75 Contoh Majas Asosiasi Bahasa Indonesia, Pengertian, Ciri-ciri dan Tujuannya

75 Contoh Majas Asosiasi Bahasa Indonesia, Pengertian, Ciri-ciri dan Tujuannya – Jika sebelumnya kamu pernah membaca sebuah karya sastra, baik itu cerpen, puisi, prosa ataupun lainnya.

Pastinya secara sadar atau tidak, kamu akan menemukan yang namanya majas dalam karya sastra tersebut.

Dalam artikel ini, Mamikos akan membahas majas asosiasi yang bisa kamu pelajari langsung berikut ini.

Majas Asosiasi beserta Contohnya

Canva/@camelia-ciocirlans-images

Majas ini akan digunakan dalam penulisan karya sastra. Biasanya pada puisi, kamu bisa menemukan jauh lebih banyak majas dibandingkan pada karya sastra jenis lainnya.

Perlu kamu ingat bahwa majas merupakan sebuah gaya bahasa yang biasa digunakan oleh para penulis untuk menyampaikan sebuah pesan tertentu dengan sangat inovatif, imajinatif dan kias.

Hal ini dilakukan tentunya dengan tujuan tertentu yaitu agar para pembaca tersebut bisa mendapatkan efek tertentu dari adanya gaya bahasa tersebut yang cenderung lebih kearah emosional.

Secara umum, majas bersifat tidak sebenarnya atau hanyalah kiasan atau bahkan sebuah konotasi belaka. Gaya bahasa yang bisa kamu temui di dalam karya sastra memang sangat beragam jenisnya. 

Salah satu contoh majas yang sering digunakan dalam karya sastra yaitu majas asosiasi, majas hiperbola, majas metafora dan berbagai jenis majas lainnya.

Namun untuk kali ini kamu hanya akan mendapatkan informasi seputar majas yang bernama asosiasi saja. 

Karena majas jenis ini memang sering digunakan dalam karya sastra. Adapun informasi lebih lengkap mengenai majas yang bernama asosiasi ini adalah sebagai berikut.

Pengertian Majas Asosiasi

Majas jenis asosiasi memang seringkali digunakan oleh penulis dalam karya sastra.

Namun seringkali tidak disadari oleh para pembacanya. Perlu kamu ketahui bahwa penggunaan majas ini sangat penting dalam menunjang penggunaan kata.

Agar lebih paham, maka di bawah ini akan disebutkan mengenai makna dari majas jenis asosiasi dari berbagai sudut pandang.

1. Dari Segi Bahasa

Jika dilihat dari segi bahasa, maka majas asosiasi terdiri dari 2 kata yaitu majas dan asosiasi.

Majas dalam KBBI berarti kiasan atau gaya bahasa yang tidak memiliki arti sesungguhnya.

Sedangkan asosiasi dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai pembentukan sebuah hubungan atau pertalian antara gagasan. Asosiasi juga dimaknai secara singkat sebagai lautan pada barang atau orang lain.

Kemudian, jika dilihat dari bahasa Inggrisnya yaitu berasal dari kata Association yang artinya perkumpulan atau persatuan.

Maka dari penggabungan dua istilah tersebut bisa disimpulkan bahwa majas asosiasi ini bisa diartikan sebagai kata kiasan yang menghubungkan atau menyatukan dengan barang atau objek lainnya.

2. Dari Segi Istilah

 Jika diartikan dari istilah, maka majas jenis asosiasi ini memiliki arti sebuah kata kiasan yang digunakan dengan tujuan untuk memaknai suatu dengan membandingkan dengan objek lain yang memiliki kesamaan sifat.

Namun perlu diingat bahwa objek yang dijadikan sebagai pembanding tersebut memiliki arti dan bentuk yang jauh berbeda dengan kata yang dibandingkan sebelumnya.

Hal ini tentu menjadi faktor pembeda majas asosiasi ini dengan majas pembanding lainnya.

3. Secara Umum

Jika kamu ingin memaknainya dengan secara umum, maka kata asosiasi sebenarnya lebih banyak digunakan dalam istilah ekonomi atau sebuah perdagangan.

Kata asosiasi ini digunakan pada perusahaan perusahaan yang melakukan kerjasama dengan persekutuan dagang.

Namun berbeda dengan ilmu bahasa Indonesia, pasalnya kata asosiasi ini digunakan sebagai salah satu istilah majas yang biasa digunakan untuk membandingkan sebuah objek.

Jadi, kata kerjasama yang dimaksudkan dalam majas jenis ini adalah dengan menggabungkan antara kalimat satu dengan yang lainnya agar membentuk sebuah kiasan yang indah.

Ciri-ciri Majas Asosiasi

Majas asosiasi juga sering disebut sebagai majas perumpamaan yang didalamnya terdapat ciri-ciri khusus yang nantinya membedakan majas jenis ini dengan majas lainnya.

Adapun beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh majas jenis asosiasi adalah sebagai berikut.

1. Majas jenis asosiasi ini biasanya menggunakan sebuah perumpamaan agar bisa membandingkan dua objek yang pada dasarnya sudah memiliki perbedaan.

2. Gaya bahasa jenis asosiasi ini biasanya menggunakan beberapa kata untuk bisa membandingkan objek, misalnya bagaikan, bagai, seperti, laksana, bak dan lain sebagainya.

3. Sebenarnya majas jenis asosiasi ini memiliki kesamaan dengan majas jenis simile, namun gaya bahasa jenis asosiasi ini menjelaskan objek dengan cara implisit

4. Penafsiran makna kata pada majas atau gaya bahasa jenis asosiasi ini dapat berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lainnya.

Tujuan Majas Asosiasi

Pada dasarnya, majas memang digunakan untuk memberikan pemahaman dan efek yang jauh lebih nyata, hidup dan lebih indah pada sebuah karya sastra. Sama halnya dengan majas jenis asosiasi ini.

Namun jika kamu lihat secara lebih detail, maka kamu bisa menemukan beberapa tujuan dari majas asosiasi ini yaitu:

1. Tujuan Estetika

Sebenarnya, tujuan estetika ini pasti dimiliki oleh semua jenis majas. Namun penggunaan majas jenis asosiasi ini memang dibuat secara sengaja untuk kepentingan keindahan dalam kalimat pada karya sastra.

Dengan membandingkan objek yang memiliki bentuk berbeda jauh, tentu tulisan tersebut akan terlihat jauh lebih menarik dan memiliki sifat yang tidak monoton ketika dibaca sehingga tidak akan membuat pembaca menjadi jenuh dan bosan serta para pembaca pun akan lebih semangat untuk meneruskan bacaan tersebut.

2. Tujuan Penjelas

Terkadang para penulis mengalami kesulitan untuk memberikan sebuah penjelasan yang memang sulit untuk diucapkan secara lisan ataupun tulisan karena bersifat subjektif.

Maka dari itu, dengan menggunakan majas jenis asosiasi atau membandingkannya pada objek lain yang memiliki sifat lebih objektif, maka diharapkan pembaca atau pendengar tersebut bisa memperkirakan sendiri objek yang dimaksudkan atau digambarkan oleh penulis.

Jadi, secara tidak langsung majas asosiasi ini menjadi penjelas dari maksud yang ingin disampaikan oleh penulis dalam karya sastranya.

3. Tujuan Deskripsi

Tujuan selanjutnya yaitu untuk mendeskripsikan suatu objek. Karena tidak semua objek yang dilihat oleh sudut pandang para penulis bisa dideskripsikan dengan sangat jelas, maka untuk bisa mempermudah dalam pengucapannya, penulis bisa menggunakan majas jenis asosiasi ini.

4. Tujuan Membandingkan Objek Pada Kalimat

Tujuan ini mungkin merupakan tujuan  yang disadari oleh sebagian pembaca karya sastra. Karena majas ini berguna untuk membandingkannya dengan objek yang lain.

Hal ini tentu dilakukan karena untuk menunjukkan bahwa objek yang dibandingkan tersebut memiliki kesamaan dengan objek yang dibandingkan.

Contoh Majas Asosiasi

Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa majas ini biasa digunakan dalam karya sastra. Adapun contoh penggunaan majas asosiasi dalam karya sastra adalah sebagai berikut.

  1. Wataknya keras seperti batu, kau harus sabar dalam menasihatinya!
  2. Suaranya mengagetkan semua orang bagaikan guntur yang sedang menggelegar.
  3. Tatapan matanya begitu tajam bak silet.
  4. Hatinya bagaikan kaca, begitu mudah pecah saat tersakiti.
  5. Kebahagiaannya seperti pelangi yang muncul setelah hujan badai.
  6. Pandangannya setajam elang yang tengah memburu mangsa.
  7. Suaranya selembut alunan angin di pagi hari.
  8. Harapannya menguap bagai embun yang lenyap diterpa sinar matahari.
  9. Wajahnya berseri seperti bunga mekar di musim semi.
  10. Perasaannya rapuh seperti daun kering yang mudah hancur.
  11. Kecepatannya bagaikan kilat yang membelah langit malam.
  12. Senyumnya manis seperti madu yang memikat lebah.
  13. Gerak tubuhnya lincah seperti kucing yang sedang berburu.
  14. Tangisannya deras bak hujan yang tak kunjung reda.
  15. Semangatnya menyala-nyala seperti api unggun di malam yang dingin.
  16. Pertemuannya dengannya terasa seperti mimpi di siang bolong.
  17. Suara tawa mereka menggema seperti denting lonceng di ruang kosong.
  18. Wajahnya pucat seperti bulan yang redup di balik awan.
  19. Tatapannya dingin seperti es yang membeku di musim dingin.
  20. Langkahnya pelan seperti kura-kura yang berjalan di padang pasir.
  21. Perhatiannya selembut sentuhan sutra.
  22. Hatinya berdebar seperti gendang yang dipukul keras.
  23. Perasaannya bergelombang seperti ombak di tengah lautan.
  24. Nasihatnya menyejukkan bagaikan air di tengah dahaga.
  25. Tatapannya sehangat matahari pagi.
  26. Kepanikan itu merayap seperti ular yang mencari mangsa.
  27. Ucapannya menyentuh hati seperti nyanyian merdu.
  28. Wajahnya bersinar seperti bintang yang menghiasi langit malam.
  29. Usahanya kokoh seperti tembok yang tak tergoyahkan.
  30. Keputusannya kuat bagaikan baja.
  31. Senyumannya mengembang seperti kuncup bunga yang mekar di pagi hari.
  32. Tawanya renyah seperti bunyi kerupuk yang digigit.
  33. Hidupnya terasa hampa bagai awan tanpa hujan.
  34. Harapannya redup seperti lilin yang hampir padam.
  35. Hatinya terbakar seperti kayu dalam perapian.
  36. Persahabatan mereka kuat seperti akar pohon yang saling mengikat.
  37. Ketenangannya bagaikan air di danau yang tenang.
  38. Percaya dirinya menggelegar seperti petir di langit.
  39. Kekuatannya seteguh karang di tengah badai.
  40. Kesabarannya selembut kapas yang diterpa angin.
  41. Kemarahannya seperti badai yang datang tiba-tiba.
  42. Suaranya pecah bagaikan kaca yang jatuh ke lantai.
  43. Senyum manisnya seperti gula yang larut dalam teh.
  44. Pandangannya tajam seperti anak panah yang melesat ke sasaran.
  45. Keputusannya bulat seperti bulan purnama di malam hari.
  46. Air matanya deras seperti aliran sungai yang tak terbendung.
  47. Kata-katanya mengalir seperti sungai yang jernih.
  48. Hatinya kosong seperti ruang tanpa penghuni.
  49. Tertawanya menggema seperti suara di dalam gua.
  50. Pikiran itu menyelinap bagaikan angin yang masuk lewat celah pintu.
  51. Kesepiannya bagaikan malam tanpa bintang.
  52. Harapannya mengapung seperti balon yang terbang tinggi.
  53. Rasa sedihnya menumpuk seperti awan gelap sebelum hujan.
  54. Kekuatannya menghantam seperti ombak besar yang memukul tebing.
  55. Senyumnya cerah seperti mentari pagi yang menyinari bumi.
  56. Ucapannya menusuk seperti jarum yang menembus kulit.
  57. Cintanya padanya bagaikan akar yang tumbuh di kedalaman hati.

Demikianlah beberapa informasi seputar majas asosiasi yang bisa kamu ketahui, mulai dari definisi dari berbagai sudut pandang, ciri-ciri, tujuan hingga contoh dari majas jenis asosiasi ini.

Majas jenis asosiasi ini memang merupakan salah satu majas yang harus dikuasai oleh para penulis karya sastra untuk bisa membuat tulisannya menjadi lebih imajinatif dan menarik minat pembaca.

Meskipun kamu bukan seorang penulis karya sastra, namun tidak ada salahnya jika kamu juga mempelajari mengenai majas khususnya majas jenis asosiasi ini, agar sedikit banyaknya kamu bisa mengetahui mengenai majas ini.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah