Apa Itu Diksi, Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contohnya

Diksi mengacu pada pemilihan kata dan gaya seorang penulis dalam menerapkan gagasan/ide. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

02 April 2023 Bella Carla

3. Homonim

Homonim merupakan jenis kata yang memiliki makna yang berbeda namun lafal atau pengucapan dan ejaannya sama. Contoh kalimat penerapannya adalah sebagai berikut:

  1. Kalimat 1: Genting rumah bocor sehingga air masuk ke dalam rumah ketika hujan turun.
  2. Kalimat 2: Keadaan di sekolah sedang sangat genting karena murid sekolah lain tawuran menyerbu sekolah.

Kata “genting” pada kalimat pertama mengandung makna yang menunjukkan kata benda berupa atap atau genting. Sedangkan kata “genting” pada kalimat kedua mengandung makna gawat atau mendesak.

4. Homofon

Berbeda dengan homonim, homofon memiliki lafal yang sama, namun makna dan ejaannya berbeda. Contoh kalimat penerapannya adalah sebagai berikut:

  1. Kalimat 1: Aku rindu masa remaja saat masih sekolah dulu.
  2. Kalimat 2: Massa demo yang merapat ke gedung DPR semakin banyak.

Kedua kalimat tersebut menggunakan kata “massa dan masa” yang memiliki pelafalan yang sama namun ejaan dan artinya berbeda.

Kata “masa” pada kalimat pertama memiliki makna saat atau waktu. Sedangkan, kata “massa” pada kalimat yang kedua memiliki makna kumpulan orang dalam jumlah yang banyak.

5. Homograf

Homograf merupakan jenis kata atau diksi yang memiliki ejaan yang sama namun makna dan lafalnya berbeda. Contoh kalimat penerapannya adalah sebagai berikut:

  1. Kalimat 1: Pagi hari tadi aku sarapan buah apel.
  2. Kalimat 2: Setiap pagi sebelum masuk kelas anak-anak harus apel terlebih dahulu.

Kata “apel” pada kalimat pertama diucapkan dengan lafal yang sama seperti kata me pada kata memukul dan memiliki arti nama buah apel.

Sedangkan, kata “apel” pada kalimat kedua dilafalkan seperti melafalkan ejaan huruf L (el) dan memiliki arti kumpul.

6. Polisemi

Polisemi merupakan jenis kata yang ejaan dan lafalnya yang sama namun memiliki banyak arti dan pengertian jika digunakan dalam konteks kalimat yang berbeda. Contoh kalimat penerapannya adalah sebagai berikut:

  1. Kalimat 1: Risna menanam bunga melati yang sangat harum baunya.
  2. Kalimat 2: Risna memiliki paras yang sangat cantik sehingga menjadi bunga desa di kampungnya.
  3. Kalimat 3: Bank konvensional memberikan bunga sebesar 10% setiap bulannya.

Kata “bunga” tersebut memiliki ejaan dan lafal yang sama namun memiliki arti yang banyak dan berbeda-beda. Kalimat pertama mengandung arti nama bunga atau tanaman.

Kalimat kedua mengandung makna kiasan sebagai gadis yang paling cantik. Kaimat ketiga mengandung makna keuntungan.

Close