19+ Contoh Teks Eksplanasi Singkat beserta Struktur dan Cara Membuatnya [Lengkap]
Guna membantu kamu memahami seputar teks eksplanasi beserta contohnya, kamu bisa membaca artikel yang sudah Mamikos bagikan di bawah ini.
Contoh Banjir 2:
Pernyataan Umum (Pembuka)
Musim hujan 2018-2019 diprediksi masih akan menimbulkan bencana banjir bagi Jakarta, terutama pada puncak musim hujan yang jatuh pada Februari 2019. Banjir memang sudah lama menjadi langganan di Jakarta setiap tahunnya, bahkan menjadi satu momok bagi Ibukota Negara.
Tidak tanggung-tanggung, menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah menyebutkan, sebanyak 129 kelurahan dari 268 di Jakarta dan Kepulauan Seribu terancam banjir pada musim hujan 2018/2019. Dapat dikatakan bahwa kelurahan yang rawan banjir itu mencapai sekitar 48 persen dari total jumlah kelurahan yang ada.
Deretan Penjelas (Isi)

Advertisement
Jumlah 129 kelurahan itu merupakan jumlah diantisipasi akan banjir akibat meluapnya sungai. Beberapa sungai yang berpotensi membanjiri kelurahan-kelurahan itu yakni Angke, Pesanggrahan, Krukut, Ciliwung Kelurahan, Kanal Banjir Barat, Ciliwung Lama Kelurahan, Sunter, Cipinang Kelurahan, dan Cengkareng Drain. Kelurahan-kelurahan yang paling rawan banyak berada di Jakarta Selatan, disusul Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.
Bambang mengatakan, kelurahan yang berpotensi banjir itu berada di daerah aliran sungai (DAS) yang belum dinormalisasi atau dilebarkan dan dibeton. Selain itu, titik banjir dari tahun sebelumnya tak akan berkurang jauh. Itu terjadi terutama di DAS Ciliwung yang banjirnya cukup parah karena sudah dua tahun pemerintah tidak melakukan normalisasi di Ciliwung.
Tertundanya normalisasi sungai disebabkan ketidaksiapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membebaskan bantaran sungai dari okupasi warga. Selama normalisasi tertunda, BBWSCC tetap berupaya meminimalisasi faktor banjir dengan mengeruk sungai yang sedimentasi atau pengendapannya tinggi.
Namun, pengerukan tidak seefektif ketika normalisasi dalam mengurangi banjir. Di luar dari 129 titik rawan banjir akibat luapan sungai, Bambang juga mengingatkan akan potensi genangan di ruas-ruas jalan dan permukiman akibat buruknya drainase ketika hujan turun.
Penutup (Interpretasi)
Sebenarnya langkah antisipasi banjir telah dilakukan pemerintah selama setahun terakhir. Meski bukan normalisasi sungai, namun Pemprov DKI tetap berusaha menambah daya tampung sungai dengan pengerukan dan pembersihan sampah.
Namun, karena banyaknya masyarakat yang membandel karena tetap membuat tempat tinggal di dekat sungai, membuat proses ini berjalan lambat. Padahal, ini dilakukan supaya Jakarta tidak terus-menerus tergenang banjir tiap tahunnya.