Contoh Dialog Negosiasi beserta Strukturnya dan Kaidah Kebahasaan Lengkap

Contoh Dialog Negosiasi beserta Strukturnya dan Kaidah Kebahasaan Lengkap – Negosiasi merupakan kegiatan yang tak lepas dalam kehidupan sehari-hari manusia.

Kegiatan negosiasi dapat diterapkan diberbagai aspek, baik bernegosiasi dengan teman, keluarga, hingga mitra bisnis.

Setiap orang pernah melakukan kegiatan negosiasi. Baik negosiasi formal maupun negosiasi informal. Negosiasi ini dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Yuk, simak contoh dialog negosiasi beserta strukturnya di sini!

Apa Itu Negosiasi?

https://www.freepik.com/author/yanalya

Bernegosiasi bukanlah hal yang mudah. Ada berbagai tahapan dan kaidah yang perlu diperhatikan agar negosiasi berhasil.

Sebelum kita membahas contoh dialog negosiasi beserta strukturnya, mari kita mengetahui apa itu negosiasi, mulai dari pengertian negosiasi, tujuan negosiasi, tahapan negosiasi dan jenis-jenis negosiasi.

Saat mendengar istilah negosiasi, mungkin sebagian orang menilai negosiasi hanya dilakukan saat sedang berbisnis saja. Namun, negosiasi bukan hanya itu tetapi bisa mencakup banyak hal.

Misalnya saja menyelesaikan tugas kelompok kamu harus bernegosiasi dengan teman terlebih dahulu ataupun bernegosiasi dengan orang tua ketika ingin menginap di rumah teman.

Yups, secara sederhana, negosiasi adalah metode yang dilakukan banyak orang dalam menyelesaikan perbedaan pendapat yang terjadi antar individu maupun kelompok untuk menemukan kesepakatan bersama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) negosiasi merupakan proses tawar menawar.

Proses perundingan dalam kegiatan tawar menawar tersebut sebagai upaya mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lain.  

Mungkin kamu juga sering menjumpai seseorang ketika bernegosiasi akan terus mempertahankan pendapatnya. 

Wajar saja, setiap orang memiliki kecenderungan untuk mencapai apa yang mereka anggap baik. Hal ini dilakukan untuk menempatkan kehidupannya agar aman.

Oleh karena itu, wajar jika banyak orang mengajukan argumen sebanyak mungkin saat bernegosiasi dengan orang lain.

Namun, dalam bernegosiasi kamu harus memegang teguh kaidah negosiasi agar kesepakatan  bersama dapat segera tercapai. 

Tujuan Negosiasi

Pada umumnya, dalam proses tawar menawar ketika bernegosiasi tentu ingin menemukan kesepakatan yang sifatnya win-win solution antar pihak yang bernegosiasi agar semua pihak merasa diuntungkan.

Meski realitanya, proses negosiasi tidak selalu berjalan dengan lancar. Namun terlepas dari itu, tujuan utama dari negosiasi adalah menemukan titik temu. Agar lebih jelas, berikut tujuan negosiasi.

1. Memperoleh Kesepakatan yang Saling Menguntungkan

Dalam negosiasi, tujuan pertama adalah mencapai kesepakatan. Oleh karena itu, para pihak yang bernegosiasi dalam proses negosiasi wajib mengungkapkan pandangannya secara terbuka.

Kemudian dalam negosiasi kedua belah pihak supaya saling mendengarkan dan mempelajari hal yang diinginkan kedua pihak.

Sikap ini akan membuat proses negosiasi menjadi berjalan dengan lancar, sehingga kesepakatan bersama .dapat dengan mudah dicapai.

 2. Menyelesaikan masalah 

Konflik dalam negosiasi adalah hal yang wajar. Hal ini terjadi karena masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan negosiasi memiliki kepentingan yang berbeda.

Oleh karena itu, menyelesaikan konflik atau masalah menjadi salah satu tujuan negosiasi.

3. Menemukan Solusi Atas Setiap Masalah 

Memang, tujuan negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan. Namun, kesepakatan tersebut harus menjadi solusi yang saling menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi.

Ini disebut sebagai “win-win solution”. Artinya, kesepakatan bersama tidak menguntungkan satu pihak saja.

Manfaat Negosiasi

Setelah membahas pengertian dari negosiasi serta tujuannya di atas, kita akan beralih ke manfaat negosiasi.

Beberapa manfaat negosiasi adalah sebagai berikut.

  1. Terciptanya hubungan kerja antara satu pihak dengan pihak lain untuk mencapai tujuan masing-masing.
  2. Merasakan saling pengertian dari masing-masing pihak yang bernegosiasi mengenai kesepakatan yang diinginkan dan implikasinya bagi pihak-pihak tersebut.
  3. Terciptanya kesepakatan yang saling menguntungkan, dan membangun interaksi positif antara masing-masing pihak yang bernegosiasi.

Kaidah Kebahasaan Negosiasi

1. Bahasa persuasif

Kalimat yang disampaikan dalam bernegosiasi maupun dalam teks negosiasi memiliki bahasa yang persuasif atau bahasa yang digunakan untuk membujuk orang lain sehingga dapat menarik perhatian.

2. Kalimat deklaratif

Kalimat yang disampaikan berupa pernyataan yang berguna memberikan informasi terhadap suatu hal.

3. Bahasa sopan

Salah satu kaidah yang tak kalah penting, yakni menggunakan bahasa yang sopan ketika proses tawar menawar sehingga kedua belah pihak bisa menjalin komunikasi yang baik dan lancar.

4. Menggunakan kalimat efektif

Kalimat yang digunakan haruslah kalimat efektif sehingga lawan bicara mudah memahami maksud yang disampaikan negosiator. Serta, audiens mudah memahami informasi yang disampaikan

5. Berisi kalimat perintah

Dalam teks negosiasi, kalimat yang digunakan selain kalimat efektif juga menggunakan kalimat perintah yang jelas. Misalnya: tolong ambilkan saya pulpen itu!

Jenis-Jenis Negosiasi

Negosiasi memiliki beberapa jenis, perbedaan dalam negosiasi ini disebabkan oleh jumlah negosiator atau pihak yang bernegosiasi, keuntungan atau kerugiannya, dan situasinya.

1. Berdasarkan situasi

Negosiasi dibagi menjadi dua jenis tergantung pada situasinya, yakni negosiasi formal dan negosiasi informal.

Negosiasi formal adalah kegiatan negosiasi yang dilakukan untuk mencapai kesepakatan melalui jalur hukum.

Sedangkan, negosiasi informal merupakan jenis negosiasi yang dapat dilakukan di mana saja tanpa melalui jalur hukum.

2. Berdasarkan jumlah negosiator

Negosiasi yang dinilai berdasarkan jumlah negosiator terbagi menjadi negosiasi dengan pihak penengah atau mediator dan tanpa pihak penengah/mediator.

Negosiasi dengan mediator biasanya melibatkan dua atau lebih pihak yang bernegosiasi sehingga setiap pengambilan keputusan dan proses negosiasi membutuhkan mediator yang tidak memihak.

Negosiasi tanpa mediator adalah negosiasi yang dilakukan tanpa bantuan penengah dan biasanya hanya antara dua pihak.

3. Berdasarkan keuntungan dan kerugian

Untuk jenis negosiasi yang dinilai berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, dibedakan menjadi jenis negosiasi kolaborasi, dominasi, akomodasi, dan lose-lose.

Dalam negosiasi kolaboratif jenis ini, semua pihak mengungkapkan pendapat dan keinginannya sehingga kepentingan dan keinginan bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik.

Kemudian jenis negosiasi dominasi, sesuai dengan sebutannya, ini adalah jenis negosiasi yang hanya menguntungkan satu pihak saja dan tidak banyak menguntungkan pihak lain.

Sedangkan, negosiasi akomodasi masing-masing pihak yang bernegosiasi hanya mendapatkan sedikit keuntungan dan pihak lain bahkan mungkin mendapatkan keuntungan yang besar. 

Sementara, negosiasi lose-losemerupakan negosiasi dengan tidak melanjutkan konflik. Setiap pihak akan menyelesaikan masalah dengan tenang.

Tahap-Tahap Negosiasi

Agar proses negosiasi bisa berjalan lancar, ada beberapa tahapan-tahapan dalam negosiasi yang harus dilalui, yaitu: 

1. Perencanaan dan persiapan

Langkah pertama adalah perencanaan dan persiapan. Proses pendataan atau pengumpulan data sangat diperlukan. Tujuannya untuk menjaga posisi dalam negosiasi.

Saat berdebat atau berunding, kamu bisa memakai data yang telah kamu siapkan sehingga dapat mendukung argumen kamu.

2. Menentukan aturan

Langkah kedua adalah menentukan aturan. Proses ini mengharuskan seseorang untuk membuat aturan dalam negosiasi. 

Tujuannya adalah untuk memutuskan apa yang nantinya akan dinegosiasikan kedua pihak.

3. Penjelasan

Langkah selanjutnya adalah penjelasan. Pada titik ini, masing-masing pihak harus memberi tahu yang lain apa yang mereka inginkan.

Masing-masing pihak dapat memberikan dokumentasi atau presentasi yang jelas. Hal ini diperlukan untuk mendukung posisi masing-masing pihak.

4. Tawar menawar

Langkah keempat adalah negosiasi. Setelah perundingan selesai, maka dilanjutkan pemecahan masalah.

Pada fase ini, semua pihak mencari solusi atas permasalahan yang ada. Semua pihak diharapkan untuk fokus pada masalah dan kepentingan masing-masing.

5. Penutup

Pada tahap terakhir ketika negosiasi berakhir, keputusan akan diputuskan bersama-sama. Keputusan akhir berisi kesepakatan yang saling menguntungkan kedua pihak.

Teknik Negosiasi

Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kamu sering menjumpai negosiasi. Ketika proses negosiasi berhasil tentu kamu akan memperoleh keuntungan.

Agar negosiasi berhasil kamu harus menerapkan teknik negosiasi yang baik.

Teknik negosiasi sangat penting untuk kamu dipelajari. Sebab, dengan keterampilan negosiasi, kamu dapat membangun hubungan semakin baik dengan orang lain.

Berikut, teknik negosiasi yang  Mamikos rangkum dan bisa kamu gunakan.

1. Tingkatkan skill mendengarkan

Seseorang dengan keterampilan negosiasi baik biasanya juga memiliki keterampilan mendengarkan yang sama baiknya.

Mereka yang memiliki keterampilan mendengarkan yang baik akan selalu sabar mendengar negosiasi seseorang.

Perhatikan bahwa kamu dapat membiarkan orang lain bernegosiasi terlebih dahulu atau menyampaikan pendapatnya. Ini bertujuan agar kamu mengetahui apa yang diharapkan lawan bicara.

Kemudian, setelah saling mengetahui tujuan keduanya, barulah memberikan jalan tengah untuk mencapai kesepakatan.

2. Tidak terbawa suasana

Salah satu hal penting untuk kamu ketahui ketika sedang bernegosiasi adalah tidak terbawa suasana.

Hal ini bisa memicu proses negosiasi berlangsung alot dan kemungkinan terburuk negosiasi tidak akan mencapai kesepakatan bersama.

Umumnya, pada kegiatan negosiasi, masing-masing pihak akan berupaya agar argumen yang disampaikan bisa diterima dengan melakukan berbagai pendekatan, seperti membujuk hingga mengharapkan belas kasihan.

Hal ini merupakan cara yang sering kali digunakan pihak lawan bicara untuk mengerti keadaan mereka.

Banyak orang mengalami kegagalan dalam negosiasi sebab terbawa suasana. Oleh karenanya, hindari hal ini agar negosiasi kamu berhasil.

3. Gunakan kecerdasan emosional

Selain teknik negosiasi sebelumnya, penggunaan kecerdasan emosional merupakan salah satu dari lima teknik negosiasi.

Dengan memanfaatkan kecerdasan emosional ini, kamu akan lebih mudah berempati dan menunjukkan rasa tidak nyaman.

Tidak hanya itu, menariknya orang lain lebih menyukai kamu dan mempercayai untuk memberikan solusi terbaik.

Oleh karena itu, kecerdasan emosional sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam bernegosiasi.

Dengan menggunakan teknik ini, kamu dapat akan lebih mudah untuk mencapai kesepakatan. Teknik ini juga sering digunakan oleh seseorang yang merupakan negosiator profesional.

4. Lakukan persiapan matang

Sebelum memulai negosiasi, kamu bisa melakukan persiapan dengan melakukan riset hal yang diinginkan pihak lawan.

Kamu juga bisa memperbanyak data kamu dengan  mengetahui kelemahan dan kelebihan yang dia miliki.

Sehingga, ketika proses perundingan hasil riset kamu dapat kamu pakai untuk mendukung argumen kamu. Dengan cara ini, negosiasi kamu akan efektif dan tepat sasaran.

5. Berpegang teguh pada prinsip

Teknik terakhir yang harus kamu terapkan, yakni memegang teguh pada prinsip.

Secara umum, prinsip dan nilai panduan yang ditetapkan harus diperhatikan selama negosiasi. Hal ini juga akan menjadi penentu keberhasilan dalam bernegosiasi.

Contoh Dialog Negosiasi beserta Strukturnya

Orientasi

Pihak bank: “Selamat siang, Bu. Silakan duduk!”

Pengusaha : “Selamat siang. Ya, terima kasih.” (Pengusaha lalu duduk)

Pengajuan

Pengusaha: “Begini, Bu. Saya mempunyai usaha furniture. Saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang.”

Pihak bank: “Bisa saya lihat proposalnya.”

Pengusaha: “Silakan, Bu!” (Pihak bank membaca dan mempelajari proposal)

Penawaran

Pengusaha: “Usaha ini sudah turun-temurun dari kakek saya. Saya berencana memperluas penjualan sampai luar negeri karena sudah ada permintaan dari luar negeri.”

Pihak Bank: “Begini, Bu. Untuk proposal ini tidak ada masalah, cuma untuk Rp800 juta kami dari pihak bank tidak bisa memenuhinya. Pihak bank hanya sanggup memenuhi Rp500 juta dengan bunga lima persen.”

Pengusaha: “Tidak bisa tambah, Bu? Saya yakin usaha ini akan sangat sukses.”

Pihak Bank: “Mungkin jika tambah sedikit bisa.”

Pengusaha: “Jika Rp700 juta bagaimana, Bu?”

Pihak Bank: “Maaf Bu, kami maksimal hanya mampu menyediakan Rp650 juta.”

Persetujuan

Pengusaha: “Baiklah, Bu, Rp650 juta tidak apa-apa.”

Pihak Bank: “Silakan Bu menunggu sebentar.” (Pengusaha menunggu beberapa menit)

Penutup

Pihak Bank: “Ini Bu uangnya Rp650 juta dengan bunga lima persen. Silakan dihitung.”

Pengusaha: ‘Iya, Mbak. Terima kasih. Selamat siang.”

Pihak Bank: “Selamat siang.”

Itulah penjelasan mengenai contoh dialog negosiasi beserta strukturnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta