21 Contoh Seni Tari Beserta Penjelasan dan Asal Daerahnya Dilengkapi Gambar
Kekayaan tarian tersebut menjadi tanggung jawab kita sebagai masyarakat Indonesia untuk melestarikannya. Yuk simak deretan seni tari tradisional di Indonesia dalam artikel ini.
Dalam istilah Jawa gaya Surakarta, gerakan ini disebut maju beksan, beksan, dan mundur beksan. Gerak para penari juga memiliki kesan bergas, wibawa, dan terselip keanggunan.
Secara keseluruhan gerakan Tari Gambyong terpusat pada gerak kaki, lengan, tubuh, dan juga kepala.
Tarian ini punya gerakan tangan dan kepala yang khas dengan kesan kenes dan luwes disertai gerakan kaki yang begitu harmonis.
Tari Gambyong juga menggunakan beberapa properti dalam pementasannya, mulai dari sampur, kain jumputan, kain jarik, stagen, kamisol, sanggul, dan aksesoris atau perhiasan.
Perlu kamu ketahui pula bahwa kostum Tari Gambyong yang ditarikan di dalam dan di luar Pura Mangkunegaran memiliki beberapa perbedaan.
Mengingat penari Gambyong di lingkungan Pura Mangkunegaran akan mengenakan kain wiron, mekak warna hijau, sampur gendalagiri warna kuning dan jamang.
Sedangkan, kostum penari Gambyong di luar lingkungan Pura Mangkunegaran akan mengenakan kain wiron, kembe, sampur polos dan bersanggul dengan warna kostum bebas.

Advertisement
18. Tari Remo (Jawa Timur)

Tari Remo merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari Jawa Timur.
Dikenal juga dengan sebutan Tari Ludruk, awal mula munculnya tari Remo di Jawa Timur berkaitan erat dengan berkembangnya kesenian Ludruk di wilayah tersebut.
Diduga, tarian ini sudah muncul sekitar tahun 1920-an dan bersifat religius di awal perkembangannya.
Pada awal perkembangannya, Tari Remo belum memiliki karakteristik yang jelas. Tarian ini sempat didefinisikan sebagai tarian yang menampilkan gerakan konvensional.
Namun, seiring berjalannya waktu, Tari Remo bergeser menjadi salah satu hiburan rakyat.
Tarian ini juga mengalami perubahan setelah bersentuhan dengan relitas politik masa pergerakan. Tari Remo pun akhirnya memantapkan diri menjadi tarian dengan tema keprajuritan.
Tari Remo biasanya dibawakan oleh penari wanita, namun terkadang juga dibawakan oleh pria dengan dandanan wanita.
Tarian ini juga tidak memiliki gerakan khusus karena bersifat spontan menyesuaikan irama gending serta menciptakan suasana akrab, gembira, dan meriah.
Biasanya, Tari Remo dipentaskan pada tiap acara perjamuan yang bertalian dengan perkawinan, khitanan, kaulan atau sekadar berpesta. Untuk busana yang dikenakan para penari umumnya terdiri dari kebaya, kain batik, dan sampur di pundaknya.
Diiringi dengan orkes gamelan slendro beserta nyanyian berbahasa Madura, tarian ini biasanya ditampilkan pada malam hari.