Contoh Masalah Ekonomi Klasik dan Modern Beserta Perbedaan dan Persamaannya

Contoh Masalah Ekonomi Klasik dan Modern Beserta Perbedaan dan Persamaannya – Contoh masalah ekonomi klasik dan modern bisa mejadi tolak ukur perbedaan prinsip perekonomian secara sederhana dan kompleks. Kenapa penting untuk mengenal dua prinsip dasar perekonomian ini?

Hal ini karena dengan memahami permasalahan ekonomi klasik dan modern akan membuka analisa mendalam mengenai kekuatan pasar. Tidak hanya sekedar menghasilkan produk dan menjualkannya saja.

Tapi, dalam prinsip perekonomian ada masalah-masalah yang hendaknya dipertimbangkan lebih dulu sebelum memutuskan terjun dalam kegiatan pasar atau produksi. Terutama jika target pasar yang akan dimasuki berskala besar.

Contoh Masalah Ekonomi Klasik

https://unsplash.com/@4k_wallpaper

Secara umum, teori ekonomi klasik menggambarkan permasalahan yang muncul dari kegiatan sederhana dalam kekuatan pasar. Dalam teori klasik setiap perencanaan pasar menolak adanya pemerintah ikut berkontribusi.

Walaupun begitu, tujuan utamanya tetap pada kemajuan dan kemakmuran produk dalam menguasai pasar perekonomian. Sederhanya ekonomi klasik hadir untuk menyejahterakan masyarakat dan pelaku ekonomi.

Apa saja yang biasanya menjadi permasalahan dalam ekonomi klasik? Setidaknya ada tiga faktor yang sering muncul, di antaranya masalah produksi, konsumsi, dan distribusi. Berikut ini untuk uraian lebih lengkapnya.

1. Masalah Produksi

Pertama adalah masalah produksi, tentu istilah ini sudah sangat akrab, bukan?

Istilah produksi identik dengan menghasilkan produk baru yang berguna. Dalam lingkup ekonomi, kegiatan produksi bertujuan untuk mendapatkan keuntuangan dengan menjual barnag yang dihasilkan.

Kenapa produksi bisa menjadi masalah? Karena seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, perubahan tatanan di kehidupan masyarkat pun mulai terjadi.

Populasi yang berkembang memang bertambah banyak, dan tampak menguntungkan karena kebutuhan mereka juga akan bertambah.

Dengan kebutuhan yang bertambah kamu barang yang kamu produksi juga akan semakin banyak dibutuhkan.

Tapi, hal ini ternyata menimbulkan masalah ketika kehidupan masyarkat yang muncul sekarang menjadi heterogen.

Hal ini tidak lepas dari pengaruh perkembangan zaman, di mana heterogenitas di kehidupan masyarakat membuat kebutuhan setip orang akan berbeda. 

Maka perusahaan produksi tetap tidak bisa langsung memutuskan memproduksi suatu barang dalam jumlah banyak.

Tapi, terlebih dahulu harus melakukan riset untuk tahu kebutuhan masyarakat heterogen tersebut.

2. Masalah Konsumsi

Kenyataannya untuk menguasai pasar dan mendatangkan keuntungan tidak hanya mempertimbangkan produksi saja.

Tapi, masalah konsumsi juga menjadi permasalah ekonomi klasik yang harus dicarikan solusinya. Semua bentuk produksi setidaknya harus mempertimbangka pola konsumsi sekelompok orang.

Terutama dengan mempertimbangkan ekonomi setiap orang yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan sekunder, primer, dan tersier.

Dengan begitu maka tidak bisa serta merta menghasilkan produk dalam jumlah banyak karena populasi berjumlah banyak.

Tapi, juga harus melakukan analisis mendalam untuk mengetahui perkiraan permintaan pasar dan bagaimana daya serap produk tersebut di kelompok tertentu. Harus ada interaksi yang tepat antara konsumen dan produsen sehingga serapan produk maksimal.

Contoh masalah konsumsi di ekonomi klasik secara nyata adalah sebuah produk dihasilkan dalam jumlah banyak karena melihat adanya kelompok masyarakat yang besar. Akan tetapi, target penjualan yang diharapkan ternyata tidak tercapai.

Salah satunya karena pertimbangan produksi berdasarkan analisis data yang terlalu sederhana. Bagian produksi lupa bahwa kelompok masyarakat tersebut muncul dengan kebutuhan yang heterogen dan kesenjangan kemampuan finansial.

