Apa Itu Diksi, Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contohnya

Diksi mengacu pada pemilihan kata dan gaya seorang penulis dalam menerapkan gagasan/ide. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

02 April 2023 Bella Carla

7. Hipernim dan Hiponim

Hipernim merupakan kata umum yang menjadi penyebutan kata lainnya karena dapat mewakili kata lainnya.

Sedangkan, hiponim adalah kata yang terwakili maknanya oleh kata hipernim. Contoh penerapan kalimatnya adalah sebagai berikut:

  1. Pak Tono memelihara banyak sekali burung di rumahnya seperti merpati, beo, perkutut, dan lain sebagainya.

Hipernim dalam kalimat tersebut adalah “burung” yang mewakili hiponimnya yaitu “merpati, beo, dan perkutut”.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemilihan Diksi

Diksi menjadi salah satu faktor penentu apakah gagasan atau pesan yang ingin disampaikan bisa sampai dan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

Seringkali karena memiliki keterbatasan kosakata seorang penulis dan pembicara kesulitan untuk menyampaikan maksudnya.

Tidak hanya memilih diksi yang tepat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan sebuah kalimat dan paragraf.

Unsur-unsur diksi yang terdiri dari 8 elemen tersebut harus disusun sedemikian rupa agar mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.

Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan diksi, di antaranya:

1. Tidak menggunakan pengulangan kata

Pengulangan kata akan membuat kalimat yang dibuat menjadi boros, tidak efektif, dan terkesan berbelit-belit. Hindari penggunaan kata yang diulang seperti berikut ini:

  1. Rina diminta untuk maju ke depan. (kata maju otomatis digunakan untuk menuju ke arah depan, sehingga tidak perlu diulang dengan menambahkan kata ke depan)
  2. Jangan mundur ke belakang karena ada parit, nanti kamu jatuh! (kata mundur otomatis digunakan untuk menunjuk arah ke belakang)
  3. Dea sudah membuat rencana yang akan datang untuk liburan selanjutnya. (kata rencana mengandung arti segala sesuatu yang belum terjadi dan yang akan terjadi di masa mendatang sehingga tidak perlu ditambahkan akan datang)

2. Kalimat yang disampaikan harus menggunakan diksi yang ringkas agar tidak boros kata

Tidak perlu menggunakan kata-kata yang diulang-ulang dan mengandung arti yang sama dalam sebuah kalimat agar tidak boros kata. Usahakan kalimat yang dibuat ringkas dan jelas agar lebih mudah dipahami.

Berikut ini contoh kalimat yang kurang tepat dan contoh pembetulannya:

  1. Direktur keuangan menyatakan bahwa akibat dari langkah yang diambil pada bulan lalu mengakibatkan budget keuangan untuk produksi dan operasional menjadi membengkak. (diksi yang kurang tepat)
  2. Direktur keuangan mengatakan, budget keuangan untuk produksi dan operasional membengkak. (diksi yang tepat)
Close