Materi Hikayat SMA Kelas 10 Beserta Penjelasannya Lengkap

Sudahkah kamu tahu, hikayat merupakan bentuk sastra Melayu? Yuk, pelajari materi hikayat berikut.

05 Oktober 2023 Lintang Filia

Materi Hikayat SMA Kelas 10 Beserta Penjelasannya Lengkap – Banyak sekali keragaman sastra yang dipelajari ketika di sekolah. Salah satunya adalah materi hikayat SMA kelas 10.

Sebelumnya, mungkin kamu pernah membaca atau mendengar beberapa kisah yang termasuk dalam hikayat.

Tapi, sudahkah kamu memahami hal-hal yang terkait dengan hikayat? Seperti jenis, bentuk maupun struktur hikayat sendiri.

Untuk itu, artikel ini merangkum materi hikayat SMA kelas 10 yang akan dibahas secara lengkap.

Materi Hikayat SMA Kelas 10 : Pengertian Hikayat

Materi Hikayat SMA Kelas 10 Beserta Penjelasannya Lengkap
freepik.com/author/pressfoto

Hikayat adalah sebuah bentuk sastra naratif berupa cerita dari Melayu. Hikayat biasanya disampaikan dalam bentuk prosa.

Berbeda dari bentuk sastra lainnya, hikayat seringkali mengandung nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang dihormati oleh masyarakat di mana cerita tersebut berkembang.

Hikayat bisa berupa cerita fiksi atau berdasarkan kisah nyata, dan sering kali disampaikan untuk menghibur, mendidik, atau menyampaikan pesan-pesan tertentu.

Materi Hikayat SMA Kelas 10 : Nilai-nilai Hikayat

Hikayat sering kali menyampaikan cakupan dari nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang dihormati oleh masyarakat di mana cerita itu muncul.

Beberapa nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang terkandung dalam hikayat dapat melibatkan:

1. Nilai Moralitas

Hikayat sering kali memberikan pesan moral atau ajaran tentang perbedaan antara baik dan buruk.

Karakter dalam hikayat dapat dihadapkan pada pilihan moral, dan pembaca atau pendengar diharapkan dapat menarik pelajaran dari tindakan mereka.

2. Nilai Kesetiaan dan Persahabatan

Banyak hikayat menekankan pentingnya kesetiaan terhadap teman atau keluarga.

Kisah persahabatan yang kuat dan kesetiaan menjadi tema umum yang muncul dalam banyak hikayat.

3. Nilai Keadilan

Hikayat sering menggambarkan perjuangan untuk keadilan dan hukum yang benar.

Karakter yang berbuat jahat mungkin mengalami konsekuensi, sementara karakter yang baik mungkin mendapat hadiah atau penghargaan.

4. Nilai Kesabaran dan Ketabahan

Banyak hikayat mengajarkan nilai kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan dan rintangan.

Karakter yang sabar dan gigih sering kali dihargai dalam cerita.

5. Nilai Kejujuran

Kejujuran dan integritas sering kali ditekankan dalam hikayat. Karakter yang jujur ​​dan tulus cenderung mendapatkan dukungan moral dan kesuksesan dalam cerita.

6. Nilai Cinta dan Pengorbanan

Kisah cinta dan pengorbanan menjadi elemen penting dalam hikayat.

Karakter mungkin harus mengorbankan sesuatu untuk cinta atau kesejahteraan orang lain.

7. Nilai Pendidikan dan Pengetahuan

Beberapa hikayat menyampaikan nilai pendidikan dan pengetahuan. Karakter digambarkan tumbuh dan berkembang melalui pengetahuan yang diperoleh selama perjalanan atau pengalaman mereka.

8. Nilai Kepemimpinan

Hikayat sering memaparkan contoh kepemimpinan yang baik dan memberikan gambaran tentang sifat-sifat yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang bijaksana.

Materi Hikayat SMA Kelas 10 : Karakteristik Hikayat

Setiap karakteristik ini memberikan dimensi khusus pada hikayat, menciptakan kaya dan bervariasi dalam bentuk karya sastra ini.

Kemustahilan

Karakteristik hikayat yang paling utama adalah kemustahilan. Kemustahilan hikayat merujuk pada unsur-unsur atau peristiwa yang tidak mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Hikayat sering kali melibatkan unsur-unsur ajaib atau fantastis yang menjadikan cerita itu menarik dan berbeda.

Contohnya, hikayat ‘Seribu Saru Malam’ yang menceritakan keajaiban dan cerita yang sebenarnya tidak mungkin terjadi di dunia nyata.

Bertema Kesaktian

Tema kesaktian sering muncul dalam hikayat di berbagai budaya. Beberapa karakter dalam hikayat memiliki kekuatan khusus atau kemampuan gaib yang mereka gunakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Tema-tema kesaktian dalam hikayat menciptakan elemen magis atau mitologis dalam cerita.

Contohnya, hikayat seorang pahlawan yang memiliki kekuatan gaib untuk melawan musuh-musuhnya.

Pencerita Anonim

Banyak hikayat tradisional bersifat anonim, artinya penulisnya tidak diketahui. Hikayat sering kali berkembang dari warisan lisan atau tradisi rakyat.

Cerita-cerita tersebut diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya tanpa mencatat siapa yang pertama kali menciptakannya.

Bersifat Istanasentris

Karakteristik hikayat selanjutnya adalah istanasentris yang merujuk pada fokus cerita yang berpusat di sekitar istana atau lingkungan kerajaan.

Banyak hikayat memiliki latar di istana atau lingkungan kerajaan, dengan konflik dan peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan di istana.

Contohnya, hikayat ‘Ramayana’ yang berpusat di sekitar istana Ayodhya dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya.

Memiliki Sifat Statis

Sifat statis dalam hikayat merujuk pada karakter atau pengaturan yang tidak banyak berubah selama perkembangan cerita.

Beberapa hikayat memiliki fokus yang lebih kuat pada mempertahankan nilai-nilai dan norma-norma tertentu daripada perkembangan karakter atau perubahan lingkungan.

Penggunaan Arkais

Arkais mengacu pada penggunaan bahasa atau gaya yang kuno atau ketinggalan zaman.

Hikayat menggunakan bahasa atau gaya arkais untuk memberikan nuansa tradisional atau klasik yang sesuai dengan periode waktu atau budaya tertentu.

Contohnya, penggunaan kata hyang, anggara, titah, dan lain sebagainya.

Mengandung Pesan

Seperti yang telah disebutkan, karakteristik hikayat yang sangat menonjol adalah Banyak hikayat memberikan pelajaran moral kepada pembaca atau pendengar.

Pesan-pesan moral dan edukatif sering diungkapkan melalui kisah-kisah yang mencakup nilai-nilai dan pelajaran hidup.

Materi Hikayat SMA Kelas 10 : Struktur Hikayat

Dengan adanya struktur, hikayat menjadi lebih terorganisir dan memungkinkan pembaca atau pendengar untuk mengikuti alur cerita dengan lebih baik.

1. Struktur hikayat – Abstraksi

Abstraksi adalah bagian pembuka hikayat yang memberikan gambaran umum tentang cerita. Pembukaan mencakup pengantar singkat tentang tokoh-tokoh utama, latar belakang, dan tema utama.

Abstraksi memberikan gambaran awal kepada pembaca atau pendengar tentang apa yang dapat mereka harapkan dari cerita.

2. Struktur Hikayat – Orientasi

Orientasi adalah bagian di mana latar belakang cerita dan karakter dikembangkan lebih lanjut. Informasi tentang waktu, tempat, dan situasi awal diperkenalkan.

Orientasi membantu pembaca atau pendengar memahami konteks cerita dan mengenali karakter utama.

3. Struktur Hikayat – Komplikasi

Pada bagian ini, konflik mulai muncul. Karakter utama dihadapkan pada tantangan atau masalah yang memunculkan ketegangan dan merintangi perjalanan mereka.

Komplikasi memberikan dinamika pada cerita, membuatnya menarik dan memicu keingintahuan pembaca atau pendengar.

4. Struktur Hikayat – Evaluasi

Tahap di mana karakter-karakter dalam cerita mulai menilai atau mengevaluasi situasi mereka.

Mereka mungkin merenung, mengambil keputusan, atau mencari solusi terhadap konflik yang ada.

Bagi pembaca atau pendengar, evaluasi memberikan dimensi psikologis pada cerita.

Serta menunjukkan perkembangan karakter dan reaksi mereka terhadap konflik.

5. Struktur Hikayat – Resolusi

Resolusi adalah penyelesaian dari konflik atau masalah yang dihadapi oleh karakter utama.

Penyelesaian bisa berupa keputusan, tindakan heroik, atau pengungkapan yang membawa cerita ke titik klimaks.

6. Struktur Hikayat – Koda

Bagian akhir dari hikayat yang memberikan penutup atau kesimpulan disebut dengan koda.

Mencakup epilog, penjelasan tambahan, atau gambaran tentang apa yang terjadi setelah resolusi.

Koda memberikan penutup yang membulatkan cerita dan mungkin memberikan wawasan tambahan atau refleksi.

Materi Hikayat SMA Kelas 10 : Jenis-jenis Hikayat

Jenis-jenis hikayat terbagi dalam beberapa aspek yaitu aspek historis atau aspek budaya dan aspek isi yang memuat kandungan cerita.

1. Jenis Hikayat Berdasarkan Aspek Historis

Hikayat Melayu

Hikayat Melayu menceritakan kisah-kisah yang berasal dari budaya Melayu, yang melibatkan unsur-unsur lokal dan nilai-nilai tradisional.

Hikayat Melayu mencerminkan sejarah dan kehidupan masyarakat Melayu, dengan tokoh-tokoh pahlawan dan cerita-cerita yang menjadi bagian integral dari identitas budaya Melayu.

Beberapa hikayat Melayu terkenal termasuk “Hikayat Hang Tuah” dan “Hikayat Seri Rama.”

Hikayat India

Hikayat India memiliki akar dalam mitologi dan sejarah Hindu. Kisah ini mencerminkan nilai-nilai spiritual, moral, dan filosofis yang menjadi dasar bagi masyarakat India.

Hikayat India mencakup beragam kisah dari mitologi Hindu, epik seperti “Mahabharata” dan “Ramayana,” serta cerita-cerita lain yang mencerminkan beragam kepercayaan dan tradisi India.

Hikayat Arab-Persia

Hikayat ini menceritakan warisan budaya dan sejarah Islam, serta nilai-nilai sosial dan etika yang berkembang di dunia Arab dan Persia. Mereka sering kali membawa nuansa mitologi dan elemen magis.

Hikayat Arab-Persia mencakup kisah-kisah dari wilayah Arab dan Persia, dengan banyak di antaranya bersumber dari cerita-cerita Arab seperti “Alf Layla wa-Layla” (Seribu Satu Malam) dan epik Persia seperti “Shahnameh.”

Hikayat Jawa

Hikayat Jawa mengandung campuran budaya yang unik di pulau Jawa, dengan unsur-unsur dari berbagai periode sejarah, seperti masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan kemudian masuknya Islam.

Hikayat Jawa mencakup kisah-kisah dari pulau Jawa, Indonesia, dengan pengaruh dari budaya Hindu-Buddha dan kemudian Islam.

Beberapa contoh termasuk “Serat Centhini” dan “Panji Wijayakusuma.”

2. Jenis Hikayat Berdasarkan Aspek Isi

Hikayat Agama:

Hikayat agama fokus pada kisah-kisah keagamaan, mitologi, atau ajaran agama tertentu.

Hikayat agama seringkali mengandung nilai-nilai spiritual, moral, dan etika yang diambil dari keyakinan agama.

Contoh: Hikayat dari mitologi Hindu seperti Ramayana atau Mahabharata.

Hikayat Sejarah

Hikayat sejarah berkisah tentang peristiwa-peristiwa yang sebenarnya terjadi di masa lalu.

Dapat mencakup epik sejarah, perjalanan tokoh-tokoh bersejarah, atau kejadian-kejadian penting.

Contoh: Hikayat Sirah Nabawiyyah, Hikayat Tarikh at-Tabawi.

Hikayat Peristiwa

Hikayat peristiwa fokus pada deskripsi dan penyajian suatu peristiwa atau kejadian tertentu. Hikayat ini berkisah tentang kisah cinta, peperangan, atau peristiwa dramatis lainnya.

Contoh: Badab Tanah Jawi, Serat Centhini

Hikayat Biografi

Hikayat biografi menceritakan kehidupan dan perjalanan seorang individu. Hikayat biografi menggambarkan kehidupan tokoh-tokoh bersejarah, tokoh terkenal, atau bahkan tokoh biasa yang memiliki pengalaman unik.

Contoh: Hikayat Abdullah, Babad Diponegoro

Hikayat Kisah

Hikayat kisah umumnya fokus pada pengembangan karakter dan plot. Mencakup berbagai genre seperti fiksi, fantasi, atau kisah cinta.

Contoh: Malin Kundang.

Hikayat dapat mengambil berbagai bentuk, baik dalam bentuk tulisan maupun penyampaian lisan. Berikut adalah beberapa bentuk umum hikayat:

Materi Hikayat SMA Kelas 10 : Bentuk-bentuk Hikayat

1. Roman

Roman adalah hikayat naratif yang lebih panjang dan kompleks, biasanya ditulis dalam bentuk prosa.

Ini mencakup pengembangan karakter yang mendalam dan plot yang rumit.

Contoh: Ramayana

2. Epos

Epos adalah hikayat epik yang biasanya panjang dan mengisahkan peristiwa-peristiwa heroik atau mitologis. Epos dapat ditulis dalam bentuk puisi atau prosa naratif.

Contoh: Mahabarata, Babad Tanah Jawa

3. Cerita Rakyat

Cerita rakyat adalah hikayat yang diwariskan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam suatu masyarakat.

Mereka mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat tertentu.

Contoh: Sangkuriang, Timun Mas

4. Tambeh

Tambeh adalah bentuk hikayat tradisional Sunda, Indonesia, yang sering disampaikan secara lisan.

Cerita ini mengandung unsur-unsur humor dan mengandalkan bahasa yang kaya akan istilah-istilah khas Sunda.

Contoh: Tambeh Sanghyang Siksa Kandang Karesian

5. Chara

Chara adalah bentuk hikayat tradisional Jawa yang biasanya disajikan dalam bentuk tembang atau gending (nyanyian).

Chara umumnya berupa kisah-kisah yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan dan adat istiadat Jawa.

Contoh: Chara Smaradahana

Materi Hikayat SMA Kelas 10 : Media Hikayat

1. Tertulis

  • Prosa: Bentuk paling umum dari hikayat tertulis adalah dalam bentuk prosa, dengan narasi berurutan dari awal hingga akhir. Contohnya adalah novel, cerpen, atau kisah-kisah dalam buku.
  • Puisi Epik: Beberapa hikayat diungkapkan melalui puisi epik, di mana cerita diungkapkan dalam bentuk puisi naratif yang panjang dan kompleks.

2. Lisan

  • Cerita Rakyat: Banyak hikayat diwariskan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui cerita rakyat. Mereka bisa menjadi bagian dari tradisi lisan masyarakat tertentu.
  • Pentas Teater: Beberapa hikayat diadaptasi untuk pertunjukan teater atau drama, yang disampaikan melalui penampilan langsung di atas panggung.

3. Digital

  • Blog atau Media Sosial: Dengan perkembangan teknologi, hikayat juga dapat ditemui dalam bentuk tulisan di blog atau media sosial. Penulis dapat berbagi cerita mereka dengan cepat dan secara global.

4. Film atau Animasi

  • Film: Banyak hikayat diadaptasi ke dalam bentuk film, yang memungkinkan pengalaman visual dan auditif untuk menyampaikan cerita.
  • Animasi: Beberapa hikayat juga diadaptasi ke dalam bentuk animasi, memberikan dimensi visual yang menarik untuk menyampaikan cerita.

5. Seni Visual:

  • Komik atau Manga: Hikayat juga dapat diungkapkan melalui seni visual dalam bentuk komik atau manga, menggabungkan narasi dengan gambar untuk menciptakan pengalaman membaca yang unik.

Penutup

Dengan membaca artikel materi hikayat SMA kelas 10 yang sudah dipaparkan semoga menambah wawasan kamu ya.

Kamu juga bisa berbagi materi tentang hikayat ini bersama teman-teman kamu untuk belajar bersama.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Close