21 Contoh Seni Tari Beserta Penjelasan dan Asal Daerahnya Dilengkapi Gambar
Kekayaan tarian tersebut menjadi tanggung jawab kita sebagai masyarakat Indonesia untuk melestarikannya. Yuk simak deretan seni tari tradisional di Indonesia dalam artikel ini.
Para tamu yang menonto pertunjukkan pun diberi kesempatan untuk ikut menari bersama, berpasangan dengan para cokek. Biasanya, orang-orang di Suku Betawi menyebutnya dengan istilah “ngibing cokek”.
Sebelum dipertunjukkan, biasanya Tari Cokek didahului dengan wayangan. Di mana para penari akan berjejer memanjang sambil melangkah maju mundur sambil mengikuti irama gambang kramong.
Pada kondisi tersebut, posisi tangan para penari merentang setinggi bahu mengikuti gerakan kaki.
Tari Cokek jika dilihat dari fungsinya merupakan salah satu bentuk tari pergaulan masyarakat Betawi sebagai perpaduan antara nilai-nilai kebudayaan Betawi dengan masyarakat luar.
Di masa kini, Tari Cokek dapat kamu saksikan pada perayaan pernikahan, selamatan keluarga, atau hiburan lainnya.
5. Tari Tortor (Sumatera Utara)

Advertisement

Tari Tortor merupakan tarian daerah yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di dari Suku Batak Toba.
Termasuk sebagai salah satu tarian tertua di Indonesia, tarian ini konon sudah ada sejak zaman purba dahulu.
Namun, para pakar memperkirakan tarian ini sudah ada sekitar abad ke-13 Masehi.
Pada awal kemunculannya, Tari Tortor tidak berbentuk suatu tarian melainkan sebagai pelengkap gondang atau uning-uningan yang berdasarkan falsafah adat.
Pertunjukan Tortor (manortor) ini dulunya hanya untuk upacara adat yang sakral, serta sebagai sebuah persembahan bagi roh leluhur.
Namun, manortor ini kemudian dimodifikasi sedemikian rupa hingga menarik minat banyak orang dan menjadi sebuah tarian.
Bagi masyarakat Batak, Tari Tortor tak hanya sekedar tarian untuk hiburan belaka namun sudah menjadi salah satu jati diri Suku Batak.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Tari Tortor memiliki tempat dan kedudukan yang penting dalam kehidupan masyarakat Batak.
Hal ini terlihat dari Tari Tortor yang selalu dipentaskan dalam setiap pelaksanaan adat Batak, baik yang bersifat kesedihan maupun sukacita.
Tari Tortor tidak hanya bernilai budaya namun juga memiliki nilai spiritual bagi masyarakat Batak.
Melalui tarian ini, masyarakat suku Batak menyampaikan apapun yang ingin disampaikan, seperti doa, pengharapan, dan sebagainya.
Sebagaimana layaknya tarian pada umumnya, Tari Tortor juga memiliki beragam gerakan dengan nama yang berbeda-beda.