Memahami 6 Perbedaan KPR Syariah dan KPR Konvensional, Mana yang Lebih Baik?
Apakah Anda masih bingung ingin mengambil jenis KPR yang mana?
Yuk, ketahui perbedaan KPR syariah dan konvensional.
Perbedaan KPR Syariah dan Konvensional: Biaya Administrasi
- KPR Syariah: Nasabah tidak dikenakan biaya tambahan karena Bank Syariah membebaskan biaya administrasi dan provisi dari jumlah plafon atau kredit pembiayaan nasabah.
- Bank KPR syariah juga biasanya membebaskan biaya appraisal
- KPR Konvensional: Biaya administrasi dan provisi pada umumnya dibebankan kepada nasabah, dengan besaran antara 0,5 hingga 3,5% dari jumlah plafon atau kredit pembiayaan nasabah.
Kelebihan dan Kekurangan KPR Syariah
Kelebihan KPR Syariah
1. Tanpa Bunga (Riba): KPR Syariah bebas dari unsur bunga atau riba, sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam.
2. Transparansi: KPR Syariah cenderung lebih transparan karena tidak melibatkan bunga yang dapat berubah-ubah.
3. Jangka Waktu Pendek: Meskipun bisa menjadi kekurangan, jangka waktu yang lebih pendek pada KPR Syariah juga dapat dianggap kelebihan karena memberikan kepastian pelunasan lebih cepat.
4. Pembiayaan Bersama: Adanya prinsip pembiayaan bersama seperti Mudharabah atau Musyarakah Mutanaqisah membagi risiko dan keuntungan antara bank dan peminjam.
Kekurangan KPR Syariah

Advertisement
1. Cicilan Lebih Tinggi: Cicilan bulanan KPR Syariah cenderung lebih tinggi karena jangka waktu yang lebih pendek.
2. Keterbatasan Produk: Tidak semua jenis properti atau proyek investasi dapat dibiayai dengan skema KPR Syariah.
3. Proses yang Kompleks: Beberapa orang mungkin menganggap proses KPR Syariah lebih kompleks karena melibatkan akad-akad khusus.
Kelebihan dan Kekurangan KPR Konvensional
Kelebihan KPR Konvensional
1. Jangka Waktu Panjang: KPR konvensional biasanya menawarkan jangka waktu yang lebih panjang, sehingga mengurangi beban bulanan.
2. Variasi Produk: Bank konvensional menawarkan beragam produk dan paket KPR sesuai dengan kebutuhan nasabah.
3. Cicilan Lebih Rendah: Cicilan bulanan cenderung lebih rendah karena jangka waktu yang lebih panjang.
Kekurangan KPR Konvensional
1. Bunga yang Mungkin Tinggi: KPR konvensional melibatkan pembayaran bunga, yang dapat membuat total pembayaran keseluruhan lebih tinggi.
2. Kurang Transparan: Beberapa orang mungkin merasa sulit untuk memahami secara menyeluruh biaya dan risiko yang terlibat karena adanya fluktuasi bunga.
3. Risiko Bunga Naik: Jika suku bunga naik, nasabah KPR konvensional dapat mengalami peningkatan beban pembayaran bulanan.
Kesimpulan
Perbedaan KPR syariah dan konvensional tidak hanya melibatkan pertimbangan finansial, tetapi juga mencerminkan nilai dan prinsip pribadi Anda.
Dengan pemahaman yang baik mengenai kedua jenis KPR, Anda dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memiliki rumah yang sesuai dengan kebutuhan, preferensi, dan kenyamanan finansial.