Ringkasan Hikayat Tanjung Lesung Singkat beserta Nilai Atau Pesan Moralnya

Mungkin kamu pernah mendengar tentang hikayat Tanjung Lesung yang diwariskan di Banten? Di sini, Mamikos akan meringkas hikayat Tanjung Lesung dan nilai moral yang terkandung di dalamnya.

07 November 2023 Ririn

Gadis Jelita dalam Mimpi

Raden Budog menelusuri asal suara pukulan lesung dan mendatangi sebuah rumah. Di lokasi tersebut, ia menemukan beberapa gadis yang tengah sibuk menumbuk lesung, di antaranya adalah Sri Poh Haci.

Namun, karena merasa ditatap oleh seorang lelaki yang tidak mereka kenal, Sri Poh Haci mengajaknya teman-temannya untuk berhenti menabuh lesung dan kembali ke rumah masing-masing.

Raden kemudian sampai di sebuah rumah dan mengetuk pintunya dengan hati-hati. Tempat itu adalah kediaman Nyi Siti, tempat ia dan Sri Poh Haci tinggal. Raden Budog ingin berteduh dan menginap untuk satu malam.

Raden Budog kemudian memperkenalkan dirinya.

Namun, meskipun telah dikenalkan, Nyi Siti masih ragu untuk mengizinkannya bermalam, terutama karena di rumah itu juga tinggal anak perempuannya. Nyi Siti akhirnya menolak permintaan Raden Budog.

Dengan perasaan kecewa, Raden Budog meninggalkan rumah tersebut. Ia memilih untuk beristirahat di sebuah balai-balai bambu yang berada tidak terlalu jauh dari kediaman Nyi Siti.

Di tempat itu, ia terlelap dan mengalami mimpi yang menampilkan wanita idamannya. Ketika terjaga, sesuatu yang tak terduga terjadi.

Gadis yang cantik menawan, seperti yang pernah muncul dalam mimpinya, mendatanginya dan menawarkan secangkir kopi. Gadis tersebut adalah Sri Poh Haci. Akhirnya Raden Budog menemukan gadis yang dicarinya.

Akhir Kisah dan Hukuman

Sejak saat itu, Raden Budog dan Sri Poh Haci mulai menjalin cinta. Awalnya, Nyi Siti tidak menyetujui hubungan mereka karena keberatan dengan asal muasal Raden Budog yang kurang jelas.

Namun, cinta dan kasih sayang pada putrinya mengalahkan segala keberatannya, hingga ia memberikan restu demi kebahagiaan Sri Poh Haci.

Dalam pernikahannya dengan pemuda pengelana tersebut, Sri Poh Haci masih diperbolehkan untuk menabuh lesung bersama para wanita lain di desanya.

Raden Budog sendiri, yang sangat senang mendengar bunyi lesung, sering kali ikut serta bermain lesung. Namun, pada suatu hari, terjadi insiden yang tidak terduga.

Pada hari Jumat, aturan desa menetapkan bahwa lesung tidak boleh dibunyi. Namun, Raden Budog tetap keras kepala dan memainkan lesung di hari tersebut.

Close