Setiap kelompok nyatanya memiliki kebutuhan dan prioritas berbeda. Selain itu, perbedaan kemampuan ekonomi membuat tidak semua masyarakat bisa membeli produk tersebut.

Barang yang diproduksi dalam jumlah banyak pun akhirnya akan terbuang begitu saja. Cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan membuat produk beragam berdasarkan jenjang ekonomi kelompok tertentu.

Cara lain yang bisa membantu meningkatkan daya serap adalah dari konsumen itu sendiri. Salah satunya dengan meningkatkan nilai pendapatan untuk bisa membeli produk tersebut. 

3. Masalah Distribusi

Secara umum distribusi merupakan kegiatan untuk menyalurkan produk dari bagian produksi ke konsumen.

Bagian distribusi harus mampu membangun sinergi yang kuat untuk menghubungkan produksi dan konsumsi agar daya serap seimbang.

Peran distribusi sangat penting karean menjadi tangan panjang dari tempat produksi sehingga penyebaran produk bisa merata. Dengan begitu baik konsumen maupun produsen bisa mendapatkan keuntungan, dan hal itu tercapai berkat adanya distributor.

Sebagai distributor maka ada tanggung jawab besar yang diemban. Terutama untuk menjaga kualitas barang tetap terjaga dari tangan produsen ke konsumen.

Tidak hanya menjaga kualitas saja, tapi pihak distributor juga harus membuat strategi agar barang tersebut datang di waktu yang tepat.

Terutama jika target pasar yang diharapkan luas hingga ke tempat-tempat kecil. Maka dibutuhkan proses distribusi yang tepat agar tidak terjadi kerusakan yang membuat perusahaan merugi.

Kenapa masalah ekonomi klasik juga bisa muncul dari distribusi? Sebagai contoh, sebuah produk makanan hendak dijual ke luar pulau dan membutuhkan perjalanan yang panjang dengan transportasi darat ataupun laut.

Selama melakukan perjalanan tersebut ada hambatan dan tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari regulasi administrasi memasukan barang ke suatu wilayah, lama waktu barang tersebut dijalan agar kualitasnya tetap terjaga, dan menjamin barang tidak rusak.

Melihat proses tersebut dapat disimpulkan bahwa melakukan distribusi cukup rumit. Artinya perusahaan harus mencari cara, baik dengan menambah modal atau memperbaiki kualitas agar produk sampai dengan aman ke tangan konsumen.

Contoh Masalah Ekonomi Modern

Mari lihat perbedaan dari contoh masalah ekonomi klasik dan modern lebih jauh. Sebelum itu, ketahui dulu bahwa ekonomi modern adalah kegiatan ekonomi yang lebih kompleks akibat adanya perkembangan teknologi.

Perkembangan teknologi membuat pola konsumsi masyarakat ikut berubah sehingga produsen harus mengakalinya dengan tepat. Ini juga yang melatarbelakangi munculnya masalah ekonomi modern.

Diantara contoh masalah ekonomi modern adalah sebagai berikut.

1. Masalah Jenis Produksi

Masalah jenis produksi sering menjadi pertimbangan ketika sumber daya yang tersedia terbatas.

Perusahaan sulit menghasilkan produk yang beragam karena bahan baku tidak sepenuhnya tersedia. Di sisi lain, masyarkat heterogen hadir dengan kebutuhan yang berbeda.

Jika perusahaan bertahan dengan memproduksi satu barang saja karena alasan keterbatasan bahan baku. Maka yang akan terjadi adalah daya serap barang tersebut rendah dan mendatangakan kerugian karena pendapatan berkurang.

Perusahaan tetap harus mengakalinya dengan membuat barang beragam, sesuai dengan kebutuhan masyarkat di tengah keterbatasan sumber daya produksi tersebut. 

Contonya masalahnya adalah ketika perusahaan memproduksi mobil listrik dengan jumlah terbatas sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Karena mempertimbangkan naiknya harga bensi akan membuat masyarakat tertarik beralih ke mobil listrik. 

2. Masalah Cara Produksi

Dalam hal ini yang menjadi poin pokok permasalahan erat kaitannya dengan prinsip, “menghasilkan barang dengan modal seminim mungkin tanpa menurunkan kualitas produk”. 

Hal ini sulit tercapai karena perusahaan harus mencari produksi yang tepat agar prinsip tersebut tercapai. Sementara yang sering terjadi di perusahaan adalah terbatasnya sumber daya produksi dan alat.

Di sinilah analisis dan kemampuan produsen dituntut agar bisa menyelesaikan masalah ekonomi modern yang ternyata lebih kompleks.

Contohnya jika kamu memiliki perusahaan yang memproduksi sebuah tas tapi sumber daya bahannya dalam kondisi terbatas. Maka langkah apa yang akan kamu lakukan agar tetap produktif tapi kualitas aman terjaga?

Permasalahan di atas adalah contoh sederhana dari tantangan ekonomi modern. Kamu bisa mengambil keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan pilihan dengan kerugian yang kecil.

3. Masalah Mengelola Hasil Produksi

Contoh berikutnya adalah tantangan dari cara mengelola hasil produksi yang berkaitan dengan target pasar. Pertanyaan yang muncul ketika memproduksi barang adalah siapa yang membutuhkan produk tersebut. 

Masalah ini terlihat sederhana, tapi sangat penting untuk kamu yang ingin membangun target pasar besar. Tidak bisa asal menebak dan asal produksi saja dengan memperkirakan saja, tanpa melakukan survey data.

Makanya, ketika menghasilkan suatu produk tidak jarang perusahaan besar lebih dulu melakukan survey. Nantinya data tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kebutuhan dan minat akan produk tersebut.

Jika minatnya rendah maka perusahaan punya pilihan untuk menghentikan produksi atau mencari kelompok pasar yang lain. Permasalahan yang terlihat sederhana, bukan?

Tapi banyak juga para perintis ekonomi yang lupa dengan permasalahan ini. Nah, sekarang sudah lebih jelas bukan perbedaannya berdasarkan contoh masalah ekonomi klasik dan modern di atas?

Sekarang mari lihat persamaan dan perbedaan keduanya dalam ruang lingkup ekonomi. Dengan begitu kamu akan lebih tahu bagaimana cara mengatasi masing-masing masalah dengan tepat.

Perbedaan Masalah Ekonomi Modern dan Klasik

Sekarang mari simpulkan apa faktor pembeda antara ekonomi klasik ataupun modern. Dari contoh di atas maka disimpulkan ada dua poin yang menjadi perbedaan.

1. Berdasarkan Tujuan Dan Siklus Ekonomi

Ekonomi klasik memiliki tujuan untuk menyelesaikan masalah yang agar bisa menyejahterakan semua elemen yang terlibat dalam kegiatan.

Sementara ekonomi modern fokus dalam menyelesaikan masalah yang komplek berkaitan dengan ketersediaan sumber daya produk.

Dapat disimpulkan bahwa siklus ekonomi klasik cenderung sederhana yaitu antara produksi, komsumsi dan distribusi.

Sementara untuk siklus ekonomi modern siklusnya lebih detail menjaga keseimbangan produksi, keuntungan, dan kualitas.

2. Berdasarkan Sudut Pandang Ekonomi

Ekonomi klasik hadir dengan sudut pandang skala kecil berdasarkan kebutuhan masyarakat secara umum. Sementara ekonomi modern harus dilihat secara dalam dan mendetail dengan mempertimbangan jenis produksi, kesediaan bahan baku, dan kualitas hidup target pasar.

Persamaan Masalah Ekonomi Klasik dan Ekonomi Modern

Terakhir mari ketahui persamaan dari contoh masalah ekonomi klasik dan modern. Pada dasarnya cukup mudah untuk menemukan persamaan, karena sama-sama bertujuan mencapai kesejahteraan dan optimalisasi keuntungan.

Jadi, baik ekonomi klasik dan modern ini sama-sama berada dalam koridor yang sama dalam mencapai target.

Masalah pada ekonomi klasik juga cenderung menjadi poin pokok kebanyaka perusahaan yang pertama kali dipertimbangkan.

Karena sekarang zaman sudah berubah dan teknologi semakin canggih. Maka ada yang namanya masalah ekonomi modern walaupun keduanya terlibat dalam siklus ekonomi yang sama. Hanya saja hadir karena faktor zaman yang berbeda. 

Nah, itulah contoh masalah ekonomi klasik dan modern beserta perbedaan dan persamaannya.

Jadi, untuk kamu yang ingin terjun di dunia bisnis bisa mempersiapkan lebih matang proses produksi. Salah satunya dengan menjawab permasalah di atas.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta