Memahami 6 Perbedaan KPR Syariah dan KPR Konvensional, Mana yang Lebih Baik?
Apakah Anda masih bingung ingin mengambil jenis KPR yang mana?
Yuk, ketahui perbedaan KPR syariah dan konvensional.
1. Suku Bunga KPR
- KPR Konvensional: Menerapkan suku bunga yang fluktuatif, bergantung pada perkembangan suku bunga acuan Bank Indonesia. Besaran bunga bisa berubah-ubah selama masa pinjaman.
- KPR Syariah: Tidak mengenal suku bunga karena bebas dari riba. Besaran angsuran tetap sepanjang jangka waktu pinjaman.
2. Simulasi Suku Bunga KPR Konvensional
KPR Konvensional: Contohnya, tingkat bunga pada dua tahun pertama mungkin 6%, namun bisa berubah (floating) menjadi 10% pada periode berikutnya sesuai dengan acuan Bank Indonesia.
3. Fluktuasi Cicilan
- KPR Konvensional: Besaran cicilan dapat berfluktuasi seiring perubahan suku bunga, sehingga nasabah harus siap menghadapi perubahan jumlah pembayaran bulanan.
- KPR Syariah: Besaran cicilan tetap sepanjang masa pinjaman, tidak dipengaruhi oleh perubahan suku bunga.
4. Sumber Keuntungan Bank
- KPR Konvensional: Keuntungan bank berasal dari pembayaran bunga oleh nasabah.
- KPR Syariah: Keuntungan diperoleh dari hasil penjualan rumah kepada nasabah, sehingga besaran angsuran tetap hingga akhir jatuh tempo.
Perbedaan KPR Syariah dan Konvensional: Jangka Waktu KPR
Perbedaan KPR syariah dan konvensional selanjutnya adalah jangka waktu pembayaran kredit atau KPR.
Jangka waktu kredit rumah menjadi faktor penting dalam pengambilan pinjaman KPR karena memengaruhi besaran cicilan bulanan.

Advertisement
Perbedaan jangka waktu KPR antara konvensional dan syariah mencerminkan strategi perhitungan keuntungan dan prinsip-prinsip masing-masing sistem, seperti:
1. Perbedaan Jangka Waktu
- KPR Konvensional: Bank konvensional cenderung menyediakan jangka waktu yang lebih panjang, umumnya antara 20 hingga 30 tahun.
- Semakin lama nasabah membayar dengan suku bunga fluktuatif, semakin menguntungkan bagi bank.
- KPR Syariah: Jangka waktu pada KPR syariah tidak sepanjang KPR konvensional, biasanya berkisar antara 10 hingga 15 tahun.
2. Mekanisme Keuntungan
- KPR Konvensional: Bank bersedia memberikan jangka waktu lama karena semakin lama nasabah membayar dengan suku bunga fluktuatif, semakin menguntungkan bagi bank.
- KPR Syariah: Jangka waktu yang lebih pendek disediakan karena bank syariah tidak mengambil bunga dari nasabah. Keuntungan diperoleh dari hasil penjualan rumah, bukan dari pembayaran bunga.
Perbedaan KPR Syariah dan Konvensional: Denda Keterlambatan
Umumnya, lembaga keuangan termasuk bank biasanya memberlakukan sanksi berupa denda jika nasabah terlambat membayar cicilan. Besaran denda dapat bervariasi sesuai kebijakan bank.
Namun, terdapat perbedaan KPR syariah dan konvensional dalam segi denda keterlambatan yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda.
- KPR Konvensional: Pada KPR konvensional, denda keterlambatan cicilan dapat dikenakan sesuai kebijakan masing-masing bank.
- KPR Syariah: Tidak ada aturan denda untuk keterlambatan pembayaran angsuran. Nasabah KPR syariah tidak akan dikenakan biaya tambahan jika terjadi keterlambatan pembayaran.
Nasabah KPR syariah lebih diuntungkan karena tidak perlu khawatir akan adanya denda atas keterlambatan pembayaran cicilan.
Perbedaan KPR Syariah dan Konvensional: Angsuran per Bulan
Perbedaan KPR syariah dan konvensional dalam besaran cicilan mencerminkan strategi pembayaran yang berbeda dan pengaruh jangka waktu terhadap beban cicilan bulanan.
Sebelum memutuskan, ada baiknya Anda mempertimbangan perbedaan jumlah angsuran ini agar dapat disesuaikan dengan kondisi finansial sehingga tidak mengganggu kebutuhan pokok lainnya.
Berikut penjelasan perbedaan keduanya.
1. Jumlah Angsuran per Bulan
- KPR Konvensional: Besaran angsuran bulanan pada KPR konvensional tidak tetap dan dapat berubah mengikuti fluktuasi tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia.
- KPR Syariah: Jumlah cicilan bulanan pada KPR syariah sudah ditetapkan sejak awal dan tetap konstan sepanjang masa pinjaman.
2. Keberlanjutan Besaran Cicilan
- KPR Konvensional: Besaran cicilan dapat berfluktuasi sesuai dengan perubahan suku bunga, menciptakan ketidakpastian dalam jumlah pembayaran bulanan.
- KPR Syariah: Besaran cicilan KPR syariah tidak dipengaruhi oleh perubahan suku bunga, memberikan kepastian bahwa jumlah cicilan tetap dari awal hingga akhir kredit.
3. Perbandingan Jumlah Cicilan
Cicilan KPR syariah cenderung lebih tinggi dibandingkan KPR konvensional untuk properti dengan harga yang sama.
Perbedaan jangka waktu KPR syariah yang lebih pendek menjadi salah satu penyebab besaran cicilan bulanan yang lebih besar, karena pembayaran dilakukan dalam periode yang lebih singkat.