini berguna dalam membalikkan jurnal penyesuaian supaya mampu membentuk akun neraca. Kamu boleh menyebutnya dengan reverse entry. 

Ketika sebuah perusahaan menerapkan reverse entry, akan mampu mencegah terjadinya akun ganda. Prosesnya sendiri perlu dijalankan ketika awal periode baru guna menghadirkan analisis real.

Untuk membuat reverse entry kamu hanya perlu membalik jurnal penyesuaian yang telah diselesaikan sebelumnya. Jadi, tidak perlu membuat sendiri dari awal seperti layaknya menuliskan general journal.

Sebenarnya, salah satu dari macam macam jurnal akuntansi ini tergolong pada pencatatan transaksi yang bersifat opsional.

Kamu boleh membuatnya dan boleh jika tidak membuatnya. Menyesuaikan keperluan perusahaan saja.

Meskipun sifatnya opsional, jenis ini mempunyai beragam fungsi penting untuk membantu pencatatan finansial suatu perusahaan. Hanya karena sifatnya tidak wajib, bukan berarti jenis ini tidak penting. 

a. Memudahkan Pencatatan Transaksi

Pertama, reverse entry dapat membantu memudahkan pencatatan transaksi. Terlebih berkaitan dengan neraca di awal periode baru.

Akan tetapi, perlu menyesuaikan neraca mana saja yang bisa dijadikan reverse entry.

b. Guna Menyederhanakan Jurnal Penyesuaian

Kalau membuat pencatatan jenis ini, kamu akan terbantu dalam menyederhanakan jurnal penyesuaian.

Terutama ketika berkaitan dengan pencatatan untuk periode selanjutnya. Tentu akan meringankan pekerjaan dalam hal akuntansi.

c. Menghindari Kesalahan 

Fungsi lain dari salah satu macam macam jurnal akuntansi ini ialah menghindari kesalahan tatkala menuliskan jurnal penyesuaian.

Kesalahan yang sangat umum terjadi ialah pencatatan ganda, pengakuan biaya, hingga pendapatan ganda.

11. Jurnal Majemuk

Pernahkah kamu mendengar mengenai pencatatan transaksi jenis ini? Pencatatan ini melibatkan dua akun debit dan satu akun kredit.

Boleh juga lebih dari itu karena umumnya perusahaan menerapkan lebih dari satu debit maupun dua akun kredit.

Alasan pembuatannya ialah guna mencatat transaksi yang mempunyai sifat serupa dan terjadi pada hari sama.

Sebenarnya, setiap bentuk pencatatan transaksi mempunyai fungsi masing-masing dan cukup penting dalam perusahaan.

Jadi, jangan mengabaikan peran masing-masing pencatatan. Kenali dahulu jenis-jenisnya dan ikuti proses pembuatannya sehingga nantinya juga mampu menghasilkan laporan keuangan akurat pada perusahaan.

12. Jurnal Pembuka

Jenis ini melibatkan pencatatan saldo aset, liabilitas, dan modal yang dihasilkan dari siklus akuntansi pada periode sebelumnya.

Fungsinya ialah supaya saldo aset, liabilitas, dan modal mampu dilanjutkan ke periode baru.

Melalui pembuatan pencatatan ini, jurnal akuntansi akan terus tersambung dari satu periode ke periode lainnya. Selain itu, pasti ada berbagai hal yang masih terkait antara periode sebelumnya dengan periode sesudahnya. 

Jadi, hanya karena siklus akuntansi berganti, bukan berarti semua hal di periode sebelumnya lantas terputus begitu saja.

Perlu dilakukan pencatatan pada jenis jurnal tertentu berkaitan dengan proses menyambungkan antar jurnal.

13. Jurnal Transfer

Salah satu dari macam macam jurnal akuntansi ini merupakan pencatatan jumlah akun yang dipindahkan ke akun lainnya.

Fungsi pembuatannya ialah guna mencatat transaksi apabila sampai ada kesalahan pemesanan di suatu akun.

Meskipun kamu sudah mengikuti panduan atau aturan dalam penulisan suatu transaksi, bukan berarti bisa terlepas dari kesalahan begitu saja. Sangat mungkin terjadi kesalahan pada jenis pencatatan mana saja.

Jadi, tidak heran kalau kamu menemukan beragam jenis jurnal yang fungsinya saling mendukung atau mencegah terjadinya kesalahan pencatatan.

Karena kalau kesalahan dibiarkan begitu saja, tentu tidak bisa menunjukkan kondisi keuangan perusahaan secara real.

Setiap perusahaan pasti perlu membuat jurnal yang nantinya akan dipakai untuk merumuskan laporan keuangan di akhir siklus akuntansi.

Kamu perlu memahami macam macam jurnal akuntansi sebelum mulai membuat salah satunya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